kakak adean

570 61 0
                                    

Vote nya Jangan lupa
.
.
.

Matahari mulai turun diganti oleh bulan berbentuk sabit, tepat jam tujuh malam, Kai dan Satria kembali ke kamar asrama Gun,bilang nya ingin mengerjakan tugas kuliah tetapi nyatanya malah bermain game,memang dasarnya ucapan laki-laki tidak bisa di percaya.

Sedangkan Celvin duduk di atas karpet berbulu dengan laptop di depanya, bukan mengerjakan tugas sekolah nya apalagi mengedit video untuk ia upload ke Chanel YouTube nya,tetapi ia sedang membaca berbagai komentar di video miliknya sebelumnya.

Kening Celvin mengerut membaca banyak komentar,bahkan wajahnya sampai dekat di depan layar komputer miliknya karena banyak sekali komentar yang tidak ia mengerti.

Satria yang melihat raut wajah kebingungan Celvin ikut duduk di sebelah Celvin,ia tidak ikut bermain game dengan alasan tidak terlalu suka bermain game seperti kebanyakan laki-laki,tetapi nyatanya ruang penyimpanan ponsel nya sudah penuh sehingga ia tidak bisa mendownload game yang sedang viral akhir-akhir ini,memang dasar handphone murahan,begitu pikir Satria,di tambah ia memang tidak bisa bermain game seperti kedua temannya.

"Lagi ngapain sih dek?"

Satria ikut melihat kearah layar komputer milik Celvin,sedikit memundurkan kepala Kelvin karena layar tertutup oleh kepala remaja itu.

Celvin menatap kearah Satria sekilas,lalu ia kembali menoleh kearah layar komputer nya,masih dengan kening yang mengerut dalam.

"Bang Sat liat deh"

"Pake spasi dek"

Celvin terlihat tidak menanggapi peringatan Satria,ia lebih memilih menunjukkan video di channel YouTube nya , Satria memperhatikan layar itu dan memutar video milik Celvin,tidak ada yang salah,hanya sebuah vlog seperti kebanyakan orang,dengan Gun yang sesekali tertangkap kamera di belakang,sedikit merusak pemandangan sebenarnya.

"Tidak ada yang salah,kenapa wajah mu jelek begitu?"

Celvin memukul lengan Satria karena sudah mengatai nya jelek, padahal wajahnya kan cukup tampan,itu kata mamah nya.

Celvin membuka komentar dan kembali menunjukkannya kepada Satria, kebanyakan yang berkomentar adalah perempuan,tetapi yang aneh kenapa banyak kata yang menurut nya asing.

"Ah! Sialan! Padahal sebentar lagi!"

Terdengar kai menggerutu kesal,Kai membanting handphone nya ke arah sofa,dari ekspresi nya orang juga tau jika Kai kalah bermain game.
Berbeda dengan Gun yang hanya menghela nafas kasar kemudian ia kembali fokus dengan ponselnya membuka aplikasi yang lain.

Kai melirik kearah kedua pria yang sepertinya sedang asyik di depan komputer,ia ikut duduk bergabung dengan wajah yang kentara penasaran.

"Ngapain sih?"

"Seme Uke artinya apa ya bang?"

Kai menyikut lengan Gun berharap Gun mampu menjelaskan pertanyaan yang bingung harus ia jawab seperti apa.

"Gun"

Mata bulat milik Celvin terlihat penuh tanda tanya, anak seusianya memang lagi aktif-aktif nya ingin tau banyak hal , Satria dan Kai saling pandang, mereka tidak tau apakah Celvin ini beneran polos atau bodoh,merasa nama nya di panggil membuat Gun melirik ke arah Celvin.

"Kakak adean artinya"

Celutuk Gun dan kembali fokus memainkan ponselnya, Kai dan Satria menghela nafas panjang, ternyata Gun lebih parah dari Celvin, mereka berdua semakin frustasi melihat Celvin mengangguk polos mempercayai ucapan Gun.

Dengan segera jari-jari lentik itu mengetik untuk menjawab komentar para fans nya.

"Aku Uke nya" ucap Celvin mengeja kalimat yang ia ketik sendiri.

Mampus!
Kai ingin memberitahu tapi balasan komentar itu sudah terkirim.

Karena waktu cepat berlalu tanpa sadar kai dan Satria menghabiskan waktu terlalu lama, mereka juga tidak membawa kendaraan,taksi pun sudah pasti tidak ada lagi yang lewat tengah malam begini, akhirnya dengan penuh paksaan,Kai membujuk Gun agar memperboleh kan mereka bermalam di sini, Gun tidak masalah asal mereka tidak menyuruhnya berbagi kamar,biar saja berbagi kamar dengan Celvin tiga orang tidur seranjang, Gun tidak perduli.

Karena merasa kai yang paling tua dari yang lain, akhirnya ia memikirkan satu cara yang menurutnya akurat.

"Sat tidur di bawah"

"Loh?! Apa nih? Lo kan yang paling tua, harusnya ngalah sama yang muda"

Satria cepat-cepat bergabung dengan Celvin di atas ranjang,kai yang mendengar jawaban Satria lantas berseru

"Nah! Itu tuh maksud gue, karena gue yang paling tua makan nya gue yang di atas Lo yang di bawah"

Kalimat ambigu yang membuat pikiran Satria dan Gun menjadi iya iya, sedang kan Celvin?
Dia sudah tergeletak tidur tak berdaya.

"Tulang gue udah rawan tidur di tempat keras" lanjut Kai dengan dramatis.

"Amin"

"Heh! Mulut!"

Gun menghela nafas kasar, perdebatan yang tidak akan ada habisnya,ia melirik kearah Celvin yang sepertinya sedikit terganggu dengan suara bising dari kedua cecunguk itu.

"Berhenti bertengkar atau keluar?"

Gun berdiri dari tempat tidur nya, ia membawa bantal dan selimut miliknya lalu pindah ke ranjang Celvin.

"Tidur di kasur gue,besok gak ada lagi nginep-nginep"

Gun segera membaringkan tubuhnya di samping Celvin, matanya terpejam setelah ia tidak mendengar perdebatan teman-teman nya lagi.

"Gitu kek dari tadi"

Kai membaringkan tubuhnya dan merenggangkan otot nya, Satria menggeleng melihat tingkah Kai,ia pindah ke kasur Gun sembari menendang kaki kai main-main.

"Ngelunjak ya jadi orang"

Kai terkekeh dan menepuk tempat di sebelahnya yang kosong.

"Sini sayang bobo sama mas"

Kening Satria mengernyit dalam.

"Jijik gue! Minggir!"

Yang mau kasih ide untuk chapter selanjutnya boleh banget, bisa DM Sansan ya,nanti bakal di tulis juga akun WP nya.😇

Not a rainbow [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang