Chapter 11

994 48 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen 👇👇👇

Happy reading ~




































****

Bulan sudah berganti tugas dengan matahari.  Pagi ini di ruang rawat baby az sudah ramai oleh rengekan si kecil baby az walaupun masih terdengar lemah.

Flashback on




Baby az sudah sadar sekitar jam 3 pagi.  Saat itu opa Harith yang belum tidur mendekat ke ranjang baby az untuk mengechek kondisi baby az.  Saat opa harith beranjak untuk pergi ke sofa,  matanya tidak sengaja menangkap jari tangan baby az yang bergerak. 

Opa harith langsung menekan tombol untuk memanggil dokter.  Tak lama dokter datang dan memeriksa kondisi baby az. 

Dokter memberi tahu bahwa kondisi baby az sudah membaik, kemungkinan sebentar lagi baby az akan sadar dari tidur lamanya. 

Opa harith dan kakek fariz segera membangunkan istri masing - masing untuk memberitahukan apa yang telah terjadi.

Nurul dan ulfah segera membangunkan anak - anak nya untuk memberi tahu mengenai hal ini. 

Setelah semuanya bangun,  mereka menunggu baby az membuka mata dengan penuh harap. Apalagi aulia yang setelah diberi tahu mengenai kondisi baby az langsung menangis bahagia. 

Aulia tidak sabar melihat anak perempuannya membuka mata dan merengek manja kepadanya. 

Ammar yang melihat istrinya menangis bahagia,  memeluknya erat. 

" enghh.. " lenguh pelan seseorang

Mereka yang memang memiliki pendengaran tajam langsung melihat ke sekeliling untuk melihat siapa yang mengeluarkan suara itu. 

Faris yang pertama kali melihat siapa yang mengeluarkan suara langsung membelalakan matanya dan mendekati ranjang baby az.

" baby!! " seru fariz bahagia sambil meneteskan matanya. 

Mendengar seruan faris yang lain langsung mendekat ke ranjang baby az. 

Al langsung menekan tombol untuk memanggil dokter. 

" bundaa.. " ucap lemah baby az.

" iya sayang,  ini bunda.  Baby mau apa hm?? " tanya aulia dengan mata berkaca-kaca. 

" bunda,  lepacc ini cama ini nya" pinta sang anak sambil melirik ke atah hidung dan tangannya. Dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

" sebentar ya sayang,  kita tunggu pak dokter dulu.  " ucap aulia. 

Bunda yang mengerti kondisi sang anak,  langsung mengambil tangan baby az dan mendekatkan ke bibirnya,  bunda mengecup pelan tangan baby az berkali - kali. 

Ammar mengelus rambut sang anak dan menciumnya pelan. 

Tak lama dokter datang,  kemudian memeriksa keadaan baby az. 

" Alhamdulillah anak bapak sama ibu sudah baik - baik saja, demamnya sudah turun, hanya saja infusnya masih belum bisa di lepas mengingat anak bapak dan ibu masih kekurangan cairan di tubuhnya.  " jelas dokter. 

" baik dok,  terimakasih " ucap aulia.

Setelah dokter keluar dari ruangan, opa harith menyuruh mereka untuk kembali tidur,  mengingat bahwa saat ini matahari saja belum menampakkan sinarnya. 

Baby AzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang