part 1 [Revisi]

6.4K 258 3
                                    


Seorang laki-laki yang tingginya melebihi aktor Korea berjalan menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa. Dia lupa bahwa hari ini adalah hari senin. Hari dimana semua siswa harus mengikuti upacara bendera. Iya pasti kalian heran kan seorang pelajar bisa setinggi melebihi aktor Korea? Memang benar adanya. Dia adalah Rezvan Sagara. Laki-laki berkulit putih dan berhidung mancung itu adalah seorang siswa SMA kelas XII.

Rezvan dikenal dengan sebutan Ultraman nya Sagara. Sebab apa? Dia akan selalu ada di saat kedua adiknya kena masalah. Rezvan tipikal cowok pendiam. Dia bukan cowok yang humoris ataupun romantis. Tapi jangan sampai salah, dia adalah cowok paling pintar seantero SMA Merpati. Rezvan memang pendiam tapi bukan berarti dia tidak memiliki seorang teman. Dia berteman dengan dua cowok yang sifatnya sangat berbeda dengan Rezvan.

Aldi Narendra dan Bara Abimanyu. Dua manusia yang mempunyai sifat ceroboh dan selera humor yang tinggi . Sifat yang sangat berbeda dengan Rezvan Bukan? Ya dimohon perluas lagi ya Rezvan sabarnya. Tapi, walaupun begitu. Mereka tetap mementingkan kesetiaan dan loyal. Seperti Bara kepada Aldi.

Aldi seorang laki-laki dari panti asuhan dia tidak memiliki keluarga dan hidup serba pas-pasan. Bahkan tidak jarang dia akan numpang hidup sama Bara. Berbeda dengan Bara, cowok paling tajir seantero SMA Merpati. Ayah nya seorang Dokter dan ibunya seorang Dosen. Bara juga cucu dari pemilik saham terbesar se-Asia tenggara. Maka tak jarang berbagi Rezeki sama temannya yaitu Aldi. Ya walaupun pasti ada drama dulu.

Ini bukan tentang kisah asmara antara ketua geng motor sama cewek polos, atau cewek polos mengejar cinta si cowok dingin. Ini adalah kisah seorang laki-laki penyakitan yang mencoba bertahan hidup untuk kedua adiknya. Walaupun sang dokter memvonis dirinya dengan umur yang tidak panjang lagi tetapi dirinya tidak menyerah untuk hidup. Sebab dirinya sudah berjanji pada sang Bunda yang sudah melahirkan nya itu untuk selalu ada dan menjaga kedua adiknya itu.

Rezvan memakai jaketnya dengan terburu-buru. Kali ini dirinya tidak akan sarapan karena dengan waktu yang mepet tidak memungkinkan dirinya untuk bersarapan. Tapi walaupun begitu, dirinya tidak lupa membawa obat yang saat ini menjadi alat perpanjang usianya.

Rezvan berhenti sebentar saat melewati meja makan. Dia mengerutkan keningnya saat melihat adiknya tengah makan dengan santai. Padahal ini sudah sangat siang.

"Kenapa belum berangkat Al? Ini udah jam berapa?!" Tanya Rezvan dengan sedikit nada tinggi.

Alvan memutar bola matanya malas.

"Al ayo, lo mau di hukum sama Bu Fatma ha?!"

"Ckk" Alvan mendecak sembari melemparkan kembali roti nya ke piring. Kini nafsu makannya sudah hilang.

"Berangkat aja sana, gak usah pikiran gue" jawab Alvan dengan sinis.

"Lo adik gue Al. Lo udah masuk BK udah berapa kali, kali ini lo harus nurut sama gue. Lo mau tahun depan gak lulus?"

Alvan terkekeh.

"Sejak kapan lo perhatian sama gue? Adik lo hanya si Elvan kan?"

Rezvan membuang napasnya dengan kasar. Harus dengan cara apalagi agar Alvan tau kalo dirinya juga menyayangi nya dan tidak membedakan antara dia dan Elvan. Mereka berdua adalah adiknya.

Semua pergerakan Alvan tidak luput dari penglihatan Rezvan. Alvan meneguk susunya dengan tandas, dan langsung membawa tas nya dengan cepat.

"YAH! ALVAN DENGERIN GUE!"

"Berisik Babi" ucap Alvan saat berjalan melewati Rezvan.

Kata makian atau sebutan kayak gitu sudah biasa Rezvan dengar dari mulut Alvan. Alvan memang sangat berbeda dengan adiknya Elvan. Iya, emang El juga tidak terlalu dekat dengan Rezvan, tapi El tidak seperti Al yang selalu marah-marah dan keras kepala. El lebih banyak diam dan suka menyendiri.

REZVAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang