"Aduh-aduh gue buru-buru!" Oceh Elza, rempong seperti biasanya.
"Mampus gue lupa hari ini ada kelas!" Teriak Elza.
Gue sama Liora cuma geleng-geleng liat tingkah Elza yang kedebukan, anw beda sama Elza gue sama Liora gak ada kelas di hari selasa so kita santai hari ini, dan gue juga gak tau juga kalo Elza ada kelas makanya kita gak ngingetin dia.
"Elz!" Teriak orang dari arah pintu, Budi.
"Ra." Sapa Budi, dia langsung lari dan meluk gue singkat, sama kaya Elza dia juga keliatan panik.
"Lu bawa motor Bud?" Tanya Budi, Budi ngangguk cepet.
"Yaudah ayo berangkat!" Teriak Elza sambil lari keluar.
"Duo RaRa, gue berangkat ya." Kata Budi, yang dimaksud Duo RaRa ya gue sama Liora.
Btw mereka berangkat berdua?
Gue sama Liora cuma saling lempar pandang dan duduk lagi di sofa.
Gue kuat gak ya nahan cemburu sampe kedepannya, lagi-lagi ya gue tau sih Elza temenan sama Budi kaya kita temenan ke Elza juga, tapikan--
"Ra, bosen deh gimana kalo kita ke taman kampus?" Ajak Liora tiba-tiba.
"Tumben amat." Jawab gue.
"Katanya diparkiran taman kampus ada stand clothing trift gitu." Kata Liora.
"Kesana yuk, biar kita tau juga area kampus." Ajak Liora narik tangan gue.
"Oke."
Sedikit terpaksa gue ikut usul Liora daripada dirumah gue makin overthinking sama Budi dan Elza.
***
"Ra lucu banget." Kata Liora nunjuk boneka winnie the pooh.
"Ambil gak sih?" Tanya dia.
"Jangan anjir, gue takut ada kamera di matanya, ntar dia tau kegiatan lu." Bisik gue, korban film-film.
Liora langsung ngejauhin boneka itu dan ditaro lagi di kerdus.
"Ngeri juga." Kata Liora narik gue pindah ke stand berikutnya.
"Ra, gue duduk ya pegel banget." Kata gue, gak sanggup gue ikutin Liora yang sibuk milih-milih.
"Dih dasar jompo." Ledek Liora.
"Sialan."
Gue langsung duduk di bangku panjang, udah gue incer dari tadi, karna jujur gue bener-bener pegel, bener kata Liora "Jompo."
Selagi gue duduk gue chatingan sama bang Liam, dan bang Zayn, gabut juga sebenernya.
"Duh gak sengaja."
Reflek mulut gue nganga waktu tiba-tiba paha gue ketumpahan minuman, gak ini gak ketumpahan ini sengaja disiram!
Pas gue liat ternyata Calvez udah duduk di kepala kursi ini, jadi posisinya dia diatas gue. Dia ngasih smirknya sambil mamerin cup plastik minumannya.
"Lu ada masalah apa sih sama gue!" Bentak gue langsung berdiri dan ngehadap ke dia.
Dia cuma senyum tanpa rasa bersalah.
"Kan gue gak sengaja."
"Jelas-jelas lo sengaja yang numpahin minumam brengsek lo itu ke gue!" Bentak gue lagi. Emang anj ini orang, bertato doang tapi sifat kek anak baru gede.
"Jangan lu pikir gue takut ya sama lu." Gertak gue nunjuk mukanya, sedikit gemeter.
Dia langsung nepis tangan gue kasar dan berdiri dengan tampang sombong, angkuh, tatapan tajem andalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurora // Lanjutan Abang-Abang.
Teen FictionIni lanjutan cerita dari abang-abang cuma lebih condong ke lanjutan aurora setelah lulus SMA, juga kelanjutan hubungan aurora sama budi or maybe aurora sama yang lain? Wkwk *** notes ; - Bahasa sehari-hari ...