BAB.16

545 17 0
                                    

Author pov

" gimana kalian udah menentukan keputusan " tanya bunda ke dhafa dan ezka, mereka mengangguk pasrah ayah dhafa cuma geleng kepala liat istrinya senang kalo ezka setuju menjadi istri dhafa

" ya udah tungu apa lagi , ezka bawa dhafa ketemu abang mu dan orang tua mu" ucap bunda

" iya bunda kami akan pergi tapi nanti , ada beberapa hal yg belum kami sepakati" ucap dhafa malaz

" jangan bilang kalian ingin menikah dengan perjanjian konyol , bunda ga akan dukung dan kalian akan menerima kemurkaan bunda kalo kalian melakukan hal bodoh itu" tekan bunda kepada dua sejoli itu dan dibala anggukan lagi.

Setelah bunda dan ayah dhafa pulang , ezka sudah mengirim email ke reno menanya kan alamat apartemant abang nya itu. Sekarang ezka dan dhafa dalam perjalanan ke aparteman reno, begitu sampai reno kaget dengan keputusan ezka yg akan menikah dengan dhafa . Karena menurut cerita ezka mereka baru saling kenal, reno menyarankan ezka untuk pulang agar papi nya tidak murka.

Tapi dengan selesainya uran ezka dan reno tiba-tiba mereka dikagetkan dengan seorang wanita dengan selimut melili badan nya keluar dari kamar reno
" sayang kamu kemana sih kok ninggalin aku sendiri" ucap sella manja dengan setengah kesadaran nya baru bangun tidur, ya wanita itu sella. Ezka dan dhafa menegang melihat sella terutama dhafa raut muka nya tak terbaca melihat pemandangan itu. Reno yg menyadari itu bergegas menarik sella untuk kembali kekamar tapi sella menolak dan menoleh betapa kaget nya dia melihat dhafa . Begitu tatapan mata sella dan dhafa bertemu dhafa memberi tatapan jijik kesella, ezka murka dengan abang nya.
" bang kita perlu bicara" ucap ezka dingin berlalu pergi keruangan kerja abang nya

" maaf dex " ucap reno melihat tatapan tajam adik nya

" bang gue ga marah lo mau make out sama perempuan mana saja tapi tolong jangan sella, gue udah pernah ngomong ke elo bang tentang sella tapi kenapa lo ga percaya" ucap ezka murka

" iya , gue dengarin elo. Tapi semua tuduhan elo tak berbukti dex, lo tau gue ama sella sudah lama menjalin hubungan dan selama itu kami tak pernah ada masalah dan sella tak pernah berselingkuh seperti yg lo bilang" kekeh reno tak mau kalah

" bang untuk kali ini aja percaya ama gue , sella itu hanya mau uang lo. Lo hanya dijadika ATM berjalan dia, lo jangan naif akan cinta dia semua itu hanya sandiwara belaka" ucap ezka

" ok , gue akan percaya ama lo . Kalo lo punya bkti yg kuat tetang sella. Dan kalo lo belum bisa memberikan bukti itu maaf gue akan tetap jalan sama sella" ucap reno, ezka semakin geram melihat tingkah abang nya bergegas keluar sambil membanting pintu ruangan kerja reno

Sementara diluar juga terjadi perdebatan antara dhafa dan sella , begitu ezka sampai ke ruangan tamu dhafa langsung menarik tangan ezka untuk keluar dari apartemant itu. Mereka berdua mengalami kekacauan dengan hal mereka masing-masing.

" kapan rencana lo akan nemuin orang tua lo" tanya dhafa setelah lama mereka hening didalam mobil

" gue belum tau mungkin secepatnya tapi gue mau membuka mata abang gue lebar-lebar akan pilihan nya itu, maaf mungkin lo akan tersinggung kalo gue ngatain sella wanita jalang karena memang itu kenyataan nya. Gue amat sangat menbenci perempuan sialan itu" ucap ezka penuh emosi

" dari cara lo menyebut nama sella kayak ya lo udah kenal lama sama dia, tapi setau gue elo bukan teman dia kan. Dimana kalian kenal atau abang lo emang sudah lama menjalin hubungan dengan sella ya" tanya dhafa binggung.

" ya gue udah lama kenala sama sella kami dulu teman SMA lebih tepat nya bermusuhan, dan kebencian itu memuncak setelah dua tahun lalu gue tau abang gue pacaran sama wanita ular itu" ucap ezka penuh emosi

M jadi waktu lo ketemu sella dirumah orang tua gue , elo udah saling kenal ya. Apa tadi lo bilang mereka udah pacara dua tahun . Oh demi apapun bearti selama ini gue tertipu oleh dia" keluh dhafa sambil mengusap muka nya kasar dan ezka hanya mengangguk malaz

" kenapa lo ga kasi tau gue sih" ucap dhafa marah

" eh dengar ya kecoa kalo gue ngomong pun apa lo percaya paling yg ada lo caci maki gue sama kayak abang gue lakuoin ke gue, trus selama ini ada ga lo mau ngomong baik-baik ama gue yg ada lo ngajak ribut melulu" ucap ezka lagi dan dhafa terdiam membenarkan ucapa ezka.

Setelah itu perjalanan mereka pulang ke apartemant dhafa diisi kebisuan dengan pemikiran mereka masing-masing.

UPIK ABUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang