Cobalah ikuti kata hatimu, tapi jangan lupa bawa otak dan logikamu
|||ꈍᴗꈍ|||
"V-vin...gue.. tapi sebelum itu gue mau ngomong." Butuh effort lebih buat Ega ngucapinnya.
"Bicaralah, aku akan mendengarkan"
Denyut jantung Vincent berdebar terasa cepat, menunggu jawaban Ega.
Pandangan pemuda itu masih terkunci pada netra abu milik pria yang lebih tua. Sebisa mungkin Ega menormalkan suara nya agar gak terdengar gugup.
Menarik nafas dan mulai melontarkan kalimat yang udah dia siapin dari hati. Gak peduli berapa banyak pertanyaan untuk pria itu, yang pasti Ega mau mencurahkan nya sekarang.
"Apa lu bener-bener suka sama gue? Apa lu serius pengen gue jadi pacar lu? Apa lu yakin gak salah pilih gue buat hidup lu? Apa lu enggak malu atau jijik sebab gue gak normal dengan tubuh gue sendiri karena bisa ngandung? Apa bener lu orangnya setia? Iya lu tanggung jawab, tapi-
-Kenapa lo bersikeras pengen mereka lahir dari badan gue? Lu kaya, lu punya harta, tahta, berpendidikan tinggi, lu punya kedudukan, keluarga, lu sempura, harusnya mikir dong apa kata orang-orang nanti?-
-sedangkan gue? Gue bukan siapa-siapa, derajat kita jauh, beda kasta, beda segalanya, gue jauh dari kata sempurna, gue bukan orang pinter, gue cuma orang biasa, lu merkosa gue, lu misahin gue dari kedua orang tua gue gitu aja, gue marah, benci banget! itu gak bakal gue lupain sampe kapanpun keburukan elu tempo itu!"
Ya sesingkat apapun ceritanya, perihal melupakan itu bukanlah hal yang mudah.
Semua yang Ega rasain, pendam dan pikir keluar begitu saja dengan enteng. Tanpa tau Vincent yang mendengarnya hampir bingung ingin menjawab yang mana dulu? Tapi serius dia paham apa yang dimaksud sama Ega.
Vincent tetap mendengarkan sampai selesai dengan menatap dalam wajah laki-laki yang tiduran di samping nya.
"Gue gak percaya kalo lu cukup sama satu orang, gue gak tau tuh kedepannya gimana? Gue takut kalo gue semakin jatuh, sakit hati. Bisa aja lu punya yang lain, selingkuh dari gue, apalagi kalo misalkan kinderjoy bisa lahir, lu malah ngusir gue, ninggalin gue atau bahkan lu bawa mereka dan nikah sama selingkuhan lu tanpa merduliin gue?-
-Lu pasti cuma terobsesi sama gue kan? Sebenernya lu gak cinta, lu cuma pengen ngeseks sama gue, semua bakal percuma kalo gak ada rasa suka sama suka, yang gue yakin keluarga lu itu gak suka sama gue. Gue gak pantes sama orang kayak lu.-
-Oke jujur gue mulai mengagumi lu, terkesan sama lu, kebaikan yang pernah lu kasih ke gue, gue akui lu berubah. Tapi sanggup kah lu nerima gue apa adanya?"
Perkataan Ega yang panjang masih belum selesai sebenernya, ini terlalu serius, dia jeda dulu buat mastiin jika Vincent mengerti.
Mendengar pertanyaan terakhir yang diungkapkan Ega membuat Vincent menelan saliva. Ia tidak menyangka pemuda ini akan memiliki pemikiran seburuk itu tentangnya.
Vincent semakin menggeser tubuhnya mendekat, tapi Ega justru bersinggut menghindar.
"Aku tau kamu punya pandangan yang buruk padaku, bahkan dari awal kamu selalu berontak dan menentangku. Aku tau kamu laki-laki straight. Tapi please trust me, percayalah aku tidak berbohong, aku tidak sedang bercanda atau bersandiwara-
-Aku benar-benar menyukai mu, sejak awal memang sudah tertarik denganmu Regar, aku suka semua yang ada pada dalam dirimu. Ya semakin lama rasa itu semakin tumbuh besar, entah kenapa kamu orang yang sangat memikat hatiku,"

KAMU SEDANG MEMBACA
B.A.B [MXB] ✓
Romance☆Not fixed yet ☆ Apa jadinya kalo cowok normal berubah menjadi pihak bawah alias uke?! Akibat gak sengaja bermalam dengan seorang pria misterius. Warning : Lapak BL || 18+ || Bahasa campuran || Lokal || Barat || Mpreg || ⚠️Plagiarism is prohibited⚠️...