Rencana

475 62 0
                                    

Vote nya Jangan lupa
.
.
.

Matahari terlihat sudah di atas kepala,panas siang hari seperti ini bukan penyebab Kai uring-uringan sejak pagi, matanya bahkan terus menatap layar ponselnya.

Satria yang memang selalu berada di samping Kai menggelengkan kepalanya pelan, padahal mereka sedang mengerjakan tugas kuliah yang harus di selesaikan untuk presentasi beberapa jam lagi, tetapi Kai sejak tadi belum ada menyentuh tugasnya.

Kai menatap Satria dalam diam membuat sang empu yang di tatap merasa risih.

"Apaan? Mau ngomong apa?"

Kai segera menggeser duduknya lebih dekat kearah Satria membuat Satria terkejut karena hampir terjengkang kebelakang jika saja kursinya yang ikut terdorong kebelakang tidak di pegang Kai.

"Gue butuh bantuan"

Bisikan itu menggelitik gendang telinga Satria, segera Satria mendorong dada Kai agar tidak terlalu dekat.

"Jangan bisik-bisik! Geli"

Kai tau jika Satria sangat sensitif di bagian telinga,dengan sengaja ia meniup gendang telinga Satria menjahili.

Satria ingin protes marah namun terhenti saat ia melihat beberapa siswi yang duduk di bangku tak jauh dari mereka menahan teriakan dengan wajah yang memerah, sesekali mereka mengambil gambar kearah nya dan Kai.

"Sialan! Jauhan dikit! Liat tuh"

Kai terkekeh lucu, wajah Satria jika sedang kesal terlihat sangat lucu, itu sebabnya Kai sering menjahili sahabatnya.

"Lu butuh bantuan apaan? Cepetan tugas kita belum selesai"

Kai kembali murung setelah mendengar pertanyaan Satria,jadi teringat kembali dengan masalah nya.

"Nyokap gue mau jodohin gue tapi gue gak mau! Bayangin aja gak pernah ketemu tiba-tiba nikah"

Urusan keluarga Satria tidak ingin ikut campur sebenarnya, tetapi melihat wajah kai yang sepertinya frustasi itu mau tidak mau Satria harus membantunya.

"Jadi?"

"Kok jadi sih sat! bantuin gue mikirin cara buat batalin, lagian nyokap gue aneh-aneh aja, udah jaman modern masih main jodoh-jodohan!"

Satria membuang nafas panjang,Kai di kasih kemudahan malah menolak, padahal belum tau bagaimana perempuan yang ingin di jodohkan.

"Liat dulu cewek nya gimana, pilihan orang tua itu gak pernah salah, lagian ya kalau mau batalin tinggal bilang gak mau"

Kai rasanya ingin mencabik-cabik wajah Satria saat ini juga, jika semudah itu Kai tidak akan merasa frustasi seperti saat ini.

"Gak bisa! Udah sering nyokap jodohin gue tapi gue selalu berhasil lolos,kali ini bakal beda cerita, ceweknya dari keluarga rekan bokap gue,pliss tolongin gue"

Satria kembali membuang nafas panjang, melihat Kai yang memohon padanya membuat Satria tidak tega.

"Yaudah tinggal bilang Lo udah punya pacar, tinggal Lo sewa cewek terus Lo bawa pulang sebagai bukti,Lo kan kaya raya"

Mata kai berbinar mendengar nya, ide yang sangat bagus.

"Yaudah ayo!"

Kai menarik tangan Satria sampai membuat Satria berdiri, matanya membulat karena terkejut di tarik tiba-tiba.

"Kemana?"

Pikiran Satria mulai aneh, semoga apa yang ia pikirkan tidak terjadi.

"Ya kerumah gue lah,gue mau nunjukin kalau gue punya pacar"

Not a rainbow [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang