part 11 [Revisi]

858 64 1
                                    

"Jangan terlalu keras dengan diri sendiri, terkadang tidak apa melakukan kesalahan"

Zhong chenle.

Vira memegang kepalanya dan meringis,dia melihat kesana kemari, tempat apa ini? Dan dimana dia sekarang? Pikir Vira.

"Akhirnya bangun juga lo" Vira langsung melihat ke arah suara.

"Dimana ini?" Tanya Vira sembari memegang kepalanya yang masih pusing.

"Neraka, alias tempat penderitaan lo"

Vira terkejut saat mendengar suara yang tidak asing di telinga nya.

"Mau apa lo?" Bentak Vira saat sudah sadar bahwa dirinya sedang dalam bahaya.

"Gue hanya minta lo jauhin Rezvan"

"Tanpa lo suruh gue juga akan jauhin tu cowok" ucap Vira sembari memalingkan wajahnya.

"Munafik lo Ra"

"Lo lebih munafik, pengecut!" Jawab Vira tidak kalah.

"Jaga omongan lo" Teriak Anya.

Vira menatap tajam Anya, dia muak dengan semuanya kenapa hidupnya jadi kacau setelah kenal dengan yang namanya Rezvan Sagara?

"Gue males ngurusin lo, kalau mau cowok sialan itu ambil sana"

"Awas kalau gue liat lo deket-deket sama si Rezvan, lo lihat aja apa yang akan gue lakuin. Eh tapi, bukannya si Rezvan udah benci sama lo ya? Kasihan banget" Ucap Anya tersenyum mengejek.

Lah terus kalau udah tau ngapain capek-capek culik gue, gak guna banget dasar cewek bego. Batin Vira.

Vira hanya memutar bola matanya malas.

"Terserah lo, ya kalau si Rezvan dekat-dekat sama gue ya emang wajar sih, secara gue cantik , cuma bedanya gue kurang duit" Vira bangun dan berjalan mendekati Anya.

"Gini ya neng Anya" Vira merapihkan rambut Anya.

"Cepat atau lambat tu cowok pasti balik lagi sama gue"

"Sampai kapanpun gue akan selalu menang dari lo" bisik Vira.

Anya yang mendengar itu marah, dia langsung menjambak rambut Vira dengan keras, membuat Vira meringis.

"Cewek miskin dan gatel kayak lo, gak pantes ngomong gitu, lo gak tau aja gimana hebat nya papa gue, gue bisa hancurin lo dalam sekejap, jadi jaga omongan lo kalau gak mau lo hancur"

Anya mendorong tubuh Vira membuat Vira meringis,dia tertunduk dan mengepalkan kedua tangannya.

"Lo harus sadar sama posisi lo, lo itu miskin, jangan banyak tingkah"

"Di bawah ya tetap di bawah"

Anya menendang dan menginjak kaki Vira, sakit sungguh sakit, Vira dengan sekuat tenaga agar air matanya tidak jatuh.

Setelah itu Anya pergi meninggalkan Vira sendirian, dia menutup kembali pintu dan menguncinya.

"Jaga di sini, jangan sampai kabur tuh cewek" ucap Anya kepada dua pengawalnya.

Dua pengawal itu mengangguk patuh.

********

"Maksud lo apa?" Tanya Rezvan marah.

"Hidup lo beban banget Van"

Rezvan mengepalkan kedua tangannya geram,kalau di sini bukan rumah sakit, sudah di pastikan dia akan menghajar habis-habisan adiknya itu.

REZVAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang