Chapter 08

1K 56 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen 👇👇

Happy reading ~









•||•

" putri mu saat ini mengalami...  "





























****

" putri mu saat ini mengalami demam.  Jika nanti siang demam nya belum turun kau harus membawa nya ke rumah sakit.  " ucap kevin serius. 

" baiklah " ujar ammar

" ini untuk resepnya. Kalo gitu saya permisi " ujar kevin pergi setelah sahabatnya menganggukan kepala. 

Ammar dan ke empat anaknya mendekati baby az. 

" kalian kembali lah ke kamar masing - masing.  Kalian harus bersiap untuk pergi ke sekolah.  " ujar ammar kepada ke empat anaknya. 

" tapi yah kita ingin menjaga baby" protes faris yang diangguki yang lainnya. 

" tidak! Biar bunda sama ayah yang menjaga baby az.  Tidak ada bantahan!" ucap ammar tegas ketika melihat beryl ingin berbicara.

Mendengar suara tegas sang ayah ke empat saudara itu langsung pergi ke luar kamar menuju kamar masing - masing. 

Sebelum pergi mereka mengecup kening baby az bergantian. 

***

Melihat ke empat anaknya sudah pergi,  ammar membaringkan dirinya di samping kiri sang anak. 

Menjadikan sang anak tidur di tengah - tengah ayah dan bundanya. 

" baby az akan baik - baik aja kan mas " tanya aulia kepada ammar. Sambil mengelus kening baby az yang mengerut.

" ya,  baby akan baik - baik aja sayang. Baby pasti cepat sembuh " ucap ammar tenang kepada sang istri. Berbanding terbalik dengan perasaannya yang gelisah melihat kondisi sang anak. 

" ... " aulia tidak menjawab.  Tapi hanya menganggukan kepalanya. 

****

Sementara itu, di meja makan terdapat empat orang manusia sedang makan dengan raut muka yang tak terbaca. 

Mereka makan tanpa kehadiran kedua orang tua dan baby kesayangan mereka. 

Biasanya ketika sedang makan, mereka akan mendengar celotehan baby kesayangan mereka. 

Tapi sarapan kali ini benar - benar hening.  Hanya ada suara benturan dari sendok dan piring. 

Beryl yang melihat adik ke empatnya hanya mengaduk makanan angkat bicara. 

" keenan..  " panggil beryl lembut

" ... " hening. Keenan tidak menjawab panggilan abang pertamanya. 

" keenan " panggil beryl sedikit keras. 

Keenan tersentak pelan. Kemudian melihat abang pertamanya dengan mata berkaca - kaca

" iya bang?  " jawab keenan pelan. 

Beryl mendekati sang adik dan memeluk nya. 

" keenan, baby az bakalan baik - baik saja.  Pasti sebentar lagi baby az cepet sembuh.  Jadi keenan tidak boleh nangis. Nanti pulang sekolah keenan bisa beliin baby cake lagi. Supaya baby senang. Jangan nangis lagi. Hari ini biar abang il yang antar keenan pergi ke sekolah. "  ucap beryl yang mengerti perasaan sang adik. 

Baby AzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang