Chapter 09

983 51 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen 👇👇

Happy reading~















•||•

Di sisi lain






















****

Di sebuah kamar terdapat anak kecil sedang terbaring lemah di atas tempat tidur di temani sang ayah. 

Ceklek

Pintu kamar terbuka,  menampilkan aulia dan para pelayan yang membawa makanan untuk suami dan untuk baby az yang sedang tidur dengan wajah pucatnya.

Pelayan menyiapkan makanan di meja yang ada di dalam kamar.  Setelah menyiapkan makanan, para pelayan pergi keluar dari kamar. 

" Sayang.." panggil aulia lembut kepada ammar

" hm..  Kenapa yang? " tanya ammar setelah matanya terjaga. 

" waktunya makan mas,  aku udah buatin makanan untuk kita makan,  sama makanan untuk baby az juga udah aku siapin. " ujar aulia dengan mata bengkak nya karena banyak menangis. 

" iya yang " ucap ammar.  " tapi mas pergi ke kamar mandi dulu. " ucap ammar lagi. 

" iya mas,  aku juga sekalian mau bangunin baby,  buat makan. " ucap aulia sambil melihat wajah pucat baby az. 

Ammar pergi ke kamar mandi, sedangkan aulia naik ke atas ranjang untuk membangunkan baby az. 

Aulia dengan perlahan mengusap lembut kening dan rambut baby az. Matanya mulai berkaca-kaca melihat kondisi sang anak. 

" sayang..  " panggil aulia lembut walaupun dengan nada sedikit bergetar.

" sayang bangun yuk,  baby harus makan" ucap aulia lagi. 

" sayang.. " panggil aulia sekali lagi. 

" emmhh..  Nda" ucap lemah baby az dengan mata sedikit terbuka lalu menutupkan lagi matanya.

" iya sayang,  kenapa?  Baby mau apa?  " tanya aulia beruntun. 

" nda kepala baby pucing banget sama dingin juga nda" keluh baby az dengan suara amat lemah di barengi dengan air mata yang menetes dari sudut matanya.  Yang lama kelamaan menjadi tangisan yang semakin kencang.

Aulia yang mendengar keluhan sang anak,  segera menyelimuti dan memeluk tubuh baby az.  Aulia benar - benar sakit melihat kondisi baby az yang seperti ini. 

Apalagi melihat baby az yang menangis,  aulia ikut menitikan air matanya.  Aulia segera membawa baby az kepangkuannya dan memeluknya erat. 

Aulia menjadi panik saat tubuh baby az semakin panas dalam pelukannya.  Aulia yang panik segera memanggil sang suami. 

" mas mas " teriak aulia sambil berusaha turun dari ranjang. 

Ammar yang sudah mengelesaikan urusannya di kamar mandi,  mendengar teriakan panik dari sang istri segera berlari keluar.

Ceklek

Ketika membuka pintu,  hal yang pertama ammar lihat adalah sang istri yang membawa aulia ala koala dengan baby az yang menangis kencang. 

" Mas kita harus segera membawa baby ke rumah sakit, demam baby semakin naik mas " ucap aulia. 

Ammar yang mendengar perkataan aulia segera mengambil alih baby az dan berlari keluar diikuti aulia di belakangnya. 

Baby AzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang