21

3.2K 433 42
                                    

Happy reading

***




"Xiao zhan, aku menyukaimu. Aku mencintaimu."

Uhhuk...
Xiao zhan langsung terbatuk ketika pria dihadapannya ini mendadak mengutarakan perasaannya yg membuatnya tersedak.

Wang yibo segera bereaksi, pria itu segera meminumkan air padanya. "Sudah mendingan? Lain kali lebih berhati-hatilah, kau sudah besar tapi cara makanmu masih seperti anak kecil." Wang yibo menceramahinya sambil menepuk-nepuk punggung Xiao zhan yg masih terbatuk secara pelan.

"Aku begini karenamu! Bisakah kau mengatakannya setelah aku selesai mengunyah." Pikirnya tak terima.

"Sekarang lanjutkan lagi makannya. Aku tidak ingin tubuh istriku ini kurus, nanti mereka kira aku tidak bisa memberimu makan yg enak. Ayo buka mulutmu!" Perintahnya tanpa memedulikan orang-orang sekeliling mereka yg kini mulai memperhatikan keduanya.

Xiao zhan yg merasa malu memilih mengabaikan perintah suaminya yg ingin sekali menyuapinya.

"Aku bisa makan sendiri." Tolaknya dengan ketus untuk menyembunyikan rasa gugupnya akibat serangan tiba-tiba tersebut.

Wang yibo menyeringai, pria itu tau bahwa istrinya ini tengah malu, dan itu membuat Wang yibo semakin ingin menggodanya, karena itu sangat menggemaskan.

"Sayang, apakah makanannya terlalu pedas, hingga membuat wajahmu memerah? Atau,.. kau tersipu malu karena tindakanku yg tadi?" Godanya yg membuat rona diwajah Xiao zhan menghilang, dan kini wajah pemuda itu malah berubah hijau karena muak dengan sikap sang suami yg semakin tidak tau malu.

"Gege!!" Xiao zhan mulai geram.

"Ok, ok. Aku tidak akan menggodamu lagi. Sekarang makanlah yg banyak baby." Wang yibo tersenyum konyol ke arahnya, dan Xiao zhan tak ingin lagi meladeninya.

"Oh, iya sayang. Aku serius dengan ucapanku yg tadi. Jadi, bisakah kau mulai sekarang perlakukan aku sebagai suami sungguhan?" Wang yibo kembali bicara.

"Memangnya kapan aku tidak memperlakukan gege sebagai suami?" Jawab Xiao zhan masih dengan nada yg ketus.

Wang yibo memasang wajah cemberut, " sejak awal kau tidak pernah memperlakukanku begitu. Sikapmu padaku tidak ada bedanya dengan sikap adik pada kakaknya. Mulai sekarang kau harus memperlakukanku lebih dari itu." Wang yibo mulai menuntut.

Xiao zhan langsung memelototinya, Wang yibo ini sungguh menyebalkan, berbeda sekali dengan Wangji yg dingin.

"Gege, bisakah mulutmu itu diam?" Xiao zhan memberang.

"Tidak bisa. Kalo mulutku diam, lalu bagaimana aku bisa mengunyah semua makanan ini. Bukankah mubazir kalo aku tidak menghabiskannya." Ada saja omong kosong yg dilontarkan oleh Wang yibo.

"Terserahlah." Xiao zhan sudah habis kesabaran, melihat Xiao zhan kesal membuat Wang yibo begitu senang, setidaknya wajah kesal Xiao zhan jauh lebih menarik daripada wajah sedihnya yg tadi.

.
.
.

"Xiao zhan!" Panggil Luhan yg kini sudah duduk disebelahnya.

"Hey, katakan padaku! Pria yg kemarin membuat heboh itu Wangji, kan?" Tanyanya sangat antusias.

"Mn." Xiao zhan mengangguk sekedarnya, pemuda itu masih memfokuskan diri pada buku yg dibacanya.

"Benarkah? Kenapa dia bisa sungguh berbeda? Lalu, mobil siapa yg dia bawa kemarin? Apa dia sekarang sudah bekerja menjadi supir?" Luhan terus menanyainya.

"Mn." Xiao zhan kembali mengangguk. Rasanya ia tidak perlu menjelaskan situasi yg sesungguhnya, lagipula siapa yg akan percaya dengan apa yg di ceritakannya ini, karena apa yg dialaminya ini terlalu sangat tak terduga, kehidupannya ini justru sangat mirip seperti kisah-kisah dalam novel romansa, aneh tapi nyata.

Mendadak jadi Suami (Completed In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang