13 : seseorang yang penting

258 47 1
                                    



Selena sebisa mungkin menghindari Renata agar pikirannya tidak berubah karena sampai sekarang pun Selena masih mencintai Renata, bahkan saat Selena berpikiran untuk mengakhiri hubungan mereka.

Selena kembali menyibukkan dirinya dengan tugas akhirnya yang hampir selesai. Semuanya berkat Renata, karena dengan kehadiran wanita itu membuat Selena semangat untuk mengerjakan tugas akhirnya. Namun untuk waktu kedepan, Selena harus menyemangati dirinya sendiri.

Dengan pikiran yang penuh, Selena memutuskan untuk jalan-jalan sore sembari menikmati angin lembut yang menerpa wajahnya. Pikiran Selena penuh dengan banyak hal, salah satunya Renata. Kadang Selena berharap dia bisa mengosongkan pikirannya dalam waktu sekejap.

"Kak Selena!" Sapa Kaitlyn yang melompat-lompat. Rambutnya yang diikat dua juga ikut bergerak mengikuti irama anak kecil itu.

Selena dalam hati merasa bersalah. Selain Renata, Sagara dan Kaitlyn adalah orang yang paling dia hindari.

"Jalan-jalan sore Na?" Tanya Sagara yang duduk santai di bangku taman.

Selena menganggukkan kepala, dan ikut bergabung bersama Sagara dan Kaitlyn.

"Kak Sagara sama Kaitlyn sendirian aja? Renatanya mana kak?" Tanya Selena sembari duduk disamping Sagara.

Kaitlyn juga ikut mendudukkan dirinya di pangkuan Selena dan Sagara lamgsung menegur anaknya sembari mengatakan bahwa Kaitlyn akan membuat paha Selena sakit. Dan dengan cepat Selena mengatakan tidak dan memeluk Kaitlyn dengan erat.

"Renata lagi gak enak badan Na, belakangan ini juga dia males makan. Aku gak tahu dia kenapa."

Selena hanya mengangguk tanpa memberi respon lebih lanjut. Diam-diam dia berharap bahwa penyebabnya bukan dia.

"Kak Sagara kapan rencananya balik?"

"Besok Na. Maaf baru kasih tahu kamu soalnya dari kemarin kamu sibuk terus. Tapi aku udah kasih tahu Ibu kok."

Hati Selena mencelos. Berarti hanya hari ini kesempatan dia untuk melihat dan berbicara dengan Renata.

"Pesawatnya pagi kak?"

Sagara menggeleng, "Gak, siang kok."

"Berarti nanti kakak gak punya temen main lagi dong." Ucap Selena dengan dramatis pada Kaitlyn membuat anak itu memayunkan bibirnya imut.

Interaksinya dan Kaitlyn memang hanya bisa dihitung dengan jari, namun rasa sayang Selena pada gadis kecil itu terus bertumbuh setiap harinya. Bahkan ada rasa tak rela mengetahui bahwa besok Kaitlyn akan pulang, ikut bersama ayah dan ibunya.

"Tenang aja kak Selena! Nanti kalo aku kesini lagi, kita main sama-sama." Ucap gadis kecil itu sembari berusaha mengusap rambut Selena, mengingatkan Selena pada Renata.

"Janji ya, pokoknya kamu harus main sama kakak."

Kaitlyn mengangguk dan memeluk Selena erat. Sementara Sagara menyaksikan keduanya dengan senyum menghiasi wajahnya.

"Aku seneng Renata punya temen kayak kamu Na. Renata cerita banyak soal kamu, dan yang paling aku inget waktu Renata anterin kamu ke sekolah."

"Aduh pasti Renata cerita aneh-aneh soal gue ya kak?" Tanya Selena dan mendapat gelengan sebagai jawaban dari Sagara.

"Malahan Renata bilang gara-gara kamu dia jadi lebih terbuka sama orang dan berani buka obrolan. Dan katanya dia, dia jadi dirinya sendiri waktu sama kamu."

Selene menyunggingkan senyum tipis. Memang benar adanya, bahwa Renata menjadi dirinya sendiri saat bersama Selena. Bersama Selena, wanita cantik itu bisa tertawa lepas tanpa peduli sekitarnya. Dan Selena bersyukur karena menjadi penyebab perubahan baik dalam diri Renata, meskipun yang Renata lakukan hanya menyakiti Selena.

[✓] august | seulreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang