Perasaan Tak Menentu

1.5K 255 20
                                    

Seoul, Sabtu.





"Jenn, ada apa? Kok kamu kelihatan enggak senang?" Tanya Lim saat melihat wajah datar Jennie. Jennie tersenyum kecut.

"Enggak Lim, aku seneng banget kamu ngajak aku kesini" jawab Jennie untuk menyenangkan hati Lim. Lim tersenyum manis.

"Aku inget dulu, kamu pengen banget kesini. Trickeye 3D museum Seoul emang tempat yang menarik" balas Lim sambil memandangi sekitar ruangan.

"Ayo kita foto disana!" Ajak Lim sambil berlari kecil.

Jennie menatap datar gandengan tangannya dengan tangan Lim yang terasa tak senyaman dulu.

Jennie dan Lim berfoto di sebuah gambar 3D seorang wanita yang memeperlihatkan kakinya dengan heels besar.

Mereka duduk di heels besar tersebut seolah-olah menduduki kaki sang wanita raksasa.

"Disana kayanya bagus,ayo" ajak Lim setelah berfoto, ia menunjuk gambar 3D lain.

Jennie terdiam memandangi gambar wanita tersebut, sesaat tadi wajah Jisoo yang memasang dan melepas heelsnya melintas dalam ingatannya.

Jennie menggelengkan kepalanya dengan cepat, mencoba menghapus bayangan tersebut dan berlari kecil menghampiri Lim yang sedang berdiri mempersiapkan kameranya.

"Berdirilah disana, aku mau fotoin kamu" suruh Lim menunjuk belakang Jennie.

Jennie hanya mengangguk dan berjalan mundur tanpa melihat gambar 3D tersebut.

Sebelum berfoto, Jennie menoleh kebelakang untuk melihat gambar 3D tersebut untuk menyesuaikan pose.

Namun gambar sasaran panahan warna warni besar lengkap dengan gambar pisau yang menancap tersebut seketika mengubah perasaannya.

Samar-samar terdengar suara tawa Jisoo dan dirinya yang menggema dalam pikirannya.

"Jennie, jangan terlalu kaku, coba senyum" suruh Lim sambil membidik Jennie dengan kameranya. Kemudian Jennie memaksakan senyumannya.





"Jenn, apa hari ini kamu senang?" Tanya Lim sambil menggoyangkan gandengannya tangan mereka. Jennie hanya mengangguk.

Mereka terus berjalan menuju parkiran.

"Kamu tau, waktu kamu lari ninggalin aku di pesta, saat itulah aku menyadari betapa berharganya kamu" ucap Lim dengan wajah berubah serius.

Jennie melirik Lim yang tak menatap ke arahnya.

"Aku sadar, selama ini aku udah salah memperlakukan kamu, aku kurang memahami perasaan kamu" ucap Lim.

"Aku janji bakal berubah, aku bakal memperlakukan kamu lebih baik. Aku enggak mau kehilangan kamu, Jennie" Lanjut Lim kemudian menatap Jennie dengan mengeratkan genggamannya.

Jennie hanya memandang Lim dengan perasaan yang tidak bisa di jelaskan.

Lim menghentikan langkahnya, membuat Jennie ikut berhenti, kemudian menarik bahu Jennie agar berhadapan dengannya.

Dengan menangkup wajah Jennie, Lim mencium dahi Jennie lama. Ekspresi wajah Jennie datar, ia benar benar bingung dengan perasaannya.

Setengah hatinya berdebar. Namun, setengah lagi masih hancur.

"Aku cinta kamu" ucap Lim setelah mencium dahi Jennie. Jennie kembali memaksakan senyuman. Ini terasa salah.

"Mau kemana lagi, kita?" Tanya Lim sambil menyetir.

♡ ConnecteD ♡ • [ JENSOO ] •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang