BAB.24

620 19 0
                                    

Author pov

Setelah memberitahu pihak keamanan mall imel dan radyansyah menungu kedatangan orang tua arya, mereka gemes dengan sikap periang arya yg sangat mirip dengan putri bungsu mereka. Tengah asik bercanda mereka melihat mata arya berbinar melihat kearah pintu masuk restoran, mereka ikut melihat seketika radyansyah menegang melihat anak yg dirinduinya berdiri disana besama dengan winata sekeluarga. Radyansyah bersiap membawa arya pergi keluar untuk mencari restoran lain sambil menunggu orang tua arya tapi terlambat arya sudah berlari menubruk badan ezka
" MOMMY " teriak arya sambil memeluk pingang ezka , ara yg melihat langsung melompat turun dari gendongan daddy nya. Radyansyah yg melihat dan mendengar dengan jelas pangilan arya ke ezka kkkaget luar biasa ternyata yg beberapa hari ini dia rawat dan timang adalah ucunya sendiri.

" PLETAKKKKK" ara menjitakkk kepala kakak nya itu dengan sapu tangan milik nya

" aduh, ala kkenapa pukul kepala kakak kan akit ala. Emang ala ga mau peluk kakak, kakak kangen cama ala" ucap arya sambil merentangkan kedua tangan nya untuk memeluk adiknya, ara langsung memeluk arya

" hiks hiks hiks kak alya bodo, napa kak alya bbandel ga dengalin mommy. Alya angen kak alya hiks hiks hiks" ucap ara sambil menangis memeluk erat arya

" maaf " ucap arya mmmenyesal ezka , dhafa dan kedua orang tua dhafa tersenyum melihat tingakah kedua anak itu. Sedangkan imel tersenyum haru melihat kejadian itu hati nya menghangat sedangkan winata menitik kan air mata melihat kebahagian putri nya tapi hati nya masih terlalu sakit.

" pa-papi" ucap ezka terbata melihat papi dan mami nya , mami langsung memeluk ezka sambil mmmenangis

" anak mami sudah menjadi ibu sekarang , kamu jadi tamah dewasa sayang putri kecil mami" ucap mami haru ezka langsung memeluk kembali mami nya sambil menangis sejadinya

" tugas saya sudah selesai ternyata anak itu anak kalian , sungguh orang tua yg teledor. Imel kita pulang" ucap radyansyah tajam berlalu pergi , tapi imel tak ingin membuat hubungan yg lama rengang menjadi putus dia membawa ezka dan keluarga winata ke rumah mereka walau dia tau suami nya tak akan suka. Semula ezka engan ikut tapi mami nya berkata agar ezka berterima kasih sama papi nya karena telah mmenemukan anak merekkka.
******

" imel kenapa mereka ada di sini" ucap radyansyah tajam
" oopaaaaa " teriak arya lansung memeluk radyansyah
Ezka mengampiri papi nya yg baru turun dari tangga
" papi ezka kemari ingin erterima kasih karena papi udah jagain arya dengan baik, dan ezka juga ingin minta maaf karena telah mengecewakan papi" ucap ezka lirih , radyansyah memalingkan muka tak kuat melihat tatapan sedih anak nya
" sudah selesai , silahkan keluar dari rumah saya" ucapnya berlalu menaiki tangga lagi, ezka menunduk sedih dhafa langsung merangkul istrinya sedangkan arya berlari mengikuti papi ezka ara ikut berlari mengejar arya

" opa , kenapa opa malah sama mommy alya" tanya arya berdiri disamping radyansyah yg sedang menatap diluar jelendela kamarnya

" kamu masih kecil dan tidak mengerti" ucap nya pelan

" apa alya nakal sampai opa malah nya sama mommy" tanya arya sedih dan radyansyah langsung berlutut mensejajarkan tinginya dengan arya

" tidak arya anak yg baik oppa tidak marah" ucapnya sambil mengelus kepala arya sayang dan tak lama ara masuk
" kak " pangil nya takut
" ala cini macuk kakak kenalin cama opa , olang nya baik " ucap arya sambil menarik tangan ara
" opa kenalin ini adex kembal alya nama nya ara dia cantik kan opa seperti mommy" arya mengenalkan ara, radyansyah tersenyum hangat sambil memeluk kedua cucunya. Diluar pintu kamar banyak mata yg melihat itu menangis haru, hati radyansyah bisa sedikit lunak dengan kehadiran ara dan arya.

Imel menyarankan kkeluarga winata untuk menginap meski dia tau suaminya masih marah tapi lambat laun suaminya pasti luluh dengan kehadiran kedua cucu nya.

" papi ezka kangen dengan papi hiks hiks hiks, jangan tolak ezka lagi papi. Cukup 4 tahun ini ezka kehilangan papi dan ezka mohon maaf dari papi, papi boleh tampar atau pukul ezka tapi jangan papi diamkan ezka dan menjauhi ezka. Ezka mohon " ucap ezka sambil berlutut dikaki papinya dan menangis , mereka sekarang berada diruang kerja radyansyah

Radyansyah membantu ezka berdiri dan memeluk anak nya itu
" maafkan papi selama ini sudah egois sama kamu nak , papi terlalu menuruti rasa sakit hati papi kepada keluarga winata dan kecewa karena kamu sudah memilih mereka dibanding papi" ucap radyansyah yg masih memeluk ezka, tangis ezka semakin pecah sambil melapaskan kata maaf berulang kali. Dhafa yg melihat itu dari luar menitikkan air mata haru akhirnya ezka mendapat maaf dari papi nya tingal dirinya lagi yg akan memohon maaf kepada papi ezka dan memohon restu.

UPIK ABUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang