35 ❥ stay with me

18.4K 1.4K 173
                                    

Nilaimu kecil? Zoom aja

|||'⁠・⁠◡⁠・|||

Dr Louis yang paling pertama menyadari kondisi Ega kian menurun, dibawah kendalinya, tentu ini bukanlah hal yang baik, jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan, maka dari itu setelah bayinya berhasil keluar dengan sigap ia menyerahkan bayinya pada perawat untuk ditangani.

Tali pusar yang sudah dipotong, lalu Dr Louis segera menarik plasenta yang masih tertinggal dalam rahim secara manual, karena Ega udah bener-bener gak sadarkan diri.

Di tempat Vincent berdiri, perasaannya kalut melihat suaminya menutup mata. Suara lemah Ega yang memanggilnya

"S-sayang? buka matamu..." ia menepuk-nepuk pelan sebelah pipi Ega. Nihil tak ada respon apapun!

Vincent membelalak panik bukan main, sungguh ia tak berharap sesuatu yang buruk terjadi. *Before Ega bangun, anggap yg lain percakapan Inggris

"Dokter, denyut nadi dan detak jantungnya sangat lemah--" ucapan salah satu suster disana terpotong oleh Vincent

"Bagaimana itu bisa terjadi?!!" Bentaknya marah, hingga suster itu sedikit terlonjat kaget

Dr Louis berdiri mendekati "Tuan, sebaiknya tenangkan diri anda, kondisi-" dan jas khas RS nya di tarik kuat

"Jika suamiku sampai kenapa-napa, kau tidak akan pernah ku maafkan!!" Kata Vincent geram dengan tatapan membunuh tajam.

Tetap bersikap tenang Dr Louis menatap meyakinkan "Saya akan berusaha semaksimal mungkin melakukan yang terbaik untuk Rega, tuan. Malam ini kami harus melakukan operasi caesar. Serahkan saja semuanya pada sang pencipta."

Vincent melepaskan cengkeramannya dengan lesu, menelan saliva sembari memandangi wajah lemah suaminya, anxious luar biasa.

Lalu Dr Louis melanjutkan tugasnya, melakukan penjahitan pada robekan bagian jalan lahir itu agar pendarahannya tak semakin banyak.

.
.
.

Waktu telah menunjukkan pukul 19.00 EST. Ya, sejak siang tadi Dr Louis tidak langsung mengoperasi, perlu syaratnya terlebih dahulu. Sebagai seorang dokter bedah melahirkan ia tidak boleh gegabah pada pasiennya.

Beruntungnya setelah diperiksa kandungan Ega masih aman, bayi yang satunya masih terbungkus kantung ketuban, belum pecah sehingga bisa menunggu di keluarkan malam ini.

Operasi pun dimulai 15 menit yang lalu, Vincent sebenarnya ingin menemani Ega yang sedang berjuang antara hidup dan mati didalam sana.

Gila bayangin aja, cowok lahiran normal sama operasi caesar, dabelkill hanya 45% kemungkinan bisa selamat.

Tetapi Vincent tidak sanggup melihat proses itu, padahal posisi bayinya tidak sungsang sudah pas mau masuk ke panggul tapi Ega tidak bisa bertahan lama, penisnya dimasukkan kateter untuk membantu mengalirkan urin.
Ega dibius total kemudian melibatkan beberapa tahapan yakni, membuat sayatan horizontal pada perut bagian bawah, sayatan pada rahim, jumlah 7 sayatan, menyedot cairan ketuban baru pengeluaran bayi terakhir penjahitan dan penempelan perban.

Yang Vincent cemaskan dan takutkan adalah jika ia harus di berikan pilihan menyelamatkan Ega atau bayinya? tidak! Ia tidak bisa memilih! keduanya amat berarti juga berharga selamanya bagi Vincent. Tapi untunglah Dr Louis tidak mengatakan itu padanya.

B.A.B [MXB] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang