Catatan

7 1 0
                                    

Setiap manusia pasti memiliki cerita dan setiap insan pasti pernah merasakan cinta
~~~~~~

Arga mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, ia masih memikirkan siapa gadis itu, arga mencoba melupakannya tapi bayangan gadis itu terus menghantuinya.

"Arghhh..." Arga berteriak dari balik helmnya.

Sesampai di tempat tujuaan, arga turun dari motornya. Ia memperhatikan tempat ini dengan saksama, gedung kosong yang terbengkalai dan tidak terawat.

"Jelek banget nie tempat" gumam arga.

"Woi Keluar lo semua, gua arga!" arga mencoba masuk tetapi tidak ada sama sekali tanda-tanda keberadaan anak-anak alpha.

"Keluar lo semua, jangan jadi pecundang!" lagi-lagi suara arga hanya menggema dengan percuma, tidak ada orang disini.

"Sial!!!" umpat arga.
Argapun meninggalkan tempat itu, dan melajukan motornya kekediaman rehan.

Sedangkan alisha ia lebih memilih berhenti terlebih dahulu untuk melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim, yaitu shalat zuhur. Ia memarkirkan motornya di perantaraan masjid.

Setelah selesai, alisha masih terdiam ditempatnya, ia tetap mengenakan mukenahnya. Alisha memikirkan tentang kejadian beberapa menit yang lalu. Dimana ia bertengkar dengan pria yang tidak ia kenali. Alisha hanya bisa berdoa, semoga dirinya tidak akan bertemu lagi dengan pria itu. Alisha merapikan hijabnya dan bergegas untuk pulang. Sesampainya ia dirumah.

"Assalamualaikum" salam alisha ketika membuka pintu utama.

"Wa'alaikumussalam sayang, sudah pulang nak" jawab umi farida Mendekat pada putri semata wayangnya.

"Iya umi" alisha menyalimi tangan farida dengan khidmat.

"Ilmu apa yang alisha dapat hari ini disekolah nak" tanya farida Pada alisha. Inilah kebiasaan farida Yang selalu ia lakukan untuk putrinya, tidak lain dan tidak bukan agar putrinya ini merasa memiliki tanggung jawab untuk menerima dan memperhatikan pelajaran yang ada disekolah maupun diluar sekolah.

"Ilmu yang paling alisha sukai hari ini adalah menolong sesama" alisha mengucapkan itu dengan senyum yang mengembang.

"Kok seru banget kayaknya" balas farida Yang melihat ada kebahagiaan tersendiri dimata alisha.

"Seru dong bund"
Baru saja alisha ingin menceritakan kejadian tentang pertemuannya dengan pak diki dan pria brandalan itu, tetapi ia urungkan niatnya. Ia tidak mau membuat uminya khawatir.

"umi alisha laper, umi belum masakkan? ayo kita masak umi" alisha mencoba mengalihkan pembicaraan. alisha juga memang sangat senang berada didapur apalagi bersama uminya. Bukannya abi alisha tidak mempekerjakan orang untuk menjadi asisten rumah tangga, tetapi untuk masalah memasak dan menyiapkan perlengkapan keluarga, Farida Tidak mau jika orang lain yang mengurusnya.

"Umi udah masak sayang, jadi sekarang alisha tinggal pilih mau makan dulu atau mandi dulu?"

"Kenapa umi udah masak duluan, kan alisha juga mau mi" ungkap alisha

"Maaf ya sayang, udah hari libur nantikan bisa bantu umi"

"Ya udah deh, alisha mau mandi dulu deh mi" putus alisha.

"Iya udah sana, anak umi udah bau acem" ucap farida menggoda putrinya.

"Umi mulai deh, ya udah alisha ke kamar dulu ya"

"Iya sayang"
Alishapun bergegas untuk membersihkan badannya dan makan, setelah selesai ia melanjutkan aktifitasnya sebagai seorang pelajar, yaitu mengerjakan tugas yang diberi oleh guru bahasa indonesianya.

"Alhamdulillah, akhirnya selesai juga" gumamnya. Alisha melirik rak buku miliknya dan meraih buku hariannya, jari lentiknya menari-nari di atas kertas polos dihadapannya.

Rindu
Ketika mata tidak dapat memandang
Ketika tangan tidak saling menggenggam
Hati yang saling tertaut, tetapi belum terikat
Ingin saling menyapa, tetapi jarak memisahkan kita.
Sedang menunggu takdir dari sang pencipta.
Agar tercipta cinta yang halal diantara kita.

Alisha memandang untaian kata yang telah ia tulis. Tiba-tiba ia teringat akan pria yang telah membuatnya mengeluarkan air mata atas perlakuannya yang bahkan tidak menyakiti dirinya.

"Gak usah ikut campur lo anak kecil!"
Arga mengatakan itu dengan emosi.

"Jahat kamu! apa kamu tidak dapat membedakan yang mana orang tua dan mana anak seumuran kamu?"

"Diem lo, dia yang salah, nyebrang sembarangan!"

"Tidak mungkin akan separah ini, jika pengendara motor tidak ugal-ugalan di jalanan. Sekarang kamu tanggung jawab ke bapak itu, ganti rugi semua dagangannya dan bawa dia kerumah sakit"

"Lo minta gua tanggung jawab? Motor gua juga lecet, lo gak liat hah!"

"Kamu memang jahat, kamu gak punya perasaan, kamu emosi kan? kamu mau marah? Pukul aku sekarang, ayok pukul aku!"

"Kenapa diam, Kamu takut? Pengecut kamu!"
Alisha kembali tersadar dari lamunannya.

"Astagfirullah, maaf ya Allah. Dan hamba mohon semoga engkau tidak akan mempertemukan hamba dan dia kembali" ucap alisha lirih.

Alisha melihat jam dinding kamarnya, ia lebih memilih beranjak dan membaringkan tubuhnya keatas kasur siglenya. Alishapun memejamkan mata dan tertidur setelah membaca doa.

si RUSUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang