Menjemput Kebahagian

220 18 0
                                    

"Papi Yumi gak mau pake dress ini"

"Tapi kata ayah cantik loh pake itu"

"Nda mau!"

"Maunya pake dress yang mana dong?"

"Yang black"

Sungchan kini tengah bingung, Shotaro sudah menitah dirinya untuk membujuk sang anak agar mau memakai gaun berwarna putih gading yang sudah mereka siapkan. Sedangkan gaun hitam itu untuk acara nanti malam. Shotaro kini sedang bersiap, dan Sungchan sudah siap lebih dulu. Ia memang tak pernah bisa menang kala harus beradu debat dengan sang anak, Yumi hanya mendengarkan apa yang Shotaro katakan. Entah, mungkin karna Sungchan sering iseng maka dari itu Yumi sedikit kesal dengan dirinya.

"Yang hitam kan buat nanti malam sayang, sekarang yang putih dulu ya?"

"IH GAMAU PAPIIII"

"Hei hei apa ini ya, kok teriak-teriak ke papi?"

"Ayaaaah, Yumi udah bilang mau pake yang black tapi papi suruh pake yang white"

"Yumi liat papi sama ayah deh, bajunya warna apa?"

"White"

"Terus Yumi mau pake black? masa beda sendiri, Yumi anak papi sama ayah bukan?"

"Iya oke Yumi mau pake yang white"

Semudah itu cara Shotaro membujuk Oyumi, berbanding terbalik dengan cara Sungchan yang penuh dengan perdebatan. Dan tentu saja ini yang semakin membuat Sungchan semakin jatuh hati pada lelaki yang sebentar lagi resmi menjadi suaminya. 

Masa duka mereka berjalan cukup lama, setelah kepergian Yuta dengan rentetan acara yang dimulai dari acara pemakaman, penjemputan Yumi, pengajuan surat adopsi untuk Yumi, sidang terakhir untuk keadilan sang kakak dan kini semua sudah pada titik puncaknya. Ayah Shotaro dikenakan hukuman berlapis yang membuatnya harus mendekam di dalam penjara seumur hidup, kisah perjalanan mereka untuk Oyumi pun tak berjalan lancar. Karna kasus besar ini sulit untuk meyakinkan pengadilan bahwa mereka adalah orang tua yang baik untuk Yumi, namun tuhan tidak tidur bukan? bahkan sekarang sang anak sangat menempel dengan sang ayah. 

"Hai cowok"

"Apasih, ayo udah rame tuh"

"Aku deg degan deh"

"Dih Uchan di luar cuma temen deket kita doang"

"Bukan, bukan karna itu. Tapi karna kamu ganteng banget sekarang, rasanya mau cium"

"GABOLEH IH PAPI! Kata opa Kibum ciumnya nanti"

"Iya-iya nanti, ngomel mulu ni anak. Eh Yumi nanti malem nginep dirumah uncle siapa jadinya?"

"Uncle Jenoooooo"

"Ohh oke, jadi anak baik ya jangan nakal"

"Tapi ayah ikut kan yah?"

"Ya enggak dong sayang, ayah sama papi mau bobo bareng. Mau bikin adek bu−"

PLAK!!

"Ih sakit Osa"

"Udah ayo ke altar, Yumi udah pegang yang dikasih Uncle Chenle tadi?"

Penguntit - Sungtaro Au.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang