Happy reading
***
"Kalian benar-benar akan pindah dari sini?" Bibi Wei tampak sedih menatap Xiao zhan dan Wangji yg kini sedang mengemasi pakaian ke dalam tas.
"Sebenarnya aku tidak mau, tapi kakak ipar meminta kami untuk segera pindah, dia bilang ini demi segera memulihkan ingatan gege." Xiao zhan menjelaskan dengan sangat menyesal.
Bibi Wei hanya bisa mendesah pasrah. "Rumah ini akan kembali sepi tanpa kalian." Mendengar kalimat tersebut, Xiao zhan mengerti apa yg wanita itu rasakan, Xiao zhan sontak memeluki wanita tersebut. "Bibi jangan khawatir, kita masih akan sering bertemu, selepas pulang kuliah aku akan datang ke kedai bibi untuk membantu. Ge, bolehkan?" Xiao zhan meminta persetujuan suaminya itu. Wangji pun mengangguk. Mendengar hal tersebut bibi Wei kembali tersenyum.
"Bibi akan selalu menunggumu."
"Kalo begitu sekarang kami pamit pergi." Wangji menginstruksi. Pria itu pun kini gantian memeluk bibi Wei.
"Wangji apa ini?" Weixian tak mengerti kenapa pria itu memberinya sebuah amplop coklat yg lumayan tebal.
"Ini bukan ungkapan terimakasih. Melainkan, ini untuk mengganti kerusakan beberapa kursi dan meja dikedai tempo hari. Aku harap bibi mau menerimanya. Bagaimana pun bibi bukanlah orang lain bagi kami, bibi sudah seperti ibu bagi kami, jadi aku harap bibi mau menerimanya." Wangji memaksa wanita itu untuk tidak menolak pemberiannya. Dengan ucapan Wangji yg begitu, bibi Wei tidak mungkin lagi bisa menolaknya.
"Bi, aku pergi." Pamit Xiao zhan dengan berat hati.
"Mn. Hati-hati! Oh iya, Xiao zhan kakakku menghubungiku kemarin, kakak bilang keadaan kakekku semakin membaik, dia kini juga bersedia melakukam kemo." Beritahu bibi Wei yg membuat Xiao zhan merasa sangat bersyukur.
"Kau senang? Kalo kau mau, aku bisa meminta Kuan ge untuk mencarikan rumah sakit yg bagus di Gusu agar kakek bisa melakukan kemo disini." Tawar Wangji. Setelah mengetahui jati dirinya yg asli, Wangji kira hal tersebut tidaklah sulit, selama kau memiliki harta dan kekuasaan apapun bisa dilakukan.
"Benarkah? Apa gege bisa melakukannya?"
"Tentu."
"Kalo begitu, bibi bolehkah aku meminta nomor telepon paman dokter. Aku ingin membicarakan ini dengannya. Barangkali paman dokter bisa membujuknya." Wanita itu pun menurutinya.
.
.
."Bagaimana ingatanmu, apa sudah ada kemajuan?" Haikuan dan Wangji sedang berbicara di mini bar yg ada didalam apartemen.
"Sedikit, aku sudah mengingatmu dan juga paman. Apa dia masih ingin memaksaku untuk bertunangan dengan putri temannya itu?"
"Mn, kalo dia sampai berhasil menemukanmu, dia akan kembali melakukan itu."
"Tapi sekarang aku sudah menikah. Kenapa bukan dia saja yg menikah? Bukankah leluhur kita menyuruh kita untuk selalu setia pada pasangan." Wangji- ups salah, ini bukanlah Wangji melainkan Wang yibo. Ingatan pria itu sudah pulih hampir 70%.
"Tapi dia belum mengetahuinya, dan keluarga Ceng masih menginginkanmu sebagai menantu mereka. Yibo, bagaimana pun perjodohan kalian sudah ditetapkan sejak mendiang ayah masih hidup."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak jadi Suami (Completed In Pdf)
Fanfickakek Xiao divonis mengidap kanker stadium akhir, pria tua itu sedih, tapi yg lebih membuatnya sedih ialah karena ia akan mati dan meninggalkan sang cucu yg masih remaja seorang diri. kesedihannya itu langsung terobati tatkala ia tak sengaja menemu...