09 : klandestin

329 51 2
                                    


Sejak siang Ibunya sibuk menyiapkan berbagai macam bahan untuk memasak karena keluarga Selena akan mengadakan makan malam bersama dengan keluarga Renata.

Selena dengan semangat membantu Ibunya memotong berbagai macam sayuran sambil terus berceloteh tentang teman-temannya yang juga masih sibuk mengerjakan tugas akhir mereka.

"Sarah sampe nangis Bu karena dosen pembimbingnya slow respon, tiap kali liat Sarah aku jadi gak tega apalagi-"

"Selamat pagi!" Perkataan Selena dipotong oleh sapaan ceria dari Kaitlyn yang berdiri didepan pintu rumah dengan Renata yang menggandeng tangannya.

Selena melempar senyuman manis pada Renata dan disambut juga dengan senyuman manis dari Renata.

"Kok kalian dateng kesini? Kalian harusnya dateng waktu makan malam aja." Kata Ibunya Selena sambil menyuruh Renata dan Kaitlyn masuk.

"Nak, udah Ibu bilangin kamu gak usah repot-repot bawain bahan masakan."

"Gak bisa gitu dong Bu, aku gak mau repotin Ibu plus aku juga mau bantuin Ibu masak." Ujar Renata sambil menaruh barang-barang belanjaannya.

"Bagus deh kalo gitu soalnya anak Ibu yang satu ini gak bisa masak," ucap Ibunya sambil melirik Selena membuat Selena merengek karena tak terima dikatai oleh Ibunya apalagi didepan Renata.

Renata hanya tertawa gemas sambil menatap Selena yang masih merengek pada Ibunya.

"Mendingan kamu temenin Kaitlyn aja deh Na, daripada kamu gak bantuin apa-apa."

"Oh jad kam- lo juga sama kayak Ibu gue? Tega banget lo Renata." Seisi ruangan kembali dibuat tertawa dengan sifat dramatis Selena.

Untuk kesekian kalinya Selena dan Renata saling bertukar pandang sebelum Selena bergabung bersama Kaitlyn dan menonton tv bersama.

Toh Renata ada benarnya juga, lebih baik Selena menemani Kaitlyn daripada menghambat proses memasak Ibunya dan Renata. Disamping itu, Selena juga bisa dengan bebas menikmati Renata yang terlihat sangat cantik saat fokus memasak.

"Nak Sagara gimana?" Tanya Ibunya Selena sambil fokus membumbui daging.

"Mas Sagara palingan bentar lagi juga dateng. Dia seneng banget loh Bu diundang makan malam bersama."

Ibunya Selena tertawa kecil, "Nak Sagara keliatan dewasa sekali ya, Ibu seneng banget Rena bisa dapet jodoh sebaik nak Sagara."

"Iya Bu, kadang aku berpikir emangnya aku pantes buat dapetin mas Sagara? Mas Sagara bener-bener berusaha buat jadi kepala keluarga yang baik."

Telinga Selena panas mendengar pujian serta pujian dari Renata untuk suaminya. Selena tahu hal dia seharusnya tidak boleh merasakan hal seperti itu tapi dia dan Renata juga sedang dalam sebuah hubungan.

"Mas Sagara awalnya yang ngajak aku pacaran tapi aku tolak soalnya waktu itu aku emang gak mau pacaran dulu, tapi usaha mas Sagara buat hati aku luluh juga Bu." Renata tersenyum mengingat kisah cinta dirinya dan Sagara hingga akhirnya bisa menikah dan memiliki satu orang anak.

Percakapan Ibunya Selena dan Renata terinterupsi dengan suara batuk yang datang dari Selena.

"Kenapa kamu?" Tanya Ibunya yang masih sibuk dengan masakannya.

"Gak kok." Jawab Selena singkat dan beranjak pergi ke dapur, bergabung bersama Ibunya dan Renata.

Selena mengambil segelas air minum namun matanya terus menatap Renata. Merasa ditatap Renata akhirnya menatap balik Selena.

"Kenapa kamu?" Tanya Renata tanpa suara, masih fokus dengan adonan ditangannya.

Selena hanya menggeleng, "Kamu cantik," Ucap Selena tanpa suara.

[✓] august | seulreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang