Chapter 2

24.5K 1.3K 6
                                    

Malam ini Theodore dipaksa oleh adiknya,Tristan Hemsworth untuk pergi ke club malam dan merayakan pesta ulang tahun Tristan yang ke 27. Theodore sebenarnya malas untuk pergi kesana,tapi karena ini adalah ulang tahun adiknya, jadi dia harus hadir. "Aku akan disini sampai jam 1 malam. Aku sangat lelah hari ini," ucap Theo acuh kepada adiknya yang sedang asik dengan para ladies. "Terserah kau saja dude,thanks for coming," balas Tristan.

Theodore duduk sambil minum segelas scotch dan vodka untuk menghabiskan waktu. Namun,para wanita sudah ribut mencari perhatian Theodore,sayangnya pria itu hanya menatap mereka dengan sinis dan tidak mempedulikan mereka sama sekali.

Pandangan Theodore bergerilya memandang suasana didalam club malam itu,dan tepat saat ujung matanya menangkap sesuatu yang menarik,yaitu sosok seorang wanita yang memakai dress ketat berwarna kuning yang simple. Menarik bagi Theo karena wanita itu terlihat sangat anggun,berbeda dengan sebagian besar wanita disana yang memakai pakaian minim, berkilau, mewah dan seksi tapi tetap tidak menarik perhatian Theo. Sedangkan,wanita itu hanya memakai dress casual murahan tapi mampu membuat pandangan Theodore berhenti untuk memandanginya sampai sekarang.

Mata Theodore memincing,memberikan tatapan menyelidik pada wanita itu saat wanita itu menangkap basah pandangan mata nakal Theodore. Tapi,bukannya menggoda Theo seperti wanita kebanyakan,wanita misterius itu malah membalas tatapannya dengan tatapan dingin dan sinis. Seperti sedang mengatakan, 'apa yang kau lihat,asshole?'

"Apa ini? Apa dia tidak suka aku menatapnya? Menarik sekali," gumamnya sambil mendengus kesal. Wanita itu bahkan tidak menggetarkan tatapannya,ia masih memandang Theo dengan tatapan tidak suka. Makin penasaran,Theodore akhirnya memutuskan untuk bertanya langsung kepada gadis itu. Dia berdiri dari tempat duduknya, memakai jas yang sebelumnya hanya tergeletak disofa, dan berjalan mendekati gadis itu. Langkahnya pasti dan mantap,para pria dan wanita yang ada disekelilingnya melirik dengan kagum ketika Theodore berdiri seperti seorang raja yang berwibawa.

Semakin dekat, Theodore menjadi semakin penasaran. Dia selalu dikelilingi para wanita cantik dan seksi, tapi tidak pernah ada yang secantik wanita ini. Rambut cokelat kehitamannya berkilau dengan anggun,matanya bulat dan indah,tajam namun sangat mempesona, bibirnya juga terlihat sangat sensual dan lezat. Tanpa sadar,Theodore menelan ludahnya. Ia seperti seekor singa yang sedang melihat tumpukan steak mahal yang siap untuk disantap.

Theodore juga masih sangat jelas melihat mata wanita itu menatapnya dengan dingin dan tampak tak tertarik. Dengan tubuh setinggi 190cm, Theodore tidak akan kesulitan untuk memperhatikan wanita itu dari kerumunan banyak orang. Akhirnya Theodore tiba dihadapan wanita yang sedang duduk dikursi bar yang tinggi sehingga posisi mereka hampir sejajar.

"Daritadi tatapanmu menggangguku,apa kau marah padaku?" tanya Theodore tanpa basa-basi. Mendengar pertanyaan konyol itu,Joanna menyipitkan matanya dan menghela napas kasar, "Bukannya kau yang duluan menatapiku seperti aku ini mangsamu? Lagipula,apa kau berbuat kesalahan padaku? Kenapa juga aku harus marah." balasnya dengan ekspresi acuh tak peduli. 'Sugarboy yang aneh,' batin Joanna.

Theodore terkesiap. Ini adalah kali pertama seorang wanita menjawabnya dengan ketus dan begitu tidak peduli. Gejolak Hasrat ingin tahu semakin mendorong Theodore untuk menggali informasi soal wanita ini lebih jauh,tapi ia berusaha untuk menahan dirinya, karena tiba-tiba saja otak bodohnya mengirim sinyal untuk segera membawa wanita itu pulang kerumah Theodore.

Joanna kembali melirik tajam pria yang sedang menganggu malam perayaannya,ditambah lagi Lily yang sudah menghilang entah kemana. Padahal disaat seperti ini,Lily seharusnya menjadi back up-annya. Lily menengok ke kanan dan kiri untuk mencari keberadaan Lily,tapi tidak ada gunanya. Mendadak wajah Theodore sudah ada dihadapannya dengan posisi yang sangat dekat. Bahkan,terlalu dekat hingga membuat napas Joanna tercekat.

ONCE UPON NO TIME [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang