6 : Loh?

70 14 1
                                    


"Ini gara-gara, Oppa!" Adelyn langsung menuju kamar laki-laki itu begitu pulang sekolah. Tenaganya ia kerahkan untuk mengejar Mark di unit kamar miliknya yang luas.

——Kamar anggota keluarga di rumah itu memang dibuat seperti apartemen. Unit tersebut meliputi tempat tidur, walk in closet, ruang santai, dan balkon.

Adelyn harus memberi pelajaran pada Mark setelah efek dari kejahilannya di sekolah siang tadi.

Kecepatan Internet memang secepat kedipan mata.

Hanya butuh beberapa menit saja, berita Adelyn yang dihampiri oleh Charmingnya sekolah, sudah menguasai portal sekolah.

Mendadak kelasnya sangat heboh dan mengerubungi dirinya di meja dengan berondongan pertanyaan. Ada juga yang merendahkan dan mengancamnya agar tidak mendekati idola mereka.

Itu sangat menjengkelkan!

Untung ada Jisung yang mengusir mereka dan melindunginya sampai ia bisa pulang sekolah dengan aman.

Temannya itu memang sempat mengintrogasinya. Adelyn hanya bisa mengelak dan mencari segala macam dalih hingga Jisung percaya padanya.

Tidak tahu kenapa, Jisung tidak suka Mark dan antek-anteknya. Dia melarang keras dirinya agar tak berhubungan dengan mereka.

Tapi, bagaimana reaksi Jisung kalau tahu dirinya bukan anak dari pemilik toko ayam melainkan anak yang dibesarkan oleh keluarganya Mark?

Adelyn hanya bisa meminta maaf dalam hati dan sebisa mungkin tetap menyembunyikan identitasnya. Hanya itu yang bisa ia lakukan agar pertemanan mereka tidak hancur.

"Ah, mian-mian, habisnya aku bosan." Mark tertawa, menangkap tas sekolah milik Adelyn yang di lemparkan padanya.

Adelyn tidak suka perhatian dan pada dasarnya memang ia bukan anak dari keluarga ini. Tidak pantas untuk dirinya membawa nama keluarga Lee dibelakangnya.

"Oppa, bisa bakar kantornya saja kalau bosan."

"Ide bagus, sih, tapi kapan-kapan, ya." balasnya enteng.

Dasar sinting!

"Ah, eottokkke~" Adelyn menghentakkan satu kakinya. "Fans gila kalian sangat menjengkelkan!"

Mark tertawa dan menghampiri Adelyn di seberang meja. Ia menepuk-nepuk ringan kepala bocah itu. "Alyn kan bisa hajar mereka," ucap Mark sok manis.

Dugh!

Mark tertawa seraya memegangi perutnya yang di tinju Adelyn. "Ini contohnya. Doyoung hyung memang memangajarimu dengan baik, ya?"

Adelyn mendengus. "Ini kesungguhanku dalam hati. Aku sungguh ingin menghajar Oppa!"

Mark terbahak. "Oke, oke, coba saja kalau bisa." tantangnya, melangkah mundur seraya merentangkan kedua tangannya. Mempersilahkan Adelyn untuk menyerangnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FAVORITE [LEE TAEYONG] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang