Dokter Gapapa?

68 9 0
                                    

"Mas!" panggil Sari dengan tergesa-gesa. Danu yang baru saja keluar dari mobilnya mengerutkan kening kebingungan.

"Kenapa?" tanya Danu.

"Cari tau laki-laki yang namanya Gerhana Hydar Cakrawala!" ucap Sari membuat Danu semakin kebingungan. Ia baru pulang kerja tiba-tiba di sambut dengan hal yang membuat nya bingung.

"Siapa dia?"

"Yana! Yana ngasih tau kalo dia suka sama cowok yang namanya Gerhana Hydar Cakrawala!" Mendengar pernyataan Sari membuat Danu terkejut bukan main.

"Maksudnya?"

"Dia tadi jawab telpon aku mas! Dia cerita kalau di Bandung dia ketemu sama cowok yang namanya Gerhana, dia temen nya Sintia!"

"Sari tunggu sebentar, ngomong nya pelan-pelan. Gimana maksudnya? Dia suka sama cowok itu?"

"Tadi sih pas aku tanya, dia jawab nya gak tau, mungkin lagi deket!"

"Tapi setelah apa yang terjadi sama dia, apa itu mungkin?" tanya Danu, ia ikut trauma dengan kejadian anaknya. Ia cukup takut Arieanna akan patah hati lagi dan merasakan kejadian yang telah lampau.

Sari menghela nafasnya. "Makanya cari tau tentang cowok itu! Oh iya katanya dia anak pak Ahmad."

"Ahmad? Ahmad yang nahkoda?" tanya Danu. Sari mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Biar aku telpon Ahmad," ucap Danu. Sari langsung menahan tangan suaminya yang ingin menelpon pria itu.

"Jangan!"

"Kenapa?"

"Yana gak mau kamu nelpon pak Ahmad."

"Kenapa?"

"Aku gak tau mas, tapi aku rasa jangan telpon dia, aku gak mau ambil resiko Yana marah lagi sama kita!" Danu menghela nafasnya.

"Kenapa kamu gak bilang kalau dia telpon? Aku juga mau denger suara nya lagi!"

"Aku juga kaget tiba-tiba dia jawab telpon aku!" Danu memejamkan matanya sejenak. Ia sangat lelah dengan semua yang terjadi pada putri semata wayangnya.

"Kita tunggu aja ya mas sampai dia berani untuk kembali lagi ke sini." Danu menatap Sari dengan khawatir.

"Kenapa?"

"Gevan pergi ke Bandung." Mendengar ucapan Danu membuat Sari terkejut setengah mati.

"Apa?!"

"Aku baru dapet info dari sekertaris aku, dia bilang Gevan pergi ke Bandung buat nyari Yana."

"Tapi bukan nya dia gak tau?"

"Aku juga bingung kenapa dia bisa tau Yana ada di sana."

"Kita harus bawa Yana balik!" ujar Sari dengan begitu khawatir, ia sangat takut sang putri mencoba bunuh diri kembali ketika bertemu dengan mantan calon menantunya.

"Tapi gimana caranya?"

"Kita telpon dia sekarang, bilang Gevan ada di Bandung biar dia balik ke sini lagi!"

"Yana gak bisa selama nya hidup dalam pelarian Sari, aku rasa ini saatnya Yana menghadapi masalahnya."

"Mas! Mas gila ya? Kalau nanti Yana kenapa-napa gimana? Kamu mau tanggung jawab? Cukup dua kali aku lihat dia mencoba bunuh diri ya mas! Aku gak mau lagi lihat dia kayak gitu!"

"Ini salah kita Sari, kita terlalu memanjakan dia, sampai dia gak bisa menghadapi masalahnya sendiri."

"Kamu gak sayang sama Yana, mas?"

"Bukan gitu! Tapi..."

"Terserah kamu lah, aku capek!" Sari berjalan masuk ke dalam rumah nya. Danu langsung mengejar wanita paruh baya itu.

ARIEANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang