part 13 [Revisi]

787 61 2
                                    

"Jika kamu tak berusaha mewujudkan mimpimu sendiri,maka kamu akan menghabiskan hidupmu hanya untuk melihat orang lain mewujudkan mimpinya."

Semangat untuk aku, kamu, dan kita semua.

*******


Alvan berjalan menyusuri jalanan dengan pikiran kacau, apa yang sudah dirinya lakukan?  Bagaimana jika kakak dan adiknya tau.? Bukan, yang Alvan pikirkan bukan itu melainkan gadis yang sudah beberapa terakhir ini berada di hatinya, Elvira Meyra.

Alvan mengusap wajahnya dengan kasar, ia kecewa dengan dirinya sendiri. Kenapa hidupnya tidak seperti mereka di luar sana?

"Apa yang sudah gue lakuin?" Gumam Alvan. Alvan terus berjalan sembari menatap kosong ke depan.

Kenapa takdir begitu kejam kepada dirinya? Sudah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya, kakaknya lebih sayang kepada adiknya, dan sekarang?

"ARGGHHH" Alvan berteriak.

"Gue benci dengan diri gue sendiri"

"Kenapa gue harus hidup? Kenapa gue harus di lahirkan? Kenapa gue harus ada di dunia ini?" Alvan terus berteriak tidak jelas, Dia merasa dirinya tidak pantas hidup.

"Bunda" lirih Alvan.

"Alvan udah gak kuat, Alvan cape"

"Kenapa bukan Alvan yang sakit? Ayo jemput Alvan" 

Pipinya sudah basah dengan air mata,Alvan memukul-mukul dadanya.

"Sekarang gue harus apa? Gue harus ngejalanin hidup kayak gimana" lirih Alvan.

Alvan terus berjalan tanpa tujuan, ini seakan Mimpi. Kejadian semalam kembali berputar di otaknya nya. Apa yang sudah ia lakukan?

Jijik, Alvan merasa jijik dengan dirinya sendiri. Dia benci dengan dirinya sendiri. Rasanya Alvan ingin menghilang saja dari bumi ini.

Di lain tempat, Bara terus mencoba menghubungi Alvan dan Rezvan tetapi tidak ada satupun dari mereka yang menjawab. Bara bingung harus jawab apa sama Elvan, dari tadi Elvan terus menanyakan keberadaan dua kakaknya.

"Kalian berdua dimana sih" Bara terus menggerutu. Dia mencoba dan terus mencoba menghubungi Alvan dan Rezvan.

"Hp kalian di gadain? Kenapa gak di angkat? Gak mungkin kan gak punya pulsa, kalian bukan si Aldi yang gak punya uang" geram Bara.

"Jangan di perjelas juga bangsat"
Tanpa Bara sadari ada Aldi yang dari tadi menguping pembicaraan Bara.

"Eh Aldi" ucap Bara cengengesan.

"Jangan nyengir lo, tuh urusin si Elvan gue muak lihat mukanya"

"Gak, lo aja"

"Kalo ada uang nya gue mah mau"

"Uang Mulu yang ada di pikiran lo" Ucap Bara sinis.

"Siapa sih yang gak butuh uang, orang kaya aja kalo di kasih uang mau"

"Gue orang kaya, tapi gak mau, duit gue banyak" ucap Bara sombong.

"Jangan sombong Bar, harta cuma titipan"

"Iya, tapi Tuhan nitipin nya banyak, mangkanya lo gak kebagian"

"Seperti biasa, tersenyum seperti logo Jeno" Aldi memperlihatkan senyum seperti salah satu member Nct yang kalo senyum matanya menyipit, tapi manis. (Awww pacar aku).

"Pasien yang bernama Elvan Sagara tidak ada di ruangannya" ucap salah satu suster yang membuat Bara dan Aldi terkejut.

"Hilang kemana tuh curut" teriak Bara dengan muka panik.

REZVAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang