Karena bertemu menjadi jodoh atau karena jodoh jadi bertemu?
~~~~~~Arga mengendarai motor sport hitamnya dengan perasaan emosi. Sekarang ia akan menuju ke markas alpha. Bukan kah ia yang di cari, maka sekarang ia akan menyelesaikan masalahnya dengan mereka, walau arga tidak tau apa kesalahannya pada geng motor tersebut, sehingga mereka selalu mencari-cari masalah pada ia dan teman-temannya. Bruiser nama kelompok yang arga bangun dengan teman-teman yang sudah arga anggap sebagai saudara, arga dan teman-temannya tidak pernah mencari masalah pada kelompok lain. Tetapi jika mereka di ganggu, Maka di pastikan mereka tidak akan segan-segan untuk menghajar habis-habisan lawan mereka.
Di jalanan yang sepi ini memudahkan arga untuk melajukan motor kesayangannnya dengan kecepatan tinggi.
"Chittt!"
"Dobrak..!"
"Astagfirullahhalazim, ya Allah kaki ku" keluh seorang pedagang kaki lima yang ingin menyebrang. Arga dan motornya terjatuh, arga berdiri dan menghampiri pedagang tersebut dengan marah. Ia menarik kerah baju lusuh pria tua itu untuk berdiri.
"Lo punya mata gak, hah!" arga mengguncang badan pria tua di hadapannya ini yang terlihat sangat ketakutan.
"Maaf nak, maafkan saya" Mohon bapak tua itu.
"Kalo gua celaka lo mau tanggung jawab!"
"Sekali lagi saya minta maaf nak" tidak ada kata-kata yang dapat pedagang tersebut lontarkan selain kata maaf.
Entahlah sekarang arga benar-benar merasa emosi, ingin rasanya ia meluapkan kekesalannya pada bapak tua di hadapannya ini.
Alisha yang sedang fokus mengendara tiba-tiba terhenti karena melihat pertikaian di hadapannya, ia memperhatikan sekitar dari balik visor helmnya apa yang sedang terjadi, ia dapat menyimpulkan jika beberapa menit yang lalu telah terjadi kecelakaan. Itu dikarenakan motor sport yang tergeletak sembarang, dan dagangan yang berhamburan.
Ketika alisha memperhatikan sekitar, mata alisha melotot. Jika ia tidak cepat melerai pertikaian yang ada di hadapannya, maka bapak tua tersebut sudah tersungkur di tanah.
Alisha berlari dan tidak memperdulikan motornya yang terparkir sembarang.Arga ingin memukul pria tua dihadapannya ini. Ketika arga ingin melanjutkan aksinya ia dikagetkan dengan kedatangan gadis mungil yang mendorong badannya agar menjauh dan melepaskan cengkaraman tangannya dari pria tua di hadapannya.
"Stop!" Alisha mendorong tubuh pria tinggi yang ada didepannya.
Cengkaraman arga terlepas sedangkan pria tua tersebut jatuh terduduk di tanah. Alisha mendekat ke arah pria tua yang terlihat ringkih ini, Ia ikut berjongkok dan menatapnya sedih.
"Bapak gak papa pak?" tanya alisha khawatir.
"Bapak gak papa nak, hanya kaki bapak yang sakit, dan dagangan bapak semuanya hancur, padahal itu dagangan terakhir bapak untuk balik modal" balas pria tua itu dengan sedih dan terlihat sekali ada keputus asaan dimatanya.
Tanpa alisha minta ia menangis, mata indah nya mengeluarkan hujan kecil yang membasahi pipinya yang sedikit cabi. Alisha berbalik dan melihat pria yang masih berdiri, menatap ke arah mereka dengan tajam. Alisha menatapnya dan berjalan ke arah pria tersebut dengan perasaan marah.
Alisha menatap pria tersebut dengan medongkakkan pandangan nya. Ini dikarenakan tingginya hanya sebatas dada bidang pria tersebut.
"Apa maksud kamu mau memukul bapak itu hah!"
alisha mengatakan itu dengan tajam disertai air mata yang turun. Ia tidak dapat menahan kesedihannya melihat orang tua yang diperlakukan dengan tidak hormat seperti tadi. Ia tidak dapat membayangkan jika Abi atau uminya diperlakukan oleh orang lain dengan sangat kasar dan tak di hargai. Maka ia pastikan, alisha tidak dapat memaafkan dirinya sendiri.Sedangkan yang di tatap pun, balas menatap tajam gadis dihapannya dengan sedikit menunduk.
"Gak usah ikut campur lo anak kecil!"
Arga mengatakan itu dengan emosi."Jahat kamu! apa kamu tidak dapat membedakan yang mana orang tua dan mana anak seumuran kamu?"
"Diem lo, dia yang salah, nyebrang sembarangan!"
"Tidak mungkin akan separah ini, jika pengendara motor tidak ugal-ugalan di jalanan. Sekarang kamu tanggung jawab ke bapak itu, ganti rugi semua dagangannya dan bawa dia kerumah sakit"
"Lo minta gua tanggung jawab? Motor gua juga lecet lo gak liat hah!" ucap arga sambil menunjuk motornya yang terlempar kesembarang arah.
"Kamu memang jahat, kamu gak punya perasaan, kamu emosi kan? kamu mau marah? Pukul aku sekarang, ayok pukul aku!"
Alisha mengatakan itu dengan nada rendah dan mendorong dada pria tersebut dengan emosi yang tertahan di sertai air matanya yang terus berjatuhan dan wajahnya yang memerah.Sedangkan pria yang di tantang hanya diam dan menatap gadis didepannya dengan nafas yang memburu.
"Kenapa diam, Kamu takut? Pengecut kamu!"
Arga terdiam mendengarkan gadis di depannya ini, ia menatap gadis SMA di hadapannya berganti dengan menatap pria yang tengah terduduk di tanah. Ia lebih memilih meninggalkan pertengkaran ini, dengan menatap tajam sebentar gadis yang masih mengeluarkan air mata itu, lalu pergi ke arah motornya yang tergeletak, ia segera mendirikan kembali motornya dan memakai helmnya. Arga melaju meninggalkan tempat yang makin membuat emosinya membara.
Setelah pria itu pergi, Alisha menghela nafasnya dan menghapus air matanya. Ia berbalik mendekat ke arah bapak tua yang menjadi bahan pertengkaran antara ia dan pria brandalan yang tidak ia kenal.
"Bapak gak papa pak? Kita kerumah sakit ya pak"
"Gak nak, tidak perlu terimakasih banyak ya, sudah menolong bapak, kalo tidak ada kamu...mungkin bapak sudah babak belur"
"Sama-sama pak. Tapi....dagangan bapak bagaimana"
"Tidak apa nak, mungkin belum rezeki bapak saja. Bapak yakin nanti Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik"
Alisha mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Ia memberikan 5 lembar uang berwarna merah tersebut kepada pria di hadapannya.
"Pak, maaf saya tidak bermaksud apa-apa. Tapi saya minta tolong bapak terima ini ya. Anggap saja ini sebagai ganti rugi dagangan bapak, walaupun saya sangat meminta maaf yang sebesar-besarnya, uang ini sebenarnya tidak cukup untuk menggantikan kerugian bapak"
"Tidak perlu nak, kamu simpan saja uang itu untuk kamu tabung" tolak pria itu lembut.
"Tidak pak, saya minta tolong bapak ambil ya, nanti kalo bapak gak ambil saya sedih" ucap alisha dengan lesu, berharap pemberian nya ini diterima. Walupun alisha tau uang yang ia beri tidak cukup untuk menutupi kerugian pria tua ini. Alisha juga sedih, ia hanya bisa memberikan uang sebesar itu saja.
"Hahaha, kamu berusaha menghibur bapak nak, ya sudah bapak terima ya. Terimakasih banyak nak"
Alisha tersenyum
"Sama-sama pak, bapak yakin gak papa, gak mau kerumah sakit? saya antar ya pak""Tidak perlu nak, terimakasih banyak, ya sudah saya mau pulang dulu ya" pria tersebut berdiri untuk memungut barang dagangannya yang masih tersisa.
"Saya bantu ya pak" ucap alisha berdiri.
"Boleh nak" jawab pria tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
si RUSUH
AcakPertemuan antara anak geng motor dan gadis muslimah yang masih smk? Berbeda dengan gadis muslimah pada umumnya, ia memiliki sifat yang bar-bar. Bagaimana kisah kedua anak adam yang sering berselisih ini? Bismillah✨ jangan lupa vote ukhty🖤