Tahun 2019
Selena yang berada di jenjang SMA tidak yakin akan banyak hal. Setelah ayahnya meninggal, Selena seolah kehilangan arah kehidupan. Tentu teman-teman Selena membantu Selena untuk bangkit lagi dan Selena pelan-pelan mulai bisa menata kehidupannya. Selena tidak ingin berbohong bahwa masih ada ruang kosong didalam dirinya setelah ayahnya meninggal, dan hanya ayahnya yang bisa mengisi ruang kosong tersebut.
Dari sekian banyak hal yang tidak Selena yakini, ada satu hal yang menganggu dia. Ini tentang tetangganya yang bernama Renata Angelina, seorang perempuan cantik yang baru saja menyelesaikan kuliahnya di jurusan Manajemen. Selena ingat betul bagaimana tetangga-tetangga yang lain bercerita betapa hebatnya Renata bisa menyelesaikan pendidikannya tepat waktu dan langsung mendapatkan pekerjaan.
Selena tahu betul dirinya selalu memiliki ketertarikan pada perempuan dibanding laki-laki, namun Selena tidak tahu kalau seorang Renata berhasil membuat dia menjadi seperti orang bodoh ketika keduanya bertukar pandang.
"Selena? Tumben gak pakai motor kamu?" Tanya Renata yang sedang menyirami bunga-bunga kesayangan Ibunya.
Langit pagi yang cerah seakan menggambarkan perasaan Selena ketika namanya disebut Renata. Dengan senyuman salah tingkah, Selena mengangguk. "Motor gue lagi masuk bengke kak." Ujar Selena malu-malu.
Renata terkekeh gemas melihat gadis remaja yang berdiri didepan dia. "Mau aku anterin ke sekolah? Tapi pakai mobil, kira-kira kamu bakal telat gak?"
"Kakak mau anterin gue?" Seru Selena tak percaya.
Renata kembali terkekeh ringan melihat tingkah Selena. Dengan senyum yang dia tahan, Renata sekali lagi mengangguk.
"Emangnya gak apa-apa kak? Takutnya ngerepotin kakak."
"Gak apa-apa, gak ngerepotin kok Na. Bentar ya, aku keluarin mobil ku dulu."
Selena menahan diri mati-matian untuk tidak melompat. Setengah mati dia menahan dirinya untuk tidak tersenyum agar tidak terlihat seperti orang gila.
"Na? Yuk!"
Selena hanya bisa duduk di bangku penumpang dengan senyum mengembang disertai dengan jantung yang berdegup dua kali lebih cepat.
[]Awalnya Selena pikir Renata itu tipe orang yang pemalu dan pendiam apalagi wajah ayu Renata yang mendukung sekali. Namun setelah mengenal Renata, Selena terkejut saat mengetahui betapa mudahnya Renata tertawa bahkan untuk hal yang sepele.
Terkadang, saat Selena dan Renata menghabiskan waktu bersama, Renata tiba-tiba akan tertawa sendirian membuat Selena merasa takut namun setelah dia tanya Renata selalu mengatakan bahwa wajah melamun Selena terlalu lucu dan berakibat pada wajah Selena yang dihiasi dengan rona merah.
Semenjak Renata mengantarkan Selena ke sekolah, hubungan keduanya semakin dekat. Sering sekali Selena dan Renata menghabiskan waktu bersama mencari street food atau menonton bioskop.
"Na, kamu punya pacar?" Tanya Renata yang sibuk memakan biskuit yang diberikan Selena. Hari Minggu dijadikan Renata dan Selena sebagai hari dimana mereka wajib menghabiskan waktu bersama-sama.
Selena yang sedang berbaring ditempat tidurnya menatap Renata bingung. Kenapa tiba-tiba bertanya demikian?
"Belum kak, emangnya kenapa?"
"Aku juga belum punya pacar."
Jawaban Renata membuat Selena tertarik sehingga Selena bangun dari tempat tidurnya dan bergabung bersama Renata yang duduk dibawah lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] august | seulrene
FanfictionSelena tahu dia hanya pilihan kedua Renata, tapi dia biarkan cerita antara mereka berdua terjadi. [mentions of unfaithful love, cheating, and unrequited love] [some parts will be a little bit of 🔞] © DALLIECIA 2022