BAB.23

622 18 0
                                    

Author pov

4 tahun

Kaynarya winata & kaynara winata nama kedua buah hati ezka dan dhafa, arya pangilan putra pertama dan ara pangilan untuk putri mereka. Arya bersifat sama persis seperti momy nya super easy bawel heboh dan biang keributan, ribut dalam arti kehebohan dan tingkah konyolnya berbanding terbalik dengan kembaran nya ara dia jadi gadis kecil yg anggun tidak banyak bicara selalu serius dan dewasa.

Sekarang mereka sekeluarga sedang berkunjung ke londn menemani dhafa dan ayah winata melakukan perjalanan bisnis, rena juga ikut serta. Perjalanan bisnis sekaligus liburan keluarga, ezka yg selama ini siuk dengan buah hatinya sempat melupakan konflik antara dia dan orang tua nya. Sekarang dia berkunjung kembali ke london cukup mengetarkan hati nya tapi dia tidak mau menunjukkan kehelisahan hatinya kepada keluarga nya.

Ezka,bunda , arya dan ara sedang berkunjung ke pusat belanjan mall ternama di london
" arya ingat pesan mommy jangan nakal dan jangan jauh-jauh dari mommy , oke" wanti-wanti ezka ke anak sulung nya sebelum memasuki mall

" ay ay capten" ucap nya senang sambil lompat-lompat sambil memegang tangan mommy nya, sedangkan ara digandeng oma nya

" bisa dipastikan kak alya akan berbuat onar lagi mommy" ucap ara candel dibalas juluran lidah oleh arya,rena yg melihat tingkah cucu-cucu nya hanya geleng kepala sudah hapal dengan tingkah unik mereka

Arya heboh ingin berlari kearea bermain anak-anak tapi masih ditahan ezka mereka sedang memilih-milih bajusedangkn ara duduk tenang sambil bermain angrybird di ipad nya , saat ezka dan bunda memilah2 baju yg cocok untuk anak nya tak mereka sadari kalo arya sudah kabur. Ezka yg akan mencobakan baju untuk arya baru menyadari anak nya kabur.
" bun , arya mana tadi kan masih disini" ucap ezka panik bunda pun ikut panik

" sayang kamu lihat kak arya gam " tanya ezka ke ara sedangkan bunda sudah mulai betanya ke orang sekitar untuk mencari cucu nya

" ala kan udah bilang pasti kak alya buat ulah , ala dali tadi cuma duduk main game jadi ala ga liat mommy" ucap nya sambil berusaha berdiri karena badan nya yg tambun, ezka semakin panik

" ya ampu arya , kemana lagi anak itu. Dia kan ga tau tempat ini , bun kemana kita cari aryam ucap ezka sudah hampir menangis, bunda membantu menenangkan ezka

" tenang dulu arya pasti ketemu, kita pergi kebagian keamanan biar diumumkan untuk mencari arya" ucap bunda sambil mengandeng ezka dan ezka menggendong tubuh tambun ara

*****
"BBUUUKK " arya yg berlari menabrak tubuh seorang paruh baya yg baru keluar dari restoran selesai melakukan meting

" maaf opa alya ga cengaja " ucap arya cadel, orang itu menautkn alisnya melihat raut takut dimuka arya orang itu merubah raut wajahnya ramah dan tersenyum

" ga apa2 sayang , kamu sama siapa kok sendirian" ucapnya

" alya tadi sama mommy tapi alya nakal mau main lalu kesalal opa" ucapnya, orang itu mengendong tubuh tambun arya mencoba membantu arya mencari mommy nya tapi tidak ketemu lalu memutuskan membawa arya pulang dulu karena hari sudah mulai sore, karena kelelahan arya setuju mengikuti nya

Sampai dirumah imel heran melihat suaminya membawa anak laki-laki tambun yg cukup menayan pulang kerumah
" anak siapa ini pi" tanya nya sambil melihat muka arya yg tertidur digendongan suaminya

" ga tau tadi ketemu dimall kata nya kesasar, udah bantu cari tapi ga ketemu mungkin nanti kita coba lagi untuk kemall itu siapa tau orang tuanya masih mencari anak nya" ucap nya ambil meletakkan arya di ranjang kamar ezka ya yg menemukan arya adalah radyansyah

" oh , tapi muka nya kayak ga asing ya pi. Seperti ezka masih kecil pipinya tembem kayak bakpau" ucap imel sambil mengelus pipi arya, radyansyah mendengar ucapan istrinya coba mengamati muka arya dia tersenyum samar karena dalam hatinya dia begitu merindukan putri nya itu, putri yg manja dan super bandel itu

*******
2 hari arya menghilang ezka dan dhafa semakin panik mencari keberadaan anak nya ayah dan bunda juga ikut berpencar mencari keberadaan anaknya sambil membawa selebaran foto anak mereka, ezka tak henti menangisi arya sampai jatuh sakit. Ara juga sering rewel karena berjauhan dengan saudara kembarnya biarpun mereka sering bertengkar tapi mereka tak pernah berpisah.

Sedangkan dikediaman radyansyah arya bermain dengan ceria berlari kesana kemari dirumah yg luas itu ditemani mami ezka, papi ezka sangat sibut jadi belum sempat untuk mencari keberadaan orang tua arya. hari ini baru dia bisa bernapas lega karena kerjaan nya sudah diselesaikan dan besok akan mulai mencari keberadaan orang tua arya.
" opaaaaa , hole opa pulang awal bisa nemani alya main" teriak arya dimuka pintu melihat radyansyah keluar dari mobil langsung merentangkan kedua tangan nya untuk memeluk arya dan arya berlari menubruk tubuh tua radyansyah

Seakan hilang lelahnya radyansyah melihat tingkah ajaib arya yg mengajaknya bermain tanpa henti istrinya senang melihat suaminya rilex dan tertawa lepas karena sudah lama suaminya tak bahagia seperti itu
" opa oma alya pital nyanyi lo , nanti kalo undah besal alya mau jadi penyanyi" ucp nya banga radyansyah dan imel tersenyum melihatnya

" coba nyanyi oma sama opa mau dengar" ucap radyansyah,

" pi apa sekarang ezka sudah memiliki anak ya, kalo iya mami ingin punya cucu seperti arya dan kita bawa tingal sama kita biar rumah ini kembali hidup" ucap imel sambil memperhatikan gaya arya menyanyi sambil goyang-goyang dengan pantat nya montok itu, radyansyah menitikkan air mata membayangkan anak bungsunya itu sambil memeluk istrinya yg juga mulai menitikkan air mata

UPIK ABUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang