si RUSUH

Tragedi

Kring....kring....kring.....

"Lah kok bel pulangan ya?" tanya diva entah pada siapa.

"Coba buka grup div" jawab alisha yang sedang membenahi barang-barangnya.

Adiva menatap layar ponselnya, benar saja digrup kelas, bu citra sekaligus wali kelas mereka mengumumkan bahwa hari ini seluruh murid dipulangkan dengan cepat dikarenakan seluruh guru akan melaksanakan rapat. Adiva melirik jam tangan digital di pergelangan tangannya.

"Masih jam 11:00 sha, lo mau langsung pulang?"

"Iya div, sekalian mau ngerjain tugas yang kemarin"

"Tugas apaan woi!"

"Tugas Bahasa indonesia div"

"Ouhhh, ya udah gue juga mau langsung pulang deh"
Merekapun masing-masing sibuk membenahi barang bawaan mereka.

"Ting!"
Diva melirik ponselnya yang bernotif sebuah grup (Sahabat sampai syurga- Asek). Apa lagi jika bukan grup yang selalu berisik, adiva dan alisha terkadang merasa lucu dengan nama grup mereka, tidak lain dan tidak bukan yang menamai-Nya adalah tiga serangkai yang selalu mengikuti mereka bedua pergi.

Grup Chat!

Kak Kevin:
"Assalamualaikum, calon penghuni syurga"

Kak Zulfan:
"Wa'alaikumussalam"

Kak Ali:
"Wa'alaikumussalam, nape?"

Kak Kevin:
"Woiii, pulang cepet nie. Ngopi yok"

Kak Ali:
"Kayak bapak-bapak lu, ngopi segala"

Kak Kevin:
"Kan calon bapak, ya gak fan"

Kak Zulfan:
"Yoi, ayo dah kafe biasa aja. @alisha@adiva ikut kaga lu bedua, ayo lah pulang cepet nie"

Diva melirik alisha yang memasang jakcet hitamnya. Alisha tidak membuka handphonenya, ia sudah terlebih dahulu memasukkannya kedalam tas ransel hitamnya. Alisha memang sangat menyukai warna hitam, walaupun tidak ketergantungan, diva tersenyum mengingat itu. Adiva pun mengirimkan sesuatu.

Grup Chat!

Anda:
"Wa'alaikumussalam, maaf ya semua gue sama alisha gak ikut, kita mau langsung pulang. Lagian kita juga belum izin"

Kak Ali:
"Yah...yaudah lah gak apa, entar kalian lain kali aja"

Kak Zulfan:
"Padahal tadi gue mau nraktir lu pada, tapi adiva sama alisha gak ikut"

Kak kevin:
"Ya udah, gue aja yang lu traktir fan! Alisha sama adiva entar aja nyusul"

Kak Zulfan:
"BATAL!!! lu pada bayar sendiri-sendiri"

Kak kevin:
"Gak asik lu!"

Kak Ali:
"Wkwkwk, rasain lu!"

Adiva tertawa kecil, membaca pesan-pesan mereka, adiva tidak ikut menimbrung lagi, ia lebih memilih memasukkan handphonenya ke dalam saku roknya.

Para murid perlahan sudah mulai berkurang, sekolah yang tadinya sangat ramai menjadi sepi.

"Lo bawa motor sha?"

"Iya div, ya udah ayok"

Mereka berjalan bersama ke arah parkiran dan berpisah di persimpangan dengan tos andalan mereka. Alisha berjalan kearah parkiran khusus motor, dan adiva mengarah ke tempat khusus mobil.