Dua bulan sudah pernikahan ezka , dia selalu disiukkan dengan kegiatannya bersama ibu mertunya tak henti membawanya untuk bereksperimen jenis makanan kue apapun itu. Mereka akan membuatnya bersama, bunda dhafa bukan tak ada alasan membuat ezka sibuk dia hanya mengalihkan perhatian ezka dari kerinduan ezka kepada orang tuanya.
Setiap dhafa erangkat kerja ibu mertuanya akan selalu menjemput nya untuk belanja dan memasak bersama.
Seminggu terakhir ini ezka merasa badannya kurang fit, dia mudah lelah . Hari ini dia berniat mengunjungi kantoir dhafa, sebagian orang kantor masih ada yg belum tau kalo ezka adalah istri dhafa karena pernikahan mereka yg tergolong privasi dan sederhana.
" dhafa nya ada ga mbak " tanya ezka ke resepsionis yg ezka bisa menebak dia pasti orang baru karena yg lama pasti kenal sama ezka secara ezka dulu pernah kerja bersama dhafa
" maaf apa anda sudh membuat janji" tanyanya sambil melihat ezka dari atas sampai bawah, ezka jengah melihat tatapan wanita menor itu
" ya sudah saya langsung saja ke atas" ucap ezka emosi, belakangan ini dia memang mudah emosian
" eh tunggu mbak anda tidak boleh sembarangan bertemu pak dhafa kalo tidak ada janji, lagi pula sekarang pak dhafa sedang ada tamu yaitu pacarnya nama nya sella" ucap wanita itu sinis
" WHAT siapa tadi " emosi ezka langsung meledak mendengar siapa yg menemui suaminya itu, ezka langsung bergegas pergi ke ruangan dhafa. Sekertaris dhafa yg melihat ezka seperti kerbau mengamuk mulai gelisah karena di dalam sedang ada sella
" bakalan perang dunia ke tiga kalo gini" gumam gina sekertris dhafa yg sudah tau kalo ezka adalah istri dhafa
" maaf ibu tungu sebentar pak dhafa sedang ada tamu " uap gina mencoba menahan ezka
" tamu kamu bilang , perempuan sialan itu menemui suami ku. Dan kamu jangan cba menghalangi gue" teriak ezka emosi, ezka langsung menerobos masuk dengan perasaan emosi menjadi tambah emosi setelah pintu terbuka melihat sella sedang duduk dipangkuan dhafa.
" I-I-IJAH " ucap dhafa terbata terkejut melihat siapa yg mendobrak paksa pintu ruangan nya, sebenarnya dia sudah dari tadi mencoba menyingkirkan sella dari pangkuannya dan sudah bilang ke sella kalo dia sudah menikah tapi sella tidak percaya. Sella melihat ezka memberikan senyuman mengejek seolah dia sudah kembali bersama dengan dhafa
Ezka langsung menghabur pergi setlah melihat adegan suami nya dan sella, air matanya mengalir begitu saja
" air mata bodoh kenapa sih mesti keluar" keluh ezka sambil menguap kasar air mata nya, dhafa mencoba mengejar ezka gagal karena ezka keburu menaiki taxiEzka sedih dia tidak ingin pulang kerumah dulu jadi dia memutus kan untuk shoping ke mall padahal dia bukanlah tipe suka shoping, tapi untuk melampiaskan kemarahan nya dia akan berbelanja sebanyak2nya biar dhafa bangkrut pikirnya. Padahal itu tidak mungkin terjadi
" biarin si bodoh dhafa bangkrut gue akan belanja semua yg ada disini" ucapnya antusias , tiba -tiba dia melihat butik khusus pakaian bayi dan anak-anak ezka langsung berpaling ke butik itu dia sangat antusia melihat pakaian bayi yg lucu-lucu tanpa pikir panjang begitu banyak perlengkapan bayi dari baju sepatu tempat tidur bahkan mainan diborong oleh ezkaSeteah lelah dia merasa lapar dan menuju restoran yg ada di mall itu, setelah selesai makan dari jauh dia melihat papi nya yg juga ada di situ ezka senang bisa bertemu papinya. Dia beranjak dari meja nya menuju meja papinya
" papi ezka kangen , papi kok ga pernah ngunjungi ezka" ucap nya sambil memeluk papinya, papi ezka terkejut dengan pelukan secara tibatiba" siapa kamu , saya tidak pernah punya anak DURHAKA seperti kamu" ucap papi nya tajam, ezka membeku mendengar ucapan papinya, papi nya mengakhiri meting nya ingin beranjak pergi tapi tangan nya ditahan ezka
" a-apa maksud papi"ucap ezka bingung
" cih , kamu sudah memilih menikah tanpa restu saya jadi saya anggap kamu bukan anak saya lagi" ucap papi nya sinis
" bu-ukan nya kata bunda papi udah ngerestuin perniahan ezka dan dhafa" ucap ezka terbata
" dalam mimpi kalian " ucap papi nya sambil menghempas tangan ezka dan berlalu pergi, sedangkan ezka membatu mencerna ucapan papi nya. Air matanya kembali mengalir, sekarang dia baru tau ternyata papi nya tak pernah merestuinya.
" kenapa bunda dan dhafa membohonginya" gumam nya sedih sambil berlalu pergi pulang ingin menanyakan langsung ke dhafa
Setelah dirumah dhfa yg penampilan sudah acak-acak karena kalang kabut mencari istrinya bernapas lega melihat istrinya sudah pulang, dhafa mencoba ingin memeluk ezka tapi tangan ezka terangkat ke udara tanda menyuruh dhafa berhenti
" sayang aku bisa jelasin yg tadi , kasi aku waktu untuk menjelaskn sebenarnya" ucap dhafa memohon, ezka murka dengan semua kejadian hari ini dari sella sampai pengakuan papinya" ok sekarang aku minta jelasin apa benar papi aku tidak pernah merestui pernikahan kita sampai detik ini, kenapa kalian membohongi aku hah. Jelaskan apa bisa kalian jelaskan" teriak ezka murka, dhafa langsung menegang dr mana ezka tau
" da-dari mana kamu tau" tanya dhafa tergagap
" OH JADI BENAR SEMUA ITU" teriak ezka berlalu pergi kekamar membanting semua barang ygada dikamar itu, dhafa yg ingin mencoba menenangkan istri nya kalang kabut karena ezka terus melemparinya dengan barang apa pun. Sampai dia kelelahan terduduk diujung ruangan kamar, dhafa mulai mendekat dan memeluk ezka
" hiks hiks hiks kenapa kalian tega membohongi ku" ucapnya sambil menangis" sssttt kamu tenang dulu" ucap dhafa mengelus rambut ezka dengan sayang
" hiks hiks hiks aku sakit mengetahui semua ini" ucap ezka langsung pingasan dipelukan dhafa karena lelah , dhafa panik melihat ezka yg pingsan langsung mengendong nya untuk membawanya ke rumah sakit