Chapter 9

19.7K 1.2K 4
                                    

Brotus Hemsworth terdiam dengan berbagai pertanyaan yang memenuhi kepalanya, tapi dia tidak ingin putranya berubah pikiran, dengan tenang Brotus menjawab,

"Baiklah son, aku akan segera mengatur pertemuan kalian. Istirahatlah" ucap Brotus mengakhiri panggilan mereka.

Theodore sedikit heran dengan respon ayahnya, biasanya ayahnya akan langsung menghujani Theo dengan berbagai pertanyaan tapi kali ini ayahnya agak berbeda.

Namun Theodore tidak terlalu memikirkannya. Yang ia pikirkan sekarang adalah caranya untuk mengetahui sisi gelap Joanna.

Perasaan yang Theo rasakan hanyalah sebuah ilusi karena Joanna sedikit berbeda dengan wanita kebanyakan, walaupun Theo adalah laki-laki pertama yang bercinta dengan Joanna, tapi Theo yakin Joanna pasti memiliki rahasia gelap yang ia sembunyikan.

"Jika aku sudah mengetahui rahasianya, rasa penasaran ini pasti akan menghilang. Ya, aku hanya perlu mengetahui rahasia apa itu,kemudian seperti gadis-gadis lainnya,dia akan ku campakkan" ucap Theo kepada dirinya sendiri.

Tapi entah kenapa, Theo merasakan sesuatu yang aneh saat mengucapkan kata itu. Perasaan yang ia rasakan saat memikirkan dirinya pergi meninggalkan Joanna terasa seperti sebuah.... penyangkalan.

Tapi apa yang disangkal Theo ? Apa dia bersungguh-sungguh menginginkan Joanna ?

Tidak mungkin, hati Theodore seperti sebuah pintu jeruji yang dikunci dengan puluhan gembok berbeda.

Gembok Kekecewaan, pengkhianatan, kebohongan, dan kemunafikan, hal-hal inilah yang mengunci pintu hati Theodore sehingga selama hidupnya, belum ada satupun wanita yang bisa masuk ke dalam hatinya. Namun Theo segera menghapus memori menyakitkan itu dan pergi untuk beristirahat.

***

Beberapa hari kemudian,

Joanna sedang menyusun laporan tentang pengembangan SDM untuk diserahkan kepada Mrs. Abby.

Sudah beberapa hari ini dia tidak melihat maupun mendengar kabar dari Theo, seharusnya Joanna senang karena tidak bertemu lagi dengannya, tetapi hati kecilnya sedikit kecewa tentang hal itu.

"Ahh... aku benar-benar sudah gila, ngapain sih memikirkan orang macam dia," pikir Joanna.

Setelah selesai menyusun laporannya, Joanna segera menghadap ke ruangan Abby yang sedang duduk sambil mengetik sesuatu di laptop miliknya,

"Selamat pagi,bu Abby, ini laporan yang anda minta kemarin," Joanna melangkah mendekati meja kerja berukuran setengah dari ruangan lalu menyerahkan setumpuk dokumen diatas meja kerja itu.

"Ah, cepat sekali kau menyelesaikannya Grey," balas Abby senang. Ia sangat jarang mendapatkan anak baru yang bisa cepat menyesuaikan dan cekatan dalam melakukan tugas. Dia memang yakin Joanna adalah wanita yang pandai,penilaiannya tidak salah.

Joanna menyunggingkan senyuman singkat lalu berjalan mundur. Saat hendak pamit Joanna terhenti ketika managernya itu bertanya padanya,

"Grey,kamu tahu siapa wanita yang dirumorkan berpacaran dengan mr.beast?"

"Hah?Pa..pacar?"

Napas Joanna menggantung saat mendengar pertanyaan itu, dia lupa tentang orang-orang yang menyaksikan aksi dirinya dan Theodore diruang publik,

"Iya.Bukan rumor,lebih kearah fakta,karena mereka berdua berciuman di cafetaria. Ada beberapa video yang tersebar tapi kualitasnya jelek. dan yang terdengar hanya jeritan para wanita yang mengumpat pada wanita itu."

Joanna pura-pura tersenyum dan menjawab, "Ah.. Aku juga tidak sempat melihatnya bu Abby, sepertinya wanita itu bukan karyawan disini,"Joanna berbohong.

Abby mengangguk namun tampak tak percaya. Sudah lama sejak ia bekerja diperusahaan ini,dan dirinya tidak—belum—pernah melihat bos besarnya itu berpacaran atau bahkan dekat dengan karyawannya. Rumor soal kelakuan bejat Theodore bukanlah rahasia lagi,tapi yang mereka tahu,Theo selalu mencari wanita diclub,bukan didalam perusahaannya.

ONCE UPON NO TIME [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang