Ralat part sebelumnya : maksudnya random dance kpop, bukan battle dance. Gak nyadar nulisnya 🤣
.
.
.
Tiga hari sebelumnya...
"Kau serius tidak memberi tahu kepulanganmu pada Alyn?" tanya sepupunya lewat ponsel di telinganya.
" ... tidak," jawab Taeyong yang sedang mengemas barang-barangnya.
"Keterlaluan,"
Taeyong terkekeh pendek, "tidak, tuh."
Terdengar decakan Doyoung di ponselnya. "Belum cukup kau mengabaikan bocah yang selalu menunggu kabarmu selama bertahun-tahun dan sekarang kau kembali tanpa mengabarinya?" dia mengomel seperti biasa.
Taeyong berdecih kecil.
Sepupunya itu seperti tidak mengenal dirinya saja.
"Doyoung-ah, sampai kapan kau akan terus mengoceh?" Taeyong mengorek telinganya, mengabaikan omelan sepupunya.
"Aigoo, kepribadianmu sungguh tak tertolong."
Taeyong terkekeh. "Dia hanya anak kecil," katanya, menjengkelkan.
"Aku penasaran, kau menganggap anak itu apa?" ujar Doyoung setelah hening selama beberapa saat. " ... dan asal kau tahu, sekarang dia sudah tumbuh besar, bukan lagi gadis cilik yang hanya suka permen dalgona."
"Ah, geurae?" Taeyong mengangkat satu alisnya. "Jadi dia sekarang sukanya apa? Alkohol?"
"YA! BUKAN ITU MAKSUDKU, BODOH!"
"Aku genius omong-omong," Taeyong menahan tawanya.
"Taeyong-ah, tolonglah serius." suara Doyoung tampak lelah.
"Hidupmu terlalu kaku, Doy."
"Kalau hidupku kaku, hidupmu membosankan! Kau bahkan tidak tahu caranya bersenang-senang."
"Terimakasih kata-kata mutiaranya."
"Terserah, lah." Doyoung mengeluh menghadapi tingkah sepupunya yang sungguh menyebalkan. "Jangan kaget kalau nantinya Alyn tidak menyukaimu lagi."
Taeyong menyungging miring, "Tidak masalah."
Menolak kabar perkembangan anak itu dan mengabaikan semua pesannya, tidak heran kalau anak itu akan membencinya.
_____
Hal yang membuat Taeyong kembali lebih lama, ia harus mengurus perusahaan lain miliknya yang berada di tempat dimana ia menempuh pendidikan. Ia terlalu sibuk mengurus pekerjaan yang dibarengi dengan studinya, jadi ia tidak peduli dengan hal lain yang merepotkan.
Seperti memberi perhatian pada bocah itu.
Buat apa ia repot-repot memperhatikannya sementara di rumahnya ada banyak orang yang mengurusnya? Bukankah itu sesuatu yang sia-sia? Ia hanya memilih jalan yang simple saja yang tidak menghambat pekerjaan dan belajarnya.
Oh, ayolah. Ia bukan pengangguran. Taeyong bahkan menghabiskan masa mudanya dengan tumpukan dokumen dan bertanggung jawab atas kelompoknya. Mengurus yang seperti itu sangat bukan dirinya. Cukup mempercayakan pada paman dan orang-orang rumahnya saja, mereka pasti akan mendidiknya dengan baik tanpa perlu ia memantaunya.
Jahat?
Tidak. Ia tidak merasa dirinya jahat. Dari dulu memang dirinya seperti ini. Mengesampingkan hal-hal yang merepotkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAVORITE [LEE TAEYONG]
FanficAdelyn tiba-tiba menjadi bagian dari keluarga Lee yang kaya raya. #latar Korea #Start 11 Juli 2022