BAB. 5

598 19 0
                                    

Author pov

Seminggu sudah ezka tingal dirumah pak mamat , dia senang disini karena sifat kekeluargaan yg diciptakan membuat dia yg kekurangan kasih sayang orang tua menjadi betah berlama-lama dan perasaan nya menghangat. Apalagi dengan adanya gendis dia seperti mempunyai adik perempuan.

Karena tak memiliki baju ezka terpaksa memakai daster milik bu surti istri pak mamat, kelihatan aneh dia memakai daster ibu-ibu itu tapi dia santai aja karena dia orang yg cuek dan santai.

Tidak sulit bagi ezka menyesuaikan diri karena dia dulu pernah bergabung di kelompok nerd waktu SMA dengan kehidupan yg pas-pasan.

" mbak mungkin lusa bapak balik ke jakarta karena jatah cuti bapak udah habis, ibu juga mungkin akan berhenti kerja karena kondisi ibu tidak memungkinkan dia bolak balik kerja " ujar pak mamat ke ezka , mereka sedang duduk sore diteras rumah

" hhhmmm emang ibu kerja kemana pak " tanya ku
" ibu jadi pembantu rumah tangga dikomplek ujung jalan sana" ujar pak mamat
" oh jadi kalo ibu kerja gendis biasa sama siapa pak" tanya ezka
" biasa ibu pulang saat jam makan siang dan pergi lagi pulang-pulang saat menjelang magrib. Gendis udah biasa sendiri jadi dia udah mandiri" jelas pak mamat
" emamg ibu dah lama ya kerja disana pak"
" lumayan lama mbak sebelum ibu sama bapak nikah ibu udah kerja disana, dulu ibu menginap tapi semenjak nikah ibu ga nginap lagi. Mungkin karena kecapekan bolak balik ibu jadi sakit " ucap pak mamat dengan raut muka sedih, ezka yg melihat ikut sedih seakan membebani pak mamat dengan dia menumpang dan tak kerja dirumah ini. Ezka memang jago masak tapi dia agak malaz kalo beres-beres rumah karena dirumahnya dulu sudah ada pembantu tapi masak adalah hobby nya

" kalo berhenti sayang dong pak "
Tanya ezka

" ya mau gimana lagi mbak , kasian sama ibu masih sakit dan juga majikan nya ibu sudah terlalu lama ga masuk kerja" terangnya
" hhhmm gima kalo aku aja yg gantiin ibu sementara pak ya itung-itung nolong bapak juga kan bapak udah baik sama aku " terang ezka spontan dan pak mamat langsung menoleh kaget dengan ucapan ezka
" mbak yakin " tanya nya ragu

" iya yakin , bapak kan tau aku jago masak pasti majikan ibu ga kecewa deh " ucap ezka semangat

" nanti deh bapak coba tanya ibu dan menanyakan majikan ibu mau ga nerima kamu" terangnya
" gini aja pak , bapak bilang aja aku ini saudara bapak yg akan gantiin kerjaan ibu selama ibu sakit dan aku mau kok disuruh nginap biar ga capek pulang pergi" ucap ezka antusias
********

Pak mamat langsung membawa ezka dikediaman winata untuk jd pembantu penganti istrinya sebelum dia pulang ke jakarta, setelah bertemu dengan ibu winata pak mamat pamit pulang dan meningalkan ezka disana bersama bu winata karena kalo siang rumah emang sepi hanya ada ibu sendiri bapak dan anak nya akan ada nanti sore jam 6 pulang kantor.

Ibu winata menyambut ezka dengan antusias dia senang dengan ezka yg mudah akrab dengan orang apalagi selera mereka cocok sama-sama senang memasak. Dan seharian mereka saling ngobrol panjang menceritakan diri masing-masing tentu saja ezka meneritakan dirinya dengan persi pembantu bukan dengan persi seorang pengusaha.

UPIK ABUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang