part 14 [Revisi]

770 63 3
                                    

"Aku tidak akan mengatakan selamat tinggal, tapi aku akan mengatakan selamat jumpa lagi"

Happy reading.


"Gue mau ketemu sama Bang Evan Al"

"Gue mohon Al" Elvan dari tadi terus memohon pada Alvan agar membantunya mengantarkan ke Rumah sakit.

"Ada apa? Kasih tau gue Bang Evan kenapa?"

"Bang Evan baik-baik saja, lo disini dulu oke" Alvan berusaha menghalang agar air matanya tidak keluar, dia tidak boleh lemah di hadapan adiknya itu.

"Gue mau ketemu sama dia Al"

"El, dengerin gue" Alvan berjalan mendekati Elvan dan memegang kedua Bahunya.

"Lo disini dulu, tubuh lo masih lemah. Bang Evan baik-baik saja, lo tau kan dia kuat bahkan  kuat nya melebihi Ultraman." Ucap Alvan berusaha menghibur Elvan.

Elvan menggeleng.

"Bang Avan,El mohon"

Alvan terdiam mendengar ucapan Elvan, setelah sekian lama akhirnya Elvan memanggil dia dengan sebutan kakak. Alvan memalingkan wajahnya untuk mengusap air matanya.

"Kali ini lo nurut ya sama gue, gue janji sebentar"

Dan gue janji akan bawa Abang lo dalam keadaan hidup. Ucap Alvan dalam hati.

Alvan bersandar di balik dinding kamar Elvan sembari menahan tangisnya. Apa dia bisa menepati janjinya? Alvan menutup matanya tanpa sadar air matanya menetes. Alvan ingin tenang, Alvan ingin semuanya baik-baik saja.

Alvan kembali membuka matanya dan menghapus air matanya dengan kasar. Tidak, dia harus positif thinking semuanya akan baik-baik saja.pasti.

Alvan berlari menuruni tangga dan bersiap pergi untuk menemui Rezvan. Elvan yang menyadari Alvan sudah pergi bersiap turun dari tempat tidur untuk menyusul.

"Maaf Al kalo gue nekat"

Alvan mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, Rezvan. Ultraman nya Sagara pasti kuat, dia pasti baik-baik saja. Alvan terus menepis pikiran negatif.

"Kalo bunuh diri gak dosa udah gue tabrakin nih motor"

Alvan tertawa, bisa-bisanya dia berpikir hal haram itu.

"Ibun, Al capek, Al ingin tidur"

"Boleh ya?"

********

"Ra lo udah makan?" Tanya Bara, mereka bertiga bersama Aldi tengah duduk di depan kamar rawat Rezvan.

Vira hanya menggeleng.

"Ra lo harus makan, ini udah siang banget. Jangan banyak pikiran Ra si Evan pasti baik-baik saja ko"

"Apa mau gue beliin?"

Vira lagi-lagi menjawabnya dengan menggelengkan kepalanya.

"Ra gue mohon, Lo makan ya? Apa lo mau nanti kalo si Evan sadar, lihat keadaan lo begini?"

REZVAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang