Chapter 13

18.2K 1.1K 10
                                    

Joanna dapat mencium aroma maskulin yang sangat khas keluar dari tubuh Theodore, posisi mereka yang sangat dekat membuat jantung Joanna berdetak begitu cepat. Dia seperti tersihir oleh pesona pria ini, dia bahkan tidak ingin Theodore berhenti mendekatinya.

Aku benar-benar sudah kehilangan akal sehat. Sadarlah Joanna !, batin Joanna seperti memberontak karena tubuh Joanna sedang mengkhianatinya saat ini.

"Katakan padaku Joanna, apa kau ingin aku pergi? Katakan sekarang," ucap Theodore dengan suara rendah yang terdengar begitu lembut.

Theodore mengelus wajah Joanna perlahan, pipinya terasa sangat lembut saat jemari Theo menyentuhnya,bibir Joanna yang sedikit terbuka terlihat begitu indah dan sensual.

"Theo, aku..." ucapan Joanna terpotong saat tiba-tiba terdengar suara ketokan pintu yang membuat Theo mengumpat kesal.

Tok! Tok! Tok!

Akan ku bunuh siapapun yang ada didepan pintu itu, ucap Theo dalam hatinya.

Sebaliknya, Joanna merasa terselamatkan dari singa lapar yang ada dihadapannya, dia bergegas pergi dan membuka pintu kamar itu.

Saat Joanna membuka pintu, dia melihat seorang pelayan wanita paruh baya yang menjadi salah tingkah karena sepertinya dia menganggu tuannya yang sedang bersenang-senang.

Joanna tersenyum dan mempersilahkan pelayan itu masuk kemudian bergegas pergi dari kamar itu.

"Maafkan aku mengganggu waktu anda Mr. Hemsworth,tapi ayah anda sedang ada dibawah," ucap Pelayan itu.

"Ayah? Sedang apa dia di LA? Baiklah. Sebentar lagi aku turun," jawab Theodore sambil memijat pelan keningnya.

Joanna pergi lagi, tapi tunggu! Apa dia bertemu ayah dibawah? pikir Theo,lagi.

Theodore bergegas turun kebawah untuk mencari ayahnya, tapi ternyata ayahnya langsung masuk ke ruang kerja milik Theodore saat sampai disana. Artinya, dia tidak bertemu dengan Joanna. Theodore tampak lega saat memikirkan hal itu,

Untung saja Joanna tidak bertemu ayahku. Jika Joanna sampai tahu soal perjodohan denganku, dia pasti kabur dan rencanaku akan gagal, pikir Theo.

Dia kemudian masuk dan menyapa ayahnya yang sedang duduk disofa yang ada diruangan kerjanya,

"Ayah, ada apa kesini?"

"Son, sepertinya kau sedang bersenang-senang. Maafkan ayah menganggu pestamu," ujar Brotus.

"Ah, tidak masalah. Sebentar lagi juga bubar kok. Apa ada sesuatu sampai ayah harus menyusulku kesini?" tanya Theo lanjut.

"Ayah dapat kabar kalau gadis yang akan dijodohkan denganmu sedang berada di LA, dan kebetulan kau juga ada di LA. Karena itu ayah pikir, sepertinya menyenangkan jika keluarga kita dan mereka bertemu disini, bagaimana pendapatmu?" jelas Brotus.

Theodore terdiam beberapa saat untuk mencerna lagi informasi yang ayahnya sampaikan, kemudian dengan tatapan menyelidik Theo bertanya,

"Tapi, kata ayah gadis itu sudah menolakku, apa kalian benar-benar akan memaksanya?"

Kali ini Brotus tersenyum dan duduk mendekati anaknya,

"Dia sudah setuju untuk dijodohkan, ayahnya sudah menghubungiku beberapa waktu yang lalu."

"Apa dia tahu dengan siapa akan dijodohkan?" tanya Theo.

"Kalau soal itu ayah belum tahu ,son. Kenapa? Apa akan ada masalah?" kata Brotus sambil menatap anaknya curiga.

Theodore hanya menggeleng, menatap ayahnya dan tersenyum masam.

Dia yakin Joanna akan sangat sulit ditaklukkan, tapi dia tidak akan menyerah dengan mudah karena rasa 'penasarannya' kepada gadis ini semakin hari semakin dalam.

ONCE UPON NO TIME [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang