Yakin Cuma Temenan?

1.5K 238 38
                                    



Terimakasih sudah sabar menunggu Moment-moment Jensoo berdua di Cerita ini...

Selamat membaca...


*** 19.16 ***



Jennie pov



"Miss Im Yoona emang baru di pindah tugaskan kesini sekitar satu tahun lalu. Dia utusan langsung dari Nylon Jepang untuk membantu kinerja Nylon Korea" Joy bercerita di telpon.

"Jadi benar" gumamku pelan.

"Kalau Miss Im enggak ada, Pak Hanbin Pemred kita. Itu sebabnya mereka berdua kurang akur" lanjut Joy. Aku mengangguk mengerti.

"Kenapa tiba-tiba kamu nanyain tentang Miss Im?

"Enggak apa-apa, cuma penasaran aja"

"Hmm.. pacar kamu belum datang juga?" Aku menggeleng pelan.

"Belum, ini aku masih nunggu dia di halte dekat apartemenku"

"Lebih baik kamu pulang aja, Enggak baik terlalu lama kena udara malam, kamu kemarin baru sakit, Jennie" suara Joy terdengar khawatir. Aku hanya tersenyum kecut.

Beberapa saat kemudian kami mengakhiri telpon. Aku berdiri mengamati sekitar halte yang sepi, sesekali aku melirik ponsel, menunggu kabar dari Lim.

Sudah beberapa bis lewat, tapi aku belum melihat mobil Lim. Beberapa saat berdiri, aku dikagetkan oleh seorang nenek yang berdiri di sampingku dengan tongkat bantunya.

"Permisi.. apa bis jam 19.00 sudah lewat?" Tanyanya pelan. Aku melirik jam di ponsel.

"Emm.. sepertinya sudah nek" jawabanku membuat alisnya turun.

"Tunggu sebentar lagi Nek, bis jam 19.30 sebentar lagi datang" lanjutku membuatnya tersenyum.

"Terima kasih" balasnya. Akupun membantunya duduk.

Aku kembali menunggu Lim sambil menggigit kuku jariku pertanda khawatir. Halte mulai di penuhi banyak orang yang menunggu bis. Wajar saja karena ini jam pulang kantor.

~braakkk~

Aku mendengar suara pintu mobil di tutup. Tak jauh dari halte ada sebuah mobil terparkir. Samar-samar mataku menyipit untuk memperhatikan orang itu. Postur tubuhnya tidak seperti Lim, tapi terlihat tak asing.

~bruughhh~

Pandanganku beralih pada Nenek yang tadi duduk di sampingku. Dia sudah ambruk di tanah. Ekspresi wajahnya menunjukan bahwa dia sulit bernapas. Semua orang di halte melihatnya panik dan barangsur mundur menjauh. Sedangkan aku masih terdiam karena shock. Perlahan aku mulai berjongkok mendekat pada tubuh Nenek yang terus menggeliat tanpa henti.

















*** 19.16 ***


Jisoo pov


"Halo Ayah, ada apa?" Tanyaku pada Ayah di telpon sambil memasang handsfree di telingaku. Aku kembali fokus menyetir.

"Apa kamu jadi pulang ke Apartemen?"

"Iya, kenapa, yah ?" Tanyaku sambil membenarkan posisi handsfreeku.

"Ayah mau tau dosis obat yang baru untuk ibu kamu, tadi Ayah tanya sama dokter Mina, katanya dia udah pernah ngasih rinciannya sama kamu"

♡ ConnecteD ♡ • [ JENSOO ] •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang