Happy reading
***
"Keadaan kakekmu semakin membaik, kau tidak perlu mengkhawatirkannya lagi. Sepertinya dia mendadak memiliki motivasi baru, makanya dia menuruti semua apa yg aku katakan."
"Benarkah? Terimakasih paman dokter. Kalo tanpa bantuan dan kerja kerasmu, aku tidak tau apakah kakekku akan masih hidup sampai saat ini."
"Jangan bicara begitu, ini semua juga berkat berkat campur tangan Wangji. Entah apa yg dikatakan Wangji saat itu ketika menghubungi kakekmu hingga sifat keras kepala kakekmu itu bisa berubah. Ya sudah, Zhan. Paman sudahi panggilanmu dulu, paman masih harus memeriksa beberapa pasien lagi. Oh iya, paman titip salam pada suamimu, terimakasih banyak atas bantuannya, karena dia klinik paman jadi tidak kalah dengan rumah sakit dikota yg memiliki fasilitas lengkap, semua warga didesa sungguh sangat terbantu sekali. Paman tutup telponnya ya." Panggilan pun terputus dengan diakhiri senyum merekah milik Xiao zhan, akibat kabar yg disampaikan oleh dokter Gou sangat membuatnya bahagia sekaligus terharu, bagaimana tidak? Keadaan kakeknya saat ini semakin hari semakin membaik, sepertinya kemoterap iyg dilakukan pria itu berhasil, hingga menunjukkan hasil yg sangat segnifikan.
Wang yibo sungguh menepati ucapannya, pria itu mengusahakan yg terbaik untuk kesembuhan sang kakek, meski Xiao Jun menolak tawarannya yg menginginkan pria tua itu untuk mendapat perawatan dikota. Tapi, Wang yibo tidak habis akal untuknya, dengan memanfaatkan koneksi dan harta yg dimilikinya, pria itu mengirim beberapa dokter handal dibidangnya ke dalam desa terpecil tersebut atas nama bantuan kemanusiaan dan mengirimkan alat-alat medis yg mumpuni ke tempat itu demi memajukan kesehatan para warga didesa terpecil tersebut. Dimana hal tersebut juga berdampak baik bagi nama keluarga Wang.
"Bibi mau pergi kemana?" Tanya Xiao zhan ketika melihat bibi Wei membawa beberapa box berisi bungkusan makanan ditangannya.
"Bibi akan mengantarkan pesanan. Bibi minta, tolong jaga kedai sebentar ya, tidak lama kok."
"Bibi, biar aku saja yg pergi mengantarnya. Bibi sebaiknya tetap dikedai." Cegahnya.
"Tapi-"
"Tidak ada tapi-tapian, biar aku saja yg mengantar ini. Bibi tetap disini, kalo nanti ada yg pesan makanan bagaimana aku aku memasaknya, yg ada nanti pelanggan bibi malah kabur karna rasa masakanku yg aneh."
"Tapi ini akan sangat merepotkanmu."
"Tidak akan, mana alamatnya? Ini mudah, kok." Xiao zhan bersikeras.
.
.
."Ini benar alamatnya?" Xiao zhan meyakinkan sekali lagi pada supir taksi yg ia tumpangi.
"Iya anak muda. Kau bisa turun sekarang, aku tidak mungkin membohongimu."
"Maaf paman, bukan maksudku tidak mempercayainya, tapi aku bingung, kenapa konsumen ku itu memesan makanan dikedai kami. Hotel ini sangat bagus, aku rasa makanan yg ditawarkan didalamnya juga pasti lebih enak. Tapi kenapa dia justru memesan dikedaiku?"
"Kalo kau bertanya padaku, lalu aku tanya pada siapa? Sudah jangan dipikirkan, terkadang orang kaya itu aneh, mungkin mereka sudah bosan dengan menu makanan yg ditawarkan dihotel jadi mereka mencoba mencari cita rasa baru."
"Benar juga. Terimakasih, paman. Ini uangnya." Xiao zhan lantas turun setelah membayar ongkos taksi tersebut.
Setibanya didalam gedung hotel, Xiao zhan terlebih dulu menghampiri resepsionis guna menanyakan nomor kamar yg dimaksud. Pemuda itu kembali melanjutkan menuju ruangan yg dimaksud setelah mendengar arahan dari resepsionis tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak jadi Suami (Completed In Pdf)
Fanfictionkakek Xiao divonis mengidap kanker stadium akhir, pria tua itu sedih, tapi yg lebih membuatnya sedih ialah karena ia akan mati dan meninggalkan sang cucu yg masih remaja seorang diri. kesedihannya itu langsung terobati tatkala ia tak sengaja menemu...