Chapter 12

901 48 0
                                    

jangan lupa vote dan komen 👇👇

Happy reading guys!



































****

Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Sudah saatnya para lelaki keluarga daneen dan areeba menghentikan aktivitas mereka.

Ammar dan yang lainnya saat ini menuju ke rumah sakit. 

Sedangkan untuk para anak laki - laki saat ini sudah ada di rumah sakit.  Mereka pulang sekolah langsung pergi ke rumah sakit. 

Begitu tiba di lobby rumah sakit,  ammar segera berjalan menuju ruang rawat baby az. 

Ceklek

Pintu terbuka,  ammar masuk ke dalam dan langsung disambut suara antusias baby az. 

" ayahhh " seru baby az ketika melihat sang ayah.

Ammar langsung mendekati baby az, mengecup pelan kening sang anak. 

" sayang..  Gimana kabarnya?  Apa ada yang sakit hm??  Tanya ammar kepada baby az. 

" no ayah.  Baby dah cembuh " jawab baby az sambil tertawa pelan. 

" alhamdulillah..  " ucap ammar bersyukur melihat kondisi baby az. 

" ayah baby ingin pulang ke lumah" ujar baby az sedikit merengek.

" loh, kan cairan infusnya belum habis sayang " ucap ammar memberi alasan. 

" emangnya haluc nunggu cailan infucnya habic yah? " tanya baby az

" iya,  harus nunggu cairan infusnya habis,  nanti kalo udah habis baby boleh pulang. Baby mau kan nunggu cairannya habis? " ujar ammar

" iya ayah,  baby nunggu ini nya habis" ucap baby az sanbil menunjuk kantung infus yang menggantung. 

Ammar yang mendengar jawaban baby az langsung mengambil tangan mungil sang anak dan mengecupnya pelan. 

" beryl " panggil Opa.

" iya opa. Kenapa" tanya beryl singkat sambil menaikan sebelah alisnya.

Hump

" beryl ajaklah adik-adikmu pulang. Kalian belum mengganti baju sepulang sekolah.  " ucap opa sambil menghembuskan nafas pelan ketika melihat ekspresi sang cucu pertama.

" iya sayang,  pulang lah. Jangan lupa bangunin faris dan keenan dulu bang. " ucap nenek yang sedang berjalan menuju sofa. 

Beryl hanya mengangguk pelan, dan langsung melihat ke arah Daniyal dan memberikan kode untuk membangunkan Faris dan Keenan

Daniyal yang mengerti kode dari Abang tertuanya langsung berdiri dan berjalan menuju tempat dimana abang keduanya tidur. 

" pulangnya pake supir aja bang, " ujar bunda kepada beryl.

" iya bun,  kalo gitu beryl pulang dulu. " ucap beryl kemudian bangkit,  setelah melihat daniyal, faris dan keenan yang berada di gendongan daniyal. 

Beryl mengambil alih keenan yang tertidur di gendongan daniyal.

Kemudian mereka pergi setelah pamitan Kepada semua orang,  termasuk baby az. 

" dadah abang " ucap baby az sambil melambaikan tangan mungilnya melihat abangnya keluar.







****

Baby AzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang