Pagi hari yang cerah dari sepasang insan yang semakin lama semakin terlihat seperti baru saja menikah malam kemarin. Shotaro yang sedang memasak sarapan kini sudah mendapatkan pelukan hangat dari sang kesayangan. Belum, Sungchan masih belum bisa menetapkan perasaanya, tapi ia sudah jujur bahwasanya ia akan merasa hampa kalau tak ada Shotaro di sampingnya, dan juga ia selalu mengigatkan Shotaro akan janjinya untuk menikahi dirinya kelak. Shotaro pun hanya bisa sepakat dan tersenyum manis akan semua perlakuan yang ia dapatkan. Seakan tak butuh hal lain, seperti sini sudah sangat cukup baginya.
"Hari ini ikut yuk? pake jaket sama topi"
"Jangan aneh-aneh, lo mau satu kampus serangan jantung liat gue dateng"
"Ah iya juga, abisan kesel banget gue jadi nyamuk Chenle sama Jisung mulu"
"Makanya punya pacar biar gak jadi nyamuk"
"Ya pacar gue disini kan, gabisa kemana-mana biar aman"
"Gue gebuk lu ya"
"Jangan dong cium aja"
"Dih apaansih"
Bukan Sungchan namanya kalau tak hobi membuat pipi Shotaro merah merona seketika, lelaki itu selalu mencoba untuk menahan diri agar terlihat baik-baik saja, tapi sayang wajahnya enggan menunjukan hal yang sama. Agenda hari itu adalah bimbingan terakhir untuk tugas akhir Sungchan, harapannya bisa langsung di terima tanpa perlu lagi ada perbaikan, dari kemarin juga Sungchan sudah mulai memasukan surat lamaran di berbagai perusahaan. Tentu saja tanpa pengetahuan Shotaro, kalau sampai ketahuan bisa-bisa lelaki mungilnya akan mengamuk habis-habisan.
"Berangkat ya, hapenya standby loh jangan kayak kemarin"
"iyaaa"
"Serius iniiii, kalo ada apa-apa langsung telfon"
"Iya Uchan iyaaa, udah sana berangkat dosennya nungguin"
"Keajaiban bener dosen nungguin mahasiswanya, yaudah babay Osaaaa"
"Byeeee"
"Love youuuuuu"
"Love you too Uchaaaan"
Shotaro sudah mempunyai agenda tersendiri dan hari ini adalah untuk merapihkan seluruh dapur dan membersihkan kamar mandi. Ya memang agenda rumahan, terkadang ia juga berfikir apakah akan seperti ini nantinya kala ia sudah menikah sudah Sungchan? Ah tapi ia juga tak mau berharap terlalu tinggi, untuk tinggal bersama saja sudah membuat dirinya bahagia. Saat itu waktu menunjukan pukul sepuluh pagi hari, pasangan ini memang terbiasa bangun di pagi hari paling telat ya pukul sembilan pagi. Tak ada masalah apapun, seperti biasa Shotaro akan memutar musik kesukaannya sebelum memulai agendanya. Strateginya ia akan membersihkan dapur terlebih dahulu, setelahnya ia akan membersihkan kamar mandi tentu saja sekalian mandi setelahnya. Ia harus wangi setiap saat karrna terkadang Sungchan akan mendadak sudah ada di depan pintu apartemennya.
BRAK BRAK BRAK
Shotaro sungguh terkejut dengan ketukan pintu yang lebih terdengar seperti di gedor tangan yang sangat besar. Tak biasanya Sungchan mengetuk pintu seperti itu, terlebih lagi ia baru saja pergi beberapa jam yang lalu bukan? Shotaro juga selalu mengingat perkataan Sungchan, kunci apartemennya selalu ada kantung celana dan memakai rantai jadi tak mungkin akan hilang dan sudah pasti ia tak akan pernah mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penguntit - Sungtaro Au.
Romancecerita ini cerita lanjutan dari; https://twitter.com/_JEL00/status/1531001152388485120?t=J26c4GdGQvlSn5fao-VzZw&s=19 silahkan baca kisah sebelumnya diatas ya ;)