2. Realization

668 96 6
                                    

"Eyy, Mr. Jeon!"

"Long time no see!"

"How are youuuu?"

"Can you speak Korean?"

Wonwoo memutar mata malas mendengar ejekan yang dilontarkan 4 teman SMA-nya yang sudah lebih dari 8 tahun tidak pernah berjumpa.

"Hari ini katanya Wonwoo akan mentraktir kita. Jadi kalian pesan sepuasnya, ya!" Seru Soonyoung dengan mata berbinar --yang disambut sorakan bahagia dari yang lainnya.

Serius, bila mereka tidak sebangku waktu SMA, pasti Wonwoo takkan sudi mengakui Soonyoung sebagai temannya.

"Junnie~ my darling~ come here!" seru Soonyoung.

Bola mata Wonwoo mengikuti arah ke mana tangan Soonyoung melambai; pada seorang pria yang tengah tersenyum ramah pada customer di meja kasir.

Paras Junhui itu elok sekali; wajahnya kecil, matanya bulat, hidungnya mancung dan bibirnya merah merekah. Munafik kalau Wonwoo mengaku tidak betah memandanginya.

Setelah customer meninggalkan kasir, Junhui menginstruksikan seseorang di sampingnya untuk menghampiri meja tempat Soonyoung berada.

Soonyoung berdecak kesal, "Sial. Sepertinya dia tahu aku akan menjodohkannya denganmu."

Wonwoo hampir mendendang kaki Soonyoung ketika menyadari sesuatu: bukan dirinya yang menjadi target perjodohan.

Rupanya Soonyoung bicara pada Daniel, yang duduk di sampingnya.

Well, sekarang Wonwoo tahu mengapa Soonyoung memilih restoran ini. Ternyata untuk menjodohkan Daniel dengan Junhui.

"Sudah kubilang ini takkan berhasil, bodoh. Lagipula aku tidak mau punya pacar dingin seperti dia." Omel Daniel disertai tatapan tajam.

"Tapi dulu dia tipemu, kok. Orangnya manis sekali. Sumpah. Dia berubah jadi dingin baru setahunan ini." Ujar Soonyoung penuh kesungguhan. Lalu tatapannya beralih pada Wonwoo. Telunjuknya mengarah pada sang topik obrolan yang tampak menyibukkan diri di meja kasir. "Dia Moon Junhui, sahabatku sekaligus anaknya pemilik restoran ini."

Seorang pelayan tiba-tiba menghampiri, menyerahkan buku menu. "Selamat malam, silakan--"

"Bilang pada manajermu, kami hanya ingin dilayani oleh di--argh!" Soonyoung tiba-tiba meringis kesakitan karena kakinya ditendang oleh seseorang.

Bisa dipastikan, Jihoon lah sang pelaku penendangan --dilihat dari seringai jahat yang ditunjukkannya.

Doyoung, Kun, Ten dan Daniel sontak tertawa sedangkan Wonwoo menggeleng pelan sambil tersenyum lebar, merasa kembali ke masa SMA.

"Sampaikan pada manajermu, ada sesuatu yang ingin kusampaikan padanya," ucap Kun yang langsung direspon dengan anggukan oleh sang pelayan sebelum pergi meninggalkan meja.

Tak lama kemudian Junhui menghampiri mereka; tersenyum sekilas pada Daniel, Wonwoo, Doyoung dan Ten, tersenyum lebar pada Jihoon dan Kun lalu memalingkan wajah dari Soonyoung.

"Darling~ kau tak mau tersenyum padaku?" tanya Soonyoung dengan raut wajah dibuat sesedih mungkin.

"Siapa suruh jadi makhluk transparan?" kata Junhui yang tentu mengundang tawa orang-orang di meja sedangkan Soonyoung menarik napas dramatis seraya memegang dada.

"Silakan duduk, Jun." ucap Kun sebelum beralih bahasa menjadi Mandarin. Entah apa yang pria itu ucapkan.

Raut wajah Junhui melembut, ia lekas mendudukkan diri di samping Kun lalu melambaikan tangan pada sang pelayan untuk memanggilnya.

Next to Me [WONHUI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang