2. Kamu ibu yang hebat Widya!

728 74 13
                                    

Widya menatap anak sulungnya dari balik kaca pintu ruang PICU dengan perasaan yang sangat hancur. Dilihatnya anak sulungnya dipenuhi dengan peratalan medis di tubuhnya. Kondisi Evano, anak Widya sampai saat ini belum ada kemajuan.

"Nak, Evano sayang, bangun nak. Jangan seperti ini. Maafkan Mama" ucapnya menahan tangis.

"Nak-"

Baju yang dikenakan oleh Widya seketika basah karena rembesan dari air susunya.

Widya menangis menunduk tanpa suara. Menjatuhkan air matanya ke lantai depan ruang PICU. Ia memegangi payudaranya yang terasa bengkak karena air susunya yang sudah penuh. Ia ingin sekali menyusui anak sulungnya, tetapi Evano belum sadar.

Sudah tiga hari Evano menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena mengalami dehidrasi berat berawal dari demam tinggi. Dan selama itulah Evano belum sadarkan diri.

"Nak, bangun nak. Air susu Mama sudah banyak. Mama ingin menyusuimu nak. Kamu pasti sangat lapar" Air matanya semakin mengalir dari sudut maniknya.

"Ya Allah jangan ambil anakku" batinnya, ketika pikiran negatif menghampiri benaknya.

■■■

Di kantor, Chandra disibukan dengan file atau berkas-berkas yang menumpuk di atas meja kerjanya. Raut lelah terlihat jelas di wajahnya. Kemudian ia melepaskan kacamata yang bertengger di tulang hidungnya dan menghembuskan nafas lelahnya.

"Lelah sekali hari ini" Kemudian memijat pelipisnya.

Maniknya melihat ke arah bingkai foto bayi yang ada di mejanya. Lalu mengambil bingkai foto tersebut.

"Papa sangat merindukanmu nak. Terima kasih sudah hadir di hidup Papa dan Mama. Maafkan Papa tak pernah menjengukmu di rumah sakit. Semoga kamu baik-baik saja" Kemudian ia mencium foto tersebut untuk menyalurkan rasa rindunya terhadap anak sulungnya.

Suara knop pintu terbuka. Seorang wanita cantik masuk ke dalam ruang kerja Chandra. Wanita cantik itu bernama Roseline. Chandra dengan refleks menaruh bingkai foto anaknya di laci kerjanya.

"Hai Mas, apakabar?" sapanya

"Kabar baik Roseline" balasnya

"Ada apa kamu datang ke sini?"

"Aku merindukanmu Mas. Kapan kamu menikahiku?"

"Entahlah. Aku belum bisa menceraikan Widya. Aku butuh waktu untuk memikirkan hal itu"

"Kamu mengingkari janjimu lagi Mas. Sampai kapan aku harus menunggu?"

"Papa dan mamaku selalu menanyakan padaku kapan kamu melamarku dan menikahiku Mas Chandra"

"Aku ingin kamu secepatnya melamarku dan menikahiku! Kumohon ceraikanlah Widya Mas!"

■■■

Di kamar Widya tengah memompa asinya dengan perasaan sedih. Kemudia ia memandangi kulkas yang berisi beberapa kantong asi yang sudah ia pompa.

"Bangun nak. Mama merindukanmu. Mama ingin sekali menyusuimu seperti biasa. Maafkan Mama. Seandainya Mama tidak terlalu patuh pada nenekmu, kamu takkan seperti ini"

"MAMA MEMANG GAGAL MENJADI SEORANG IBU!!!!" teriaknya dengan keras dan histeris. Kemudian membuang asi yang sudah dipompa di genggamannya beserta alatnya.

Wanita Tangguh (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang