27 Februari 3011
Winter 12 Tahun.
Karina 14 Tahun.
✧✧✧
Dunia mimpi mengambil pikiran Winter yang tenang. Bantal hangat itulah yang membuatnya tetap di sana, tergeletak di tempat tidur sampai akhir hari. Senyum mengembang di bibirnya dan—
Apa itu?
Winter mengerutkan kening dan mengencangkan kelopak matanya.
Rasanya lembut dan itu membelai wajah Winter, menggelitiknya. Winter memalingkan wajahnya.
"Berhenti," gumamnya.
Segera benda berbulu yang mengganggunya meninggalkannya sendirian.
Winter tersenyum.
Dia ingin lagi.
Ayo lakukan lagi.
Ketika senyum yang menyenangkan mulai tumbuh di wajah hybrid. Tak lama sebuah tubuh terlempar di sebelahnya membuatnya jatuh dari tempat tidur.
"Aduh!"
Dan sekarang tawa Karina memenuhi ruangan.
Karina.
Tsk.
Winter membenci Karina.
Winter bangkit dari lantai dan melihat ke arah anak perempuan yang tertawa itu.
"Apa masalahmu?"
Karina menghela nafas dan memberikan senyum manis.
Winter menggeram.
Dan Karina menganggapnya lucu.
"Awas kau!"
Kemudian Winter berlari ke arah Karina, dan Karina sendiri berlari menuruni tangga sambil tertawa seperti hyena.
"Aku akan membunuhmu!" teriak Winter sambil mengejar tubuh tinggi Karina.
"Itu terlalu berlebihan, Winter kecil." Jawab yang tertua masih tertawa.
Segera Irene muncul sambil memegang seember baju kotor.
"Winter kecil? Ah, aku sangat membencimu!" Winter masih berteriak pada Karina.
"Hei Girls.." panggil Irene mencoba melerai keduanya.
Karina menatap Irene dan bersembunyi di belakangnya.
Sekarang Karina hampir setinggi Irene.
Sementara Winter...
Winter berdiri di depan Irene dan Karina tersenyum padanya dari balik bahu wanita yang lebih tua.
Irene menghela nafas.
"Apakah kalian tidak pernah akur?"
Karina tertawa.
"Hanya ketika aku menjadi Alphanya."
Winter memutar bola matanya.
"Kamu tidak akan pernah, tidak akan pernah menjadi Alpha-ku."
Karina tertawa lagi.
"Tunggu dan lihat saja."
"Aku lebih baik mati daripada harus menjadi Omega-mu." Jawab si kecil bertelinga putih.
Irene menghela napas lagi. "Aku pikir Karina akan menjadi seorang Beta. Ternyata aku salah."
Karina tertawa dan mencium pipi Irene.
"Aku minta maaf karena mengecewakanmu Irene."
Irene menggelengkan kepalanya.
"Aku harus mencuci ini, kalian harus bersiap-siap untuk sekolah."
Dan kemudian Irene berjalan keluar meninggalkan kedua hybrid di dalam ruangan.
Karina menyeringai pada Winter, dan Winter merespons dengan menjulurkan lidahnya.
Yang lebih tua memutar matanya geli dan membungkuk, meraih Winter ke pangkuannya dan menggendongnya ke bahunya.
Karina menganggap Winter lucu.
Dan Winter?
Winter berpikir Karina itu idiot.
"Lepaskan aku." gerutu Winter.
"Kau manis, Winter." jawab Karina, menuntun Winter ke atas.
Winter menyilangkan tangannya kesal.
Dia sangat membenci Karina.
Betulkah begitu?
✧✧✧
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐲𝐛𝐫𝐢𝐝 [𝐀/𝐁/𝐎 𝐖𝐢𝐧𝐫𝐢𝐧𝐚]
Fanfiction𝘚𝘦𝘶𝘭𝘨𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘐𝘳𝘦𝘯𝘦 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘶𝘵𝘶𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘥𝘰𝘱𝘴𝘪 𝘥𝘶𝘢 𝘩𝘺𝘣𝘳𝘪𝘥 𝘬𝘶𝘤𝘪𝘯𝘨. 𝘞𝘪𝘯𝘵𝘦𝘳 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘰𝘮𝘦𝘨𝘢 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘰𝘮𝘣𝘰𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘯 𝘒𝘢𝘳𝘪𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯�...