Matahari menunjukkan singgasana nya tepat pada pukul 6 pagi. Namun Dinda masih terlelap dalam tidurnya. Ia bermimpi bertemu dengan penyanyi cafe. Penyanyi itu menuju ke arahnya dan tersenyum indah dan membungkuk dihadapannya bagaikan pangeran. Mereka berdansa dinegeri dongeng yang dipenuhi oleh fantasi.
Triiiiiinggggg.. Bunyi alarm yang begitu keras membangkitkannya.
"What! Jam 8. KENAPA BARU BUNYI SEKARANG YA ALLAH."
Tanpa babibu Dinda mencuci muka dan memakai baju asal jadinya. Dia pun menuju kekampus dengan tergesa-gesa. Mengingat hari ini adalah mata kuliah favorit nya, dia pun semakin bersemangat. Bagaimana tidak? Dosen mata kuliah ini sangat baik. Selalu mengapresiasi semua jawaban yang Dinda jawab di kelas.
Sesampampainya didepan ruang, ia membuka pintu. Semua mata pun tertuju kepada Dinda. Termasuk Bu Nurrahmi dan bertanya.
"Kenapa telat Dinda?" Tanya dosen itu dengan nada lembut.
"Anu bu.. Telat bangun" jawabnya jujur.
"Baik, ibu maklumi. Silahkan duduk" Ia pun bergegas duduk."Hari ini ada mahasiswa baru yang masuk ke unit kalian. Kebetulan dia dari Univ Di Jakarta. Silahkan masuk"
Seorang laki-laki masuk dengan penampilan goodlooking berhasil membuat semua mata takjub memandangnya. Beberapa mahasiswi bahkan tersenyum padanya.
"Assalamualaikum. Namaku Bambang. Aku pindahan dari universitas Jakarta. Tinggal sekarang di Komplek Darussalam. Salam kenal semua.."Semampai. Stylish. Dan suara yang cukup sopan menyapa seisi kelas. Tak terkecuali Dinda. Setelah memperkenalkan diri pun ia duduk di bangku paling depan. Bu Nurrahmi pun membuka materi mata kuliah Pembelajaran Berbasis Perpustakaan.
Beberapa kali bu Nurrahmi memberi pertanyaan dan berharap mahasiswa menjawab pertanyaan. Tentu saja Dinda tak pernah melewatkan pertanyaan itu. Bisa dikatakan setiap pertemuan dia menjawab hingga 5 pertanyaan. Tak disadari sepasang mata asing memperhatikannya ketika menjawab, tatapan itu begitu hangat namun memikat. Alih-alih memalingkan wajah, tatapannya terkunci sesaat pada mata itu.
"Oh.. Manis" batinnya.
"Astagfirullah Dinda. Fokus fokus" seraya menghindar dari tatapan itu.
Seusai mata kuliah pertama, Dinda pergi ke perpustakaan fakultas. Dinda jatuh hati pada perpustakaan karena banyak hal yang belum ia ketahui tentang gudang ilmu itu. Semenjak SMA dia meluangkan waktu ke perpustakaan wilayah yang terletak tak jauh dari sekolahnya. Bila menemukan novel atau literatur menarik dia bahkan lupa waktu dan membacanya hingga 2 jam. Berawal dari hobi itulah kemudian ia memutuskan untuk lebih mengenal perpustakaan. Kini, di semester 6 Dinda semakin tidak sabar untuk menyelesaikan studinya dan bekerja di perpustakaan.
"Oh.. Manis" batinnya.
"Astagfirullah Dinda. Fokus fokus"
Seraya menghindar dari tatapan itu.
Seusai mata kuliah pertama, Dinda pergi ke perpustakaan fakultas. Dinda jatuh hati pada perpustakaan karena banyak hal yang belum ia ketahui tentang gudang ilmu itu.Semenjak SMA dia meluangkan waktu ke perpustakaan wilayah yang terletak tak jauh dari sekolahnya. Bila menemukan novel atau literatur menarik dia bahkan lupa waktu dan membacanya hingga 2 jam. Berawal dari hobi itulah kemudian ia memutuskan untuk lebih mengenal perpustakaan. Kini, di semester 6 Dinda semakin tidak sabar untuk menyelesaikan studinya dan bekerja di perpustakaan.