"Bokap?" Tanya alisha bingung.
"Ya, bokap mau jodohin gua, gua gak bakal dijodohin kalo gua bisa cari calon istri dalam waktu dekat ini"
"Emang dikasih waktu sampai kapan?" tanya Alisha penasaran.
"Tiga hari mulai dari sekarang"
"Apa!"
"Lo bisa gak sih bicara pelan-pelan gak usah pake ngegas!"
"Terserah aku dong!"
Arga hanya bisa memutar bola matanya malas.
"Gimana?"
"Apanya?"
"Lo pasti mau kan bantuin gua"
"Siapa bilang?"
"Maksud lo?"
"Aku gak bilang akan bantu kamu kan"
"Ribet banget sih lo jadi cewek, tinggal jawab iya atau gak"
"ENGGAK"
"Kok lo gitu sih!"
"Gitu gimana?"
"Lo pasti tau kan, hukumnya menolong sesama"
"Tau, tapi itu gak berlaku buat kamu"
"Gua butuh bantuan lo, ayo dong!" arga gemas sendiri jadinya.
"Gak! Kenapa gak nyewa orang aja sih, lagian kenapa juga kamu gak mau dijodohin" alisha merasa seperti ia sedang bertanya pada dirinya sendiri. Dirinya juga sebenarnya tidak ingin dijodohkan oleh kedua orang tuanya.
"Ya, gak mau lah"
"Atau jangan-jangan" ucap alisha ambigu.
"Jangan-jangan apa?" heran arga.
"Jangan-jangan kamu gak suka sama cewek, kamu sukanya cowok. Secarakan kamu gak mau dijodohin, karena kalo kamu dijodohin pasti sama perempuan dan kamu gak suka perempuan makanya kamu gak mau. Begitukan alasan kamu" cerocos alisha.
Arga menanggapi ucapan gadis aneh didepannya ini dengan wajah datar dan suram menurut alisha.
"Heh cewek aneh, lo bisa gak sih gak berpikir buruk sama gua. Gua normal, enak aja lo. Gua gak mau dijodohin karena gua juga pengen nyari sendiri, tapi gua rasa belum waktunya untuk gua mencari pasangan hidup!"
"Kenapa?"
"Gua belum siap"
"Menikah itu lebih baik disegerakan.
"Hai sekalian pemuda, barangsiapa di antara kalian sudah memiliki kemampuan, segeralah menikah, karena menikah dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang belum sanggup menikah, berpuasalah, karena puasa akan menjadi benteng baginya. (HR Muttafaq 'alaih)".
"Gua belum siap, gua belum pantas jadi seorang imam" arga mengatakan itu dengan sendu dan mengalihkan pendangannnya dari alisha.
"Gua udah beda, gua yang dulu entah kemana, dia udah lenyap dan pergi"
"Maksud kamu?" tanya alisha bingung, ia juga menyadari perubahan ekspresi dari pria didepannya ini menjadi sedih seperti mempunyai masalah yang mendalam.
Arga yang tersadar akan perkataannya segera merubah raut wajahnya kembali menjadi datar.
"Gak ada apa-apa" ucapnya kaku.
"Jadi gimana?"
"Apanya?"
"Otaklu tu kayaknya harus dipasang memori lebih deh, pikun banget sih lo!"
"Ouh, tentang yang tadi ya? aku gak mau!"
"Gua gak mau tau, Lo harus Mau!!!"
"Gak akan!"
Alisha mencoba pergi dari hadapan arga, tetapi pria ini masih saja keras kepala.
"Astagfirullah, apa lagi sih!"
"Lo harus bantu gua"
Alisha sudah geram sendiri.
"Akan aku pikirkan!"
Arga tersenyum senang dengan jawaban gadis di depannya ini.
"Oke mana hp lo" ucap arga dengan mengenadahkan tangannya di depan alisha.
"Buat apa?" Heran alisha.
"Oke kalo gitu no. Hp lo"
"Buat apa!"
"Ya biar gua bisa hubungin lo lah!"
"Huh...08......." alisha menyebutkan nomor miliknya dan berlalu pergi begitu saja, ia sudah muak berhadapan dengan pria ini.
Sedangkan arga tersenyum menang dengan menatap layar ponsel mahalnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
si RUSUH
CasualePertemuan antara anak geng motor dan gadis muslimah yang masih smk? Berbeda dengan gadis muslimah pada umumnya, ia memiliki sifat yang bar-bar. Bagaimana kisah kedua anak adam yang sering berselisih ini? Bismillah✨ jangan lupa vote ukhty🖤