Happy reading
***
"Sayang, kau kenapa?" Tanya Ji Hyun yg melihat suaminya itu tampak resah.
"Aku-sepertinya tadi aku melihat adikku."
"Wang yibo maksudmu?"
"Memang adikku yg mana lagi, tentu saja itu dia."
"Kenapa dia muncul lagi? Bukankah dia tidak akan kembali lagi ke negara ini."
"Itulah yg aku pikirkan, kalo paman sampai mengetahuinya anak itu pasti tidak akan bisa kabur lagi."
"Apa kau sudah menghubunginya?"
"Sejak pertama dia kabur, dia sudah tidak mengaktifkan ponselnya lagi agar paman tidak bisa melacak keberadaannya."
"Kau melihatnya dimana tadi?"
"Dijalan, anak itu sedang menaiki bus, dan penampilannya juga aneh. Dia seperti bukan Wang yibo yg ku kenal." Haikuan agak ragu.
"Kenapa memang dengan penampilannya?"
"Kulitnya agak gelap dan pakaiannya sungguh biasa. Aku juga mengira kalo itu bukan dia, tapi wajahnya dan postur tubuhnya, meski yg ku temui tadi sedikit kurus dan kucel tapi aku seperti yakin kalo itu memang dia."
"Siapa saja yg melihatnya tadi?"
"Hanya aku. Beruntung paman tidak sampai melihatnya."
"Sebaiknya kau cari dia. Kalo sampai paman yg menemukannya lebih dulu. Maka anak itu pasti tidak akan selamat."
Obrolan Ji Hyun dan Haikuan terhenti ketika ketukan pelan dengan diiringi panggilan suara anak kecil terdengar dari luar. Wanita itu lantas membuka pintu dimana sosok gembul yg dikuncir dua segera melesat masuk untuk menggendongnya.
"Mama..." Emily, bocah 3 tahun putri Haikuan dan Ji Hyun memanggilnya dengan kesal.
"Anak mama sudah bangun. Katakan, apa kau lapar? Ato kau mengompol lagi dikasurmu?"
"Aku tidak. Aku sudah besar jadi tidak akan mengompol. Mama jangan menuduhku." Elaknya, padahal bocah gembul itu terbangun karena merasakan tempat tidurnya basah. Sedikit informasi, jika dalam mimpimu kau menemukan toilet, maka kau jangan masuk. Karena itu akan berakibat fatal nantinya.
"Kau tidak mengompol, tapi kenapa kau berganti pakaian?" Ji Hyun memicingkan matanya.
"Upss, aku ketahuan. He.. he.." bocah tersebut tersenyum malu-malu. Setelah itu ia merangsek turun dari gendongan sang mama dan mendekati Haikuan, secara garis besarnya demi menghindari amukan sang mama, bocah tersebut kini meminta perlidungan sang ayah, sungguh licik.
Haikuan menaikkan Emily ke atas pangkuannya, ia menciumnya gemas lalu berkata, "lain kali jangan berbohong! Itu tidak boleh." Peringatnya.
"Aku tidak berbohong, aku hanya sedikit tidak jujur." Celotehnya.
"Hem... itu sama saja. Anak ini benar-benar mirip adikmu yg menyebalkan itu." Cibir Ji Hyun.
"Mama, aku anak ayah. Bagaimana mama bisa menyamakanku dengan paman Yibo?" Emily pura-pura kesal.
"Sayang, kau lihat sendiri kan. Anakmu ini sungguh mirip dengannya, sama-sama menyebalkan." Haikuan tersenyum melihat keributan yg diciptakan anak dan istrinya itu, entah mengapa ia juga sangat merindukan sosok adiknya itu, tapi pria itu tak ingin Wang yibo kembali, ia jadi serba salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak jadi Suami (Completed In Pdf)
Fanfictionkakek Xiao divonis mengidap kanker stadium akhir, pria tua itu sedih, tapi yg lebih membuatnya sedih ialah karena ia akan mati dan meninggalkan sang cucu yg masih remaja seorang diri. kesedihannya itu langsung terobati tatkala ia tak sengaja menemu...