part 8 "must be taught a lesson "

1.1K 118 0
                                    

''untuk apa kamu datang pagi pagi kemari'' tanya han so ra pada taehyung yang terlalu pagi datang di kediamannya,

''saya ingin memberikan kabar buruk nyonya,'' ucap taehyung sambil mengatur nafasnya untuk berbicara pada han so ra

''jangn berbeli belit, aku tidak suka dengan orang yang berbicara berbeli belit'' ucap han sora yang kembali melanjutkan treadmil nya

''kemarin nona jennie telah melahirkan anak bayi laki laki dengan selamat tak kurang apapun"

"Praaaaang..." han so ra pun langsung melemparkan botol airnya ke arah kaca yang berada disebelahnya " bagaimana bisa, kita harus segera melenyapkan anak itu sebelum menjadi batu sandungan kita" ucapnta sambil melihat ke arah taehyung

Taehyung yang tahu jika han so ra tengah kesal pun sedikit memundurkan langkah kakinya "saya akan usahakan bayi itu tak akan selamat" ucapnya sambil menunduk dan tak berani menatap han so ra yang kini tengah berjalan juntai kearahnya

Han so ra yang kini berdiri tepat dihadapan taehyung pun mengangkat dagu taehyung dengan jari telunjuknya, dan ia mulai memperlihatkan deretan giginya "sebaiknya segera lenyapkan anak itu, atau dirimu sendiri tang kuhilangkan dari dunia ini"...

Taehyung yang mendapat ancaman dari han so ra hanya bisa mengangguk anggukan kepalanya, ia sebenarnya tengah bergidik sedikit ketakutan pada aura han so ra yang kini menyelimutinya..

*

Lagi dan lagi lisa masih saja merongrong dihadapan rose, dia bak anak kecil yang ingin dibelikan mainan oleh ibunya "rose kapan anak yang kamu janjikan padaku"

Rose sepertinya kehabisan kata kata pada sahabatnya itu yang sudah persis anaknya saja, "lisa ini sedang jam kerja, bisakah kamu menunggu setelah pulang kerja untuk membicarakan hal ini" ucap rose yang masih setia mengetil tiap naskah kerjaanya

"Ya chipmunk,,, ingat kantor ini masih miliku, dan aku masih menjadi bosmu. Satu lagi kamu harus menuruti semua keinginanku atau ku tutup kantor ini" dengus lisa sebal yang kini mulai memajukan bibirnya sambil melipat kedua tangannya kedaerah dadanya

"Bruuuuuukkk" rose pun menggebrak meja kerjanya, dan sontak lisa pun terkaget sambil memegangi dadanya yang berdetak cepat karena ulah sang sahabat. Rose pun menarik nafas dalam dalam, dan ia pun mulai menjelaskan pada lisa secara perlahan
"Nona lalisa manobal dengarkan ucapanku oke, minggu depan kupastikan sebelum keberangkatanmu ke swiss, anak itu sudah dalam gendonganmu. Dan kuharap kamu siapkan dirimu untuk menjadi daddy yang baik, dan jangan lupa beri tahu daddy marco dan mommy chittip untuk membantumu menjaga anakmu nanti. Sekarang kuharap kamu pulang dan jangan mengganggu perkerjaanku, pintu luar ada disana" ucap rose samvil menunjuk pintu keluarnya

Lisa berkali kali mengerjapkan matanya kearah rose, ia seakan tak percaya jika sang sahabat bisa terlihat sangat menakutkan seperti barusan. "Hehehe.. aku pegang janjimu rose, sekarang juga aku pulang" lisa langsung berjalan sedikit cepat meski denfan kaki yang sedikit terpincang pincang

Rose yang melihat sang sahabat ketakutan padanya hanya tersenyum simpul, karena ulah konyol lisa sambil bergumam "kyopta"

*

didalam salah satu sel penjara kini terpampang kebahgian seorang ibu yang baru saja melahirkan bayi mungil dan tampan itu, jennie tak begitu kewalahan merawat mario karena bayi mungil itu bisa dibilang jarang menangis bahkan tak pernah menangis sekalipun ''jean susu nya lim habis aku bantu ambilkan untukmu'' ucap sana yang kini langsung beranjak kesalah satuempat yang menyediakan susu bubuk untuk limario

''maaf unnie aku sering merepotkanmu'' dengusnya agak sedikit menundukan kepoalanya karena merasa tak enak telah menyusahkan sana terus menerus

''sudah kewajibanku sebagai kakakmu harus membantu dan menjagamu'' sana pun berjalan mengambil susu itu tak perlu menunggu lama sana pun kembali dengan senyuman yang terpancar sambil menenteng beberapa peralatan bayi tampan itu ''ini jean susunya, segera seduh sebelum si tampan ini menangis'' ucapnya sambil menyodorkan susu kaleng itu pada jennie

One TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang