Bab 11 (revisi)

583 65 17
                                    

Happy reading

.

.

.

Terlihat seorang pria sedang menikmati semilir angin di sebuah pantai dengan raut wajah sedih memenuhi wajah tampannya. Pria itu bahkan terlihat terus menghembuskan nafasnya kasar seakan melampiaskan rasa kecewa yang saat ini mendera hatinya. Gulf adalah pria itu, dia memang sengaja berlibur ke pantai untuk sekedar menenangkan pikirannya saat ini.

Sejak Gulf sibuk berencana mendekati Mew, pria itu sudah sangat jarang melakukan liburan. Bahkan menurutnya liburan ke pantai lebih membosankan di banding menatap wajah tampan Mew setiap mereka melakukan bimbingan, namun kini akhirnya Gulf pergi ke tempat itu karena Mew.

" Hah...kenapa terasa sangat menyebalkan...kenapa...kenapa???".

Gulf terus bergumam sembari berjalan menyusuri tepi pantai, kaki jenjangnya beberapa kali tersentuh ombak yang datang membuat perasaan dingin juga ikut menerpa hatinya. Gulf menatap sendu ke arah laut luas, hatinya masih terasa sangat sakit saat dia mengingat kembali kejadian yang terjadi beberapa hari lalu di condo Mew.

Gulf ingin sekali memaki kebodohannya kala itu karena dengan sangat percaya diri bahwa dia bisa menjadikan Mew sebagai kekasihnya. Kini Gulf harus terima bahwa Mew, pria yang sangat menarik perhatiannya ternyata sudah memiliki kekasih. Terlebih dia adalah seorang wanita yang sangat cantik, lalu bagaimana mungkin Mew akan meninggalkan kekasihnya itu hanya demi untuk bersama Gulf.

Gulf masih mengingat sorot kebahagiaan dimata Mew saat menatap gadis itu, bahkan senyum yang selama ini tak pernah Gulf lihat tercetak jelas di wajah tampan Mew kala itu. Kini Gulf merasa semua rencana yang telah disusunnya dengan rapi harus berakhir sia sia meski dia telah berusaha sekuat tenaga.

Dia harus mengakui jika pesona seorang Gulf Kanawut "tidak mampu" membuat seorang Mew Suppasit luluh dan menjadi kekasihnya...lalu apalagi yang bisa diharapkan oleh Gulf saat ini selain menjauh dari hidup pria itu bukan.

Gulf masih larut dalam lamunannya hingga tiba tiba saja seorang pria menghampirinya, pria itu bahkan tiba tiba saja menarik tubuh Gulf hingga langkah Gulf sedikit terhuyung karenanya, pria itu bahkan terus merengek sepanjang perjalanan membuat Gulf semakin jengah.

"Oihh...lepaskan tanganku Ai Luke, apa kau ingin mematahkan tanganku dengan menariknya seperti itu?".

" Khotot na phi Gulf...tapi aku kesal karena sejak tadi aku memanggilmu kau terus saja mengabaikan ku lagipula aku sudah sangat lapar. Kepalaku bahkan sudah mulai pusing karena terlalu lama terkena sinar matahari".

" Cihhh...dasar pria lemah".

Gulf pun akhirnya hanya terdiam dengan tindakan Luke, tanpa dua pria itu sadari Mew melihat kejadian itu dari kejauhan dengan wajah penuh amarah. Mew bahkan kini terlihat mengepalkan tangannya menahan rasa sakit saat dia melihat seorang pria bergelayut manja pada Gulf-nya seperti itu.

Mew yang terbakar cemburu segera saja menghampiri kedua pria itu dan langsung menarik tangan Gulf dengan kuat, hingga Gulf yang terkejut dengan tindakan Mew pun kehilangan keseimbangan dan langsung terjatuh masuk dalam pelukan Mew.

" Apa yang sedang kau lakukan...Lepaskan tanganmu dari kekasihku sekarang juga, atau aku akan mematahkan kakimu". Ucap Mew sangat marah.

Luke dan Gulf tentu saja sangat terkejut dengan apa yang Mew lakukan saat ini, bahkan yang semakin membuat Gulf mengerutkan keningnya kini adalah ucapan Mew yang menyebut dirinya sebagai kekasih. Gulf bahkan berpikir jika saat ini Mew sedang mabuk atau pria itu sudah sedikit gila.

Wanna be With You  🔞 (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang