4. Positif Hamil

786 77 5
                                    

Vote sebelum membaca!

🌱

Suara alarm membangunkan Widya di tengah tidur lelapnya. Widya mematikan jam weker yang berbunyi membangunkannya.  Jam menunjukan pukul 03.00 waktu Indonesia bagian barat, Widya pergi ke kamar mandi untuk mandi. Setelah itu, ia melaksanakan shalat sunah tahajud dua raka'at. Setelah selesai, ia mulai menyiapkan adonan kue-kue yang akan ia jual di depan rumahnya.

Setelah dua bulan Widya bercerai dari Chandra, untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari ia berjualan kue-kue, gorengan di depan teras rumahnya. Widya dengan maksimal memanfaatkan bakat memasak yang dimilikinya untuk menghidupi keluarga kecilnya. Sebenarnya, ia bisa saja bekerja kantoran. Terlebih latar belakang keluarganya adalah pengusaha. Tetapi ia memilih untuk berjualan di rumah agar ia tetap mengurusi anak spesialnya, Evano Xavier Oktavian.

"Alhamdulillah sudah selesai semuanya. Tinggal menggoreng risol dan bakwan jagung"

"Bismillah. Semoga jualan hari ini laku keras. Semoga aku bisa membuka toko kue dan jajanan pasar yang besar nantinya"

Allahu akbar allahu akbar...

Kumandang adzan subuh telah terdengar. Tandanya waktu shalat subuh telah tiba. Widya menghentikan aktivitasnya sejenak untuk menunaikan shalat subuh.

■■■

Pukul 08.00 kue-kue dagangannya sudah terjual habis. Widya sangat senang karena hari ini jualannya habis tak tersisa. Widya duduk di kursi ruang tamu untuk melepaskan rasa lelahnya.

"Alhamdulillah Ya Allah. Terima kasih atas rizki hari ini" ucapnya dengan senang.

PRANK!!! Suara pecahan benda jatuh terdengar. Widya dengan cepat berlari ke arah sumber suara.

"Astaghfirullah Evano!" Widya terkejut dengan sangat saat melihat kaki Evano terkena pecahan gelas yang pecah. Evano menangis dengan keras karena rasa sakit di kakinya. Tanpa berpikir panjang, Widya membawa Evano ke klinik terdekat.

Sesampainya di klinik, Evano dibawa ke ruang tindakan. Ia mendapatkan beberapa jahitan di kakinya karena lukanya lumayan dalam. Widya berusaha menenangkan Evano yang kesakitan.

"Ya Allah Nak, ada-ada saja kamu ini" Widya sedikit meringis melihat kaki Evano dijahit oleh dokter yang menangani.

Setelah Evano mendapatkan pertolongan pertama, dan menebus obat, mereka pulang ke rumah.

■■■

Hari ini Widya sangat lelah. Wajahnya sedikit pucat karena kelelahan. Pesanan kue yang diterimanya hari sangatlah banyak. Ditambah ia mengerjakan semuanya sendirian dan tak ada yang membantunya.

Ia menghembuskan nafasnya dengan kasar. Berusaha mengumpulkan tenaganya untuk menyelesaikan pesanannya agar sudah siap tepat waktu. Ia tak ingin mengecewakan customer-nya karena tidak tepat waktu menyelesaikan pesanan kue miliknya.

"Ya Allah tidak mudah untuk Widya menjadi tulang punggung untuk keluarga kecil Widya" Widya menangis tanpa suara. Ia sangat lelah menjalani kehidupannya sebagai orang tua tunggal untuk Evano.

Suara tangisan Evano menghentikan kesedihan Widya. Widya menghapus air matanya. Kemudian ia pergi ke kamar Evano untuk menenangkannya.

Widya menggendong Evano kemudian mendudukan Evano di atas tikar.

Wanita Tangguh (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang