Hari ini adalah jadwal dimana Sungchan mendapatkan keadilan yang seharusnya iya dapatkan sejak lama, ia yakin nama keluarganya akan menang dan akan mendapatkan semua hak yang sudah di rampas oleh orang tak bertanggung jawab di luar sana. Dan Sungchan masih tak memperbolehkan Shotaro untuk keluar dari apartemennya walau hari itu adalah hari yang sangat besar bagi keduanya. Sang lelaki itupun lagi-lagi tak protes, tetapi sepertinya ia sudah mulai muak berada di balik tembok yang tak lagi kokoh karna sudah menua itu.
"Doain ya sayang, semoga semuanya lancar ya"
"Iya pasti aku doain ayo sarapan dulu abis itu kita berdoa bareng"
Kini Sungchan sudah berada di dalam ruang pengadilan, gugup sudah pasti tapi ia yakin dirinyalah yang akan memenangkan semua masalah yang ada. Tapi ia tak menyangka pihak lawan akan hadir kali ini, bukan pihak yang satu ini melainkan lelaki tua yang Sungchan yakini ialah ayah dari sang tunangan.
"Itu siapa om?"
"Ya itu pak Nakamoto"
"Gak keliatan udah tua ya? Padahal anaknya udah gede"
"Itu bukan anak kandungnya Chan"
Apalagi ini, kejutan lain yang ia dapatkan di hari besarnya. Ia juga yakin Shotaro sama sekali tak tahu menahu masalah ini. Ah Sungchan harus ekstra fokus untuk hari ini, ia harus berhati-hati dengan pihak lawan.
"Dengan keputusan berdasarkan hukum yang berlaku, hak atas nama keluarga Jung telah resmi kembali kepada saudara Jung Sungchan, semua kerugian akan ditanggung oleh perusahaan Nakamoto. Dan pemimpin perusahaan telah ditetapkan hukuman penjara seumur hidup"
Begitulah keputusan hakim pada hari itu, seusai dugaan dan rencana semua itu memanglah milik Sungchan, milik keluarga Jung sepenuhnya. Dan kini fikiran Sungchan kembali dengan fakta bahwa Yuta bukanlah anak kandung dari tuan Nakamoto. Lalu siapa dia selama ini?
Selesai persidangan pun ayah Yuta mengalami serangan jantung dan harus langsung dibawa menuju rumah sakit terdekat. Sebelum pergi pun Yuta sempat menjabat tangan Sungchan yang sukses membuat pengacara Sungchan bingung, bagaimana anak dari kerabatnya bisa mengenal pihak lawan?
"Jadi om–"
"Bentar, kok kamu jabat tangan sama Yuta?"
"Oh itu hehe, calon kakak ipar"
"Maksudnya?"
"Nanti deh om, mending kita makan siang sekalian ceritain yang tadi"
"Yaudah boleh, makan siang dimana?"
"Di apartku aja, tunanganku udah masak"
"TUNANGAN? JUNG SUNGCHAN BENER-BENER KAMU YA?!"
"Hahaha ampun-ampun, udah ayo om kita jalan laper nih"
Bukannya Sungchan tak memikirkan kehadiran Shotaro saat itu ia jelas sadar buktinya ia bilang tunagannya sudah memasak bukan? Tapi ia percaya, rekan sang ayah ini adalah orang terpercaya jadi ya sudah pasti semua akan aman.
"Sayang kenalin om Kibum, temen papi sekaligus pengacara yang bantu aku tadi"
"Halo om salam ken–"
"HAH?! KAMU KAN, KAMU ITU KAN?!"
"Apasih om?!"
"Ini Osaki Shotaro kan? Yang hilang waktu itu?!"
"Oalah hahaha iya ini dia, nah ini nyambung sama cerita gimana aku bisa kenal bang Yuta"
"Gausah cerita, om udah faham sekarang"
"Maksudnya?"
"Shotaro ini anak kandung pak Nakamoto, Yuta itu anak angkat"
"HAH?! GAK MUNGKIN?!"
"Bener kok, Yuta itu diangkat sejak pak Nakamoto masih muda, lalu kamu–"
"Saya kenapa om?"
"Ayah kamu dulu punya pacar, dan ya gitu romansa anak muda jadilah kamu"
"Tapi waktu itu aku nemu foto keluarga bang Yuta sama pak Nakamoto kok om"
"Bukan, foto itu emang sempet viral tapi itu bukan ibu dari Yuta. Itu cuma pemilik panti yang Yuta tempati sejak bayi, anak kandung pak Nakamoto ya Shotaro. Ayah kamu itu gak percaya dengan pernikahan itu mengapa ia menangkat anak untuk melanjutkan perusahaannya, sedangkan ibu kamu ngotot ingin kamu punya akte dengan nama ayah yang tertera disana jadi mau tak mau ya mereka menikah secara tertutup hingga lahirlah Shotaro"
"Pantes segitu bencinya sama Osa, lagi emang kenapa sih om kalo ketauan media?"
"Gatau sih gak ada alasannya"
"Terus tadi hasil persidangan gimana Uchan?"
"Aku menang, Nakamoto Comp harus tanggung jawab atas semua kerugian aku"
"Bentar"
"Kenapa sayang?"
"Inget gak abang pernah bilang, toh ada kita yang bakal nampung dia. Jadi ini rencana abang bukan sih? Abang udah tau bakal kayak gini makanya semua yang jadi hak aku abang balikin"
"Terus maksud kamu abang bangkrut gitu?"
"Iya gitu, kerugiannya banyak kan om?"
"Tapi kita bukannya udah deal gak akan nyerang perusahaan om?"
"Nakamoto Comp itu udah di ujung tanduk Chan, harta satu-satunya ya perusahaan yang dipegang Yuta"
"Uchan, berarti abang udah gapunya apa-apa? Abang cuma punya aku Uchan, boleh ya nanti abang tinggal sama kita?"
"Iya boleh sayang tenang aja, masa iya kita telantarin abang gitu aja"
Sungchan jelas masih ingat bagaimana rasa saya Yuta untuk sang adik, bagaimana Jeno menceritakan semua pengorbanan lelaki itu untuk tunagannya, dan dasarnya juga Sungchan tak ada masalah dengan calon kakak ipar, jadi seharusnya hal itu bukanlah suatu masalah yang besar bagi mereka berdua. Singkatnya, tak akan ada Shotaro yang saat ini disampingnya bila saja saat itu Yuta tak membantunya untuk bisa berkuliah secara bebas.
Shotaro kini mengambil semua berkas yang Yuta berikan waktu itu, melihatnya satu persatu hingga pada lembaran terakhir. Lembaran yang bisa membuatnya menangis terharu karna disitu jelas tertulis sebuah surat pernyataan yang menyatakan bahwasanya kini Shotaro adalah anak dari Nakamoto Yuta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penguntit - Sungtaro Au.
Romancecerita ini cerita lanjutan dari; https://twitter.com/_JEL00/status/1531001152388485120?t=J26c4GdGQvlSn5fao-VzZw&s=19 silahkan baca kisah sebelumnya diatas ya ;)