cemburu?

876 65 0
                                    

Vote nya Jangan lupa
.
.
.

Pagi ini seperti biasa Gun pergi keluar untuk joging,agar tubuh tetap fit katanya.

Sepanjang Gun berlari di kawasan komplek, banyak sekali yang memperhatikan, padahal Gun berpenampilan biasa seperti orang-orang melakukan joging pada umumnya. Mungkin karena mereka baru melihat Gun, secara Gun kan baru pindah kemarin.

Gun berhenti di sebuah bangku taman untuk istirahat, keringat sudah terlihat membasahi tubuhnya,baju kaos nya pun basah karena keringat.

"Ah,sial aku lupa bawa minum"

Gerutu nya pada diri sendiri,ia melihat kearah supermarket yang tidak jauh dari tempatnya duduk,ingin beli minum tapi baru ingat jika lupa membawa dompet.

Dengan malas Gun kembali melangkahkan kaki nya untuk kembali ke asrama, setelah sampai di asrama Gun langsung masuk tanpa permisi,ia lupa jika ada satu manusia lain yang tinggal dengan nya.

Terlihat Celvin sedang mengotak-atik komputer miliknya, sebuah pekerjaan yang sering dilakukan bocah itu selain mengerjakan tugas sekolah adalah membuat konten YouTube, konten-konten tentang keseharian nya yang tidak berfaedah menurut Gun, tetapi aneh nya Celvin memiliki banyak subscribers.
Jika ada yang bertanya apakah Gun iri, jawaban nya sedikit,ingat hanya sedikit.

"Eh,mas Gun udah pulang?"

Seperti baru menyadari kehadiran Gun, Celvin datang mendekat kearah Gun yang saat ini sedang mengambil pakaiannya, Gun ingin mandi karena gerah.

"Hm"

Kening Gun mengerut penuh tanda tanya karena setelah menjawab pertanyaan Celvin biasanya anak itu akan sibuk lagi dengan kegiatannya yang lain tetapi kali ini Celvin masih berdiri di sampingnya,tangan nya masih bertaut seperti ingin menyampaikan sesuatu.

"Apa?"

Celvin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia tersenyum canggung kemudian Celvin pergi ke dapur tanpa sepatah kata membuat Gun menggeleng melihat tingkahnya.

"Mas,mau minum?"

Celvin datang dengan tangan membawa dua botol air, Gun yang melihat air mineral itu segera merebut nya dari tangan Celvin,segera ia meneguk air itu sampai hampir tandas, tenggorokan nya terasa segar.
Mata tajam Gun menyipit saat melihat Celvin terlihat panik,ingin ambil botol minum di tangan Gun tapi merasa segan, Gun berfikir jika Celvin orang yang pelit.

"Apa sih?"

Gun bertanya sembari kembali meneguk air di dalam botol.

"Eh anu itu mas,tadi bekas ku minum, harusnya mas ambil minum yang ini"

Celvin buru-buru mengangkat botol minum di sebelah tangan kiri nya,Gun yang masih bingung mengerutkan dahinya,toh sama-sama air minum kan?
Kenapa Celvin sewot begitu?

"Kenapa emang? sama-sama air kan?"

Gun kembali meneguk air nya sampai tandas tak menghiraukan gelagat Celvin yang sejak tadi aneh.

"Bukan nya sama aja itu ciuman gak langsung?"

Dan detik selanjutnya Celvin merasa wajah nya basah karena semburan dari mulut Gun.

"Sialan! Ciuman pala mu!"

Celvin mengusap wajahnya yang basah,ia bisa melihat wajah Gun yang memerah, tidak tau karena marah atau malu, kalau Celvin tebak sih karena marah, buktinya Gun masuk kamar mandi dengan membanting pintu. Padahal Celvin niatnya ingin mengambil Gun minum lain jika memang Gun ingin minum tetapi Gun malah merebut miliknya.

"Padahal mau minta ijin bawa teman kesini,malah di semprot"

Setelah beberapa menit berlalu akhirnya Gun keluar dari kamar mandi dengan handuk terlilit di pinggang nya, Gun lupa membawa bajunya kedalam kamar mandi tadi.

Celvin yang belum sempat meminta ijin tadi kembali mendekati Gun yang sudah berpakaian lengkap, Gun duduk di karpet berbulu dengan laptop di pangkuan nya, Celvin duduk diatas kasur dengan membawa handuk, rambut Gun belum di keringkan membuat beberapa tetes air menetes namun tampaknya Gun tidak perduli.

Niat Celvin ingin membujuk Gun dengan membantu mengeringkan rambut Gun yang basah,takut juga kalau Gun masuk angin, Celvin tidak bisa mengurus orang sakit soalnya.

"Mas Gun"

Celvin mulai mengeringkan rambut Gun menggunakan handuk, Gun terlihat tidak perduli dan masih sibuk fokus pada laptop nya.

"Ada teman ku yang mau kesini"

Kata Celvin meminta ijin,kening Gun terlihat mengerut pertanda tidak suka,ada Celvin saja sudah berisik apalagi ada teman-teman nya.

"Cuman satu kok Mas,dia juga pendiam"

Tak lama setelah itu pintu kamar mereka terbuka, seorang pria jangkung di ambang pintu dengan mata tajam menatap kearah Gun yang masih diam menikmati tangan Celvin yang sibuk mengeringkan rambutnya.
Mata bulat milik Gun ikut menajam saat ia merasa Celvin sudah berhenti mengeringkan rambutnya.

Dalam benak Gun bertanya apakah wajahnya terlewat tampan sampai pria diambang pintu itu tak berkedip sedikit pun kearah nya, rasa percaya diri itu penting jadi tak salah kalau Gun berfikir seperti itu. Tapi ada satu yang bikin Gun kesal,anak di ambang pintu itu punya sopan santun tidak sih?

"Nah itu dia datang"

"Heh! Gak sopan main buka pintu gak ngetok dulu! Ulangi"

Bukan hanya remaja di ambang pintu yang kaget denger perintah Gun, Celvin yang duduk di belakang Gun sama kagetnya, Celvin lupa kasih tau teman nya kalau dia ini ngekos bareng mas mas yang galak.

Remaja itu kembali keluar dengan menutup pintu lalu mengetuk pintu sedikit kuat.

"Misi! Paket" remaja itu kembali masuk dengan wajah nya yang datar.

Gun makin tak suka dengan remaja itu, Celvin dapat spesies tak sopan seperti itu di mana sih?

Pria jangkung yang Gun tau masih anak SMA seperti Celvin itu duduk di depannya dengan Celvin yang juga duduk di samping pria itu.

"Mas kenalin Jhonatan,Jhon kenalin kakak ku"

"Bukan!"

Gun spontan membantah membuat kedua anak SMA itu menatap kearahnya dengan pandangan berbeda, Gun hanya memutar bola matanya,kan benar kalau dia bukan saudara nya Celvin.

"Pacarmu?"

Ingin rasanya Gun merobek mulut pria jangkung itu,sudah berwajah datar tak tau diri lagi, membuat jiwa Gun yang sama-sama tidak punya perasaan merasa tersaingi.

"Bukanlah! Gila kamu!"

Celvin membantah dengan tawa di akhir kalimat nya, membuat wajah nya yang manis semakin manis, karena senyum manis itu membuat Jhon ikut menarik ujung bibirnya.

"Cih"

Gun keluar dari kamar dengan membanting pintu membuat kedua anak SMA itu mengerutkan keningnya bingung.

"Kenapa mas Gun?"

"Cemburu kali"

Celvin menatap Jhon sembari meletakkan tangan nya di dagunya seperti pose sedang berfikir.

"Apa iya?"

Not a rainbow [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang