si RUSUH

..........

"Papa kamu pernah datang kerumah ketemu sama abi aku, Waktu itu aku mau pergi untuk ngerjain tugas, ternyata diruang tamu udah ada papa kamu dan orang tua aku. Terus aku kenalan sama papa kamu, Kata abi papa kamu itu sahabat abi waktu di pondok.

"Ouh, ya udah bagus dong kalo papa gua udah kenal sama lo"

Alisha menatap pria dihadapannya ini dengan tajam.

"Kok mukul sih lo" arga reflek memegang lengan kananya yang terkena pukulan sarung tangan motor alisha.

"Kalo papa kamu beneran setuju gimana?!"

"Ya udah berarti kita nikah, simple kan" arga menjawab dengan santai.

Alisha frustasi sendiri dibuatnya

"Intinya aku gak bisa bantu kamu! Udah terima aja perjodohon itu, mungkin itu yag terbaik buat kamu. Assalamualaikum"

Alisha berlari dari hadapan arga, ia tidak ingin berurusan lagi dengan pria aneh itu.

"Woiii!!! Arghhhh" arga bingung, bagaimana dirinya akan menjelaskan ini pada papanya.

Arga kembali untuk menemui arkan.
Arkan yang menyadari raut wajah putranya seperti orang yang kebingungan pun memanggil putranya.

"Arga" panggil arkan

"Arga" belum ada sautan

"Arga"

"Eh iya pa?" arga terkejut.

"Kenapa kamu? Dimana calon kamu, kenapa belum datang"

"Gak papa kok pa"

"Calon kamu mana arga? Kenapa belum datang"

"Calon.....calon arga....." arga bingung ia harus berkata apa.

"Kamu bohong sama papa arga?" tanya arkan mengintimidasi putranya.

Arga tertunduk pasrah, ia tidak mempunyai alasan lagi untuk mengelak perkataan papanya.

"Maaf pa"

"Papa kecewa sama kamu arga" ucap arga menatap manik mata putra satu-satunya.

"Maaf pa, arga gak ada niat untuk buat papa kecewa"

"Perjodohan akan tetap berlaku untuk kamu arga,  bersiaplah. Berubahlah menjadi lebih dewasa"

"Pa tapi" ucapan arga terpotong oleh arkan.

"Papa duluan, cepat kamu selesaikan kuliah kamu, jangan ada luka lebam lagi ketika kamu pulang nanti" arkan mengatakan itu dan berlalu pergi dari hadapan arga.

Arga hanya bisa menghela nafas atas nasib yang menimpanya.

"Awas aja tu cewek"