Akhir tahun menunggu, sebagai mahasiswa akhir rasanya Seohyun hanya bisa berharap dia bisa segera mendapatkan izin untuk melakukan penelitian dari judul skripsi yang dia ajukan pada dosen bimbingannya. Meski rencana akhir tahun sudah menumpuk di kepala Seohyun, seperti ingin seharian di rumah, tidak diganggu gugat, hanya berduaan dengan sang suami.
Walau dia ingin cepat lulus kuliah, tapi rasanya tulang punggungnya tidak kuat. Menyusun 3 bab saja sudah seperti memindahkan gunung ke atas samudera. Bab 4 dan segala penelitiannya bagaikan menyusun bom atom dan akan meledakannya di negara konoha. Dan mungkin bab 5, Seohyun bisa menyatukan Korea Utara dan Selatan.
Di tengah hari yang terik, Seohyun yang hanya menatap layar laptopnya dengan gamang, dia ingin nonton anime, tapi bingung karena judul anime kesukaanya belum tayang musim terbaru. Mau nonton drama Korea, dia bosan karena ceritanya sedang manis gula-gula saja. Seohyun butuh tontonan yang menegangkan. Film horor yang sedang tayang, tidak dia suka pemeran dan sutradaranya, bahkan review penonton membuat dia yakin untuk tidak menonton.
Alhasil, Seohyun kebingungan saat ini.
Kyuhyun datang usai melakukan ritual membersihkan kamar mandi bawah, sebagian besar bajunya basah. Berniat mengganti baju, nyatanya dia malah terkejut melihat ekspresi sang istri. Bingung.
Pria itu berjalan mengambil kaus baru warna biru muda dan berjalan menuju pinggir ranjang.
"Ngapain?"
Seohyun tersadar, dia memperhatikan Kyuhyun yang mengganti pakaian. "Bosen, Mas."
"Nonton Netflix aja."
Seohyun manyun. "Bosen juga."
Kyuhyun duduk di sebelah sang istri dan ikut memperhatikan layar laptopnya. Hanya ada wajah Choi Minho.
"Nggak ada konser yang mau kamu datengin?"
Alis Seohyun terangkat. "Konser? Ada sih."
Kyuhyun menoleh. "Siapa?"
"Konser Lady Gaga di Texas."
Kyuhyun menggeleng. Dan Seohyun tahu itu jawabannya.
"Liburan aja gimana?"
"Kamu ngajak aku ke Puncak?"
Kyuhyun menghela, istrinya ini. "Kenapa harus Puncak?"
Seohyun membalas polos, "Kata temenku biasanya cowok kalo ngajak cewek liburan itu pasti tujuannya Puncak."
"Sayang, itu kalo orang pacaran mau haha hihi tuh Puncak jawabannya. Soalnya harga villa murah."
"Tuh! Berarti kamu pernah ke Puncak kan! Sama siapa?" Seohyun rusuh.
Kyuhyun susah payah menahan cubitan istrinya. "Aduh, nggak, Dek! Apa sih?"
Seohyun cemberut.
"Aku pernah ke Puncak, sama Mbak Ahra, nemenin dia pergi sama mantannya dulu. Takut Mbak Ahra diapa-apain. Aku ngapain ke Puncak sama perempuan kalo cuma buat hubungan gitu doang, di Jakarta juga bisa."
Seohyun melotot dan memukul kembali. "Tuh kan! Kamu tuh ya!"
Kyuhyun terbahak, menahan kedua tangan sang istri. "Ya Allah bercanda, Sayang. Aku tuh pertama kali sama kamu."
Seohyun duduk lagi meski masih sedikit kesal, terbawa bayangan suaminya enak-enak dengan mantannya dulu. Meski itu masa lalu.
Kyuhyun mencium pipi kiri Seohyun. "Nggak usah ngambek, kamu ini masih kepikiran mimpi kamu yang aku jalan sama cewek lain?"
Seohyun mematikan laptopnya. Dia ingat semalam dia membangunkan Kyuhyun dan menangis karena di mimpinya Kyuhyun jalan dengan perempuan lain. Tangisan Seohyun pilu sekali, memang mimpi yang sangat buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Impian - END
Fiksi Penggemar[Marriage, AU 15+] "Berapa usia lo?" "29 tahun." Perempuan itu menghela. "Kenapa? Itu masalah?" Perempuan ini hampir hilang akal bagaimana caranya menolak perjodohan ini, menghilangkan pria gila ini dari hidupnya. Juga semua ucapannya yang penuh omo...